{"title":"事情中存在合理€™AN和包括在社会生活中的应用","authors":"Rizal Darwis","doi":"10.30984/ajip.v7i1.1837","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: The existence of sense in humans is a privilege given by Allah swt. Humans with their minds can think, reason, and appreciate all of Allah's creations. This article aims to examine the existence of sense in the Qur'an and its applications in the community life. The results showed that the Qur'an as a source of basic material in Islamic law provides a large portion of the use of the human mind. The mind is assisted by the senses, namely the eyes, nose, ears, tongue, and feelings (skin), so that sensory observations or empirical observations are formed. The use of sense in people's lives is something very important, namely to understand and make reasoning on issues of excavation and rechtvinding. These reasonings are reasoning of the description of text the Qur’an and hadith (al-bayani), the reasoning of cause (ta'lili), and reasoning of benefit (istishlahi).Keywords: Sense, Reasoning, RechtvindingAbstrak: Keberadaan akal pada diri manusia merupakan keistimewaan yang diberikan Allah swt. Manusia dengan akal yang dimilikinya dapat berpikir, melakukan penalaran, dan penghayatan terhadap segala ciptaan Allah swt. Artikel ini bertujuan mengkaji eksistensi akal dalam Al-Qur’an dan penerapannya dalam kehidupan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an sebagai sumber materi pokok dalam hukum Islam memberikan porsi yang besar terhadap penggunaan akal pikiran manusia. Akal pikiran tersebut dibantu oleh alat inderawi, yaitu mata, hidung, telinga, lidah, dan perasaan (kulit), sehingga terbentuk pengamatan inderawi atau pengamatan empiris. Penggunaan akal dalam kehidupan masyarakat adalah sesuatu yang sangat penting, yaitu untuk memahami dan melakukan penalaran terhadap persoalan-persoalan penggalian dan penemuan hukum. Penalaran-penalaran tersebut, yaitu penalaran al-bayani, pelanaran ta’lili dan penalaran istishlahi.Kata Kunci: Akal, , Penalaran, Penemuan Hukum","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"211 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EKSISTENSI AKAL DALAM AL-QUR’AN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT\",\"authors\":\"Rizal Darwis\",\"doi\":\"10.30984/ajip.v7i1.1837\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: The existence of sense in humans is a privilege given by Allah swt. Humans with their minds can think, reason, and appreciate all of Allah's creations. This article aims to examine the existence of sense in the Qur'an and its applications in the community life. The results showed that the Qur'an as a source of basic material in Islamic law provides a large portion of the use of the human mind. The mind is assisted by the senses, namely the eyes, nose, ears, tongue, and feelings (skin), so that sensory observations or empirical observations are formed. The use of sense in people's lives is something very important, namely to understand and make reasoning on issues of excavation and rechtvinding. These reasonings are reasoning of the description of text the Qur’an and hadith (al-bayani), the reasoning of cause (ta'lili), and reasoning of benefit (istishlahi).Keywords: Sense, Reasoning, RechtvindingAbstrak: Keberadaan akal pada diri manusia merupakan keistimewaan yang diberikan Allah swt. Manusia dengan akal yang dimilikinya dapat berpikir, melakukan penalaran, dan penghayatan terhadap segala ciptaan Allah swt. Artikel ini bertujuan mengkaji eksistensi akal dalam Al-Qur’an dan penerapannya dalam kehidupan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an sebagai sumber materi pokok dalam hukum Islam memberikan porsi yang besar