{"title":"互联网成瘾与大学一年级和二年级学生生活质量的关系","authors":"Salsabilla Firdaus, Aswiyanti Asri, Noverial Noverial","doi":"10.25077/jikesi.v3i3.650","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap internet terlihat dari laporan survei pengguna internet yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan durasi penggunaan internet yang disertai dengan kurangnya kontrol diri pada penggunaan internet di luar tujuan belajar dan pekerjaan, berhubungan dengan kondisi penggunaan internet patologis yang disebut kecanduan internet. Tingginya angka kecanduan internet dengan segala dampaknya yang dapat muncul pada mahasiswa kedokteran menjadi permasalahan karena mempengaruhi kualitas fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan sebagai aspek kualitas hidup. \nObjektif: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis korelasi antara kecanduan internet dengan kualitas hidup pada mahasiswa tahun pertama dan kedua program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (UNAND). \nMetode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner secara online. \nHasil: Hasil penelitian didapatkan angka kecanduan internet adalah 25,7% dengan rata-rata skor kecanduan internet menurut KDAI 82,78±38,116 dan median 81,50. Didapatkan juga korelasi negatif yang bermakna antara skor persepsi kualitas hidup secara keseluruhan (r= -0,234), kesehatan secara umum (r= -0,168), domain kesehatan fisik (r= -0,365), domain psikologis (r= -0,332), domain hubungan sosial (r= -0,158), dan domain lingkungan (r= -0,201). \nKesimpulan: Persentase mahasiswa yang tidak kecanduan internet lebih besar dibandingkan yang kecanduan internet serta terdapat korelasi negatif yang bermakna antara kecanduan internet dengan kualitas hidup.","PeriodicalId":308000,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Korelasi Kecanduan Internet dengan Kualitas Hidup Mahasiswa Kedokteran Tahun Pertama dan Kedua UNAND\",\"authors\":\"Salsabilla Firdaus, Aswiyanti Asri, Noverial Noverial\",\"doi\":\"10.25077/jikesi.v3i3.650\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang: Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap internet terlihat dari laporan survei pengguna internet yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan durasi penggunaan internet yang disertai dengan kurangnya kontrol diri pada penggunaan internet di luar tujuan belajar dan pekerjaan, berhubungan dengan kondisi penggunaan internet patologis yang disebut kecanduan internet. Tingginya angka kecanduan internet dengan segala dampaknya yang dapat muncul pada mahasiswa kedokteran menjadi permasalahan karena mempengaruhi kualitas fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan sebagai aspek kualitas hidup. \\nObjektif: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis korelasi antara kecanduan internet dengan kualitas hidup pada mahasiswa tahun pertama dan kedua program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (UNAND). \\nMetode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner secara online. \\nHasil: Hasil penelitian didapatkan angka kecanduan internet adalah 25,7% dengan rata-rata skor kecanduan internet menurut KDAI 82,78±38,116 dan median 81,50. Didapatkan juga korelasi negatif yang bermakna antara skor persepsi kualitas hidup secara keseluruhan (r= -0,234), kesehatan secara umum (r= -0,168), domain kesehatan fisik (r= -0,365), domain psikologis (r= -0,332), domain hubungan sosial (r= -0,158), dan domain lingkungan (r= -0,201). \\nKesimpulan: Persentase mahasiswa yang tidak kecanduan internet lebih besar dibandingkan yang kecanduan internet serta terdapat korelasi negatif yang bermakna antara kecanduan internet dengan kualitas hidup.\",\"PeriodicalId\":308000,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25077/jikesi.v3i3.650\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25077/jikesi.v3i3.650","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
背景:人们对互联网需求的增加可以从互联网用户多年来的调查报告中看出。随着互联网使用持续时间的增加,以及对互联网使用超出学习和工作目的的自我控制,这与互联网使用一种叫做互联网成瘾的病态条件有关。互联网成瘾率高,其影响可能对大学生产生的所有影响,成为一个问题,因为它影响了生活质量的生理、心理、社会关系和环境质量。客观:本研究旨在分析安达拉斯大学医学院(UNAND university)医学院(UNAND school of medicine)一年级和二年级教育研究项目中互联网成瘾与生活质量之间的关系。方法:这项研究是一项具有纬度设计的分析观察研究。抽样技术完成了抽样采样。数据收集是通过在线问卷加载进行的。结果:研究结果得到了沉迷于网络数字是25,7%平均分沉迷于网络根据KDAI 82.78±38.116和中位数81.50。它还可以在整体生活质量感知分数(r= -0,234)、一般健康领域(r= - 0.168)、物理健康域(r= - 0.365)、心理域(r= - 0.332)、社会关系领域(r= - 0.158)和环境域(r= - . 201)之间获得有意义的负面相关性。结论:不沉迷于互联网的学生比沉迷于互联网的学生比例更大,互联网成瘾与生活质量之间有一个有意义的负面联系。
Korelasi Kecanduan Internet dengan Kualitas Hidup Mahasiswa Kedokteran Tahun Pertama dan Kedua UNAND
Latar Belakang: Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap internet terlihat dari laporan survei pengguna internet yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan durasi penggunaan internet yang disertai dengan kurangnya kontrol diri pada penggunaan internet di luar tujuan belajar dan pekerjaan, berhubungan dengan kondisi penggunaan internet patologis yang disebut kecanduan internet. Tingginya angka kecanduan internet dengan segala dampaknya yang dapat muncul pada mahasiswa kedokteran menjadi permasalahan karena mempengaruhi kualitas fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan sebagai aspek kualitas hidup.
Objektif: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis korelasi antara kecanduan internet dengan kualitas hidup pada mahasiswa tahun pertama dan kedua program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (UNAND).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner secara online.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan angka kecanduan internet adalah 25,7% dengan rata-rata skor kecanduan internet menurut KDAI 82,78±38,116 dan median 81,50. Didapatkan juga korelasi negatif yang bermakna antara skor persepsi kualitas hidup secara keseluruhan (r= -0,234), kesehatan secara umum (r= -0,168), domain kesehatan fisik (r= -0,365), domain psikologis (r= -0,332), domain hubungan sosial (r= -0,158), dan domain lingkungan (r= -0,201).
Kesimpulan: Persentase mahasiswa yang tidak kecanduan internet lebih besar dibandingkan yang kecanduan internet serta terdapat korelasi negatif yang bermakna antara kecanduan internet dengan kualitas hidup.