terhadap penggunaan akal pikiran manusia. Akal pikiran tersebut dibantu oleh alat inderawi, yaitu mata, hidung, telinga, lidah, dan perasaan (kulit), sehingga terbentuk pengamatan inderawi atau pengamatan empiris. Penggunaan akal dalam kehidupan masyarakat adalah sesuatu yang sangat penting, yaitu untuk memahami dan melakukan penalaran terhadap persoalan-persoalan penggalian dan penemuan hukum. Penalaran-penalaran tersebut, yaitu penalaran al-bayani, pelanaran ta’lili dan penalaran istishlahi.Kata Kunci: Akal, , Penalaran, Penemuan Hukum\",\"PeriodicalId\":423995,\"journal\":{\"name\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"volume\":\"211 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30984/ajip.v7i1.1837\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/ajip.v7i1.1837","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:人的感官存在是真主赋予的一种特权。有头脑的人类可以思考、推理和欣赏安拉的所有创造。本文旨在探讨《古兰经》中意义的存在及其在社会生活中的应用。结果表明,古兰经作为伊斯兰教法的基本材料来源,提供了人类思想的很大一部分使用。心是由感官,即眼睛、鼻子、耳朵、舌头和感觉(皮肤)来辅助的,这样就形成了感觉观察或经验观察。在人们的生活中运用感官是一件非常重要的事情,即对挖掘和发现的问题进行理解和推理。这些推理是描述古兰经和圣训的推理(al-bayani),原因推理(ta'lili)和利益推理(istishlahi)。关键词:感官、推理、推理【原文】【原文】【原文】【原文】【原文】【原文】【原文】【原文】Artikel ini bertujuan mengkaji eksistensi akal dalam al - qur和dan penerapannya dalam kehidupan masyarakat。Hasil penelitian menunjukkan bahwa al - qur和sebagai sumber materi pokok dalam hukum Islam成员kan porsi yang besar penggunaan akal pikiran manusia。Akal pikiran tersebut dibantu oleh alat inderawi, yitu mata, hidung, telinga, lidah, dan perasaan (kulit), sehinga terbentuk pengamatan inderawi atau pengamatan imperiis。彭家南阿卡达兰,kehidupan, masyarakat, adalah, sessuatu, yang sangat penting, yitu untuk, meahami, dan melakukan, penakan, penakan,个人,彭家南丹,penemuan hukum。penalaran -penalaran tersebut, yyitu penalaran al-bayani, penalaran taistishlahi。卡塔·昆奇:阿卡尔,佩纳拉兰,佩纳曼·胡库姆
EKSISTENSI AKAL DALAM AL-QUR’AN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Abstract: The existence of sense in humans is a privilege given by Allah swt. Humans with their minds can think, reason, and appreciate all of Allah's creations. This article aims to examine the existence of sense in the Qur'an and its applications in the community life. The results showed that the Qur'an as a source of basic material in Islamic law provides a large portion of the use of the human mind. The mind is assisted by the senses, namely the eyes, nose, ears, tongue, and feelings (skin), so that sensory observations or empirical observations are formed. The use of sense in people's lives is something very important, namely to understand and make reasoning on issues of excavation and rechtvinding. These reasonings are reasoning of the description of text the Qur’an and hadith (al-bayani), the reasoning of cause (ta'lili), and reasoning of benefit (istishlahi).Keywords: Sense, Reasoning, RechtvindingAbstrak: Keberadaan akal pada diri manusia merupakan keistimewaan yang diberikan Allah swt. Manusia dengan akal yang dimilikinya dapat berpikir, melakukan penalaran, dan penghayatan terhadap segala ciptaan Allah swt. Artikel ini bertujuan mengkaji eksistensi akal dalam Al-Qur’an dan penerapannya dalam kehidupan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an sebagai sumber materi pokok dalam hukum Islam memberikan porsi yang besar terhadap penggunaan akal pikiran manusia. Akal pikiran tersebut dibantu oleh alat inderawi, yaitu mata, hidung, telinga, lidah, dan perasaan (kulit), sehingga terbentuk pengamatan inderawi atau pengamatan empiris. Penggunaan akal dalam kehidupan masyarakat adalah sesuatu yang sangat penting, yaitu untuk memahami dan melakukan penalaran terhadap persoalan-persoalan penggalian dan penemuan hukum. Penalaran-penalaran tersebut, yaitu penalaran al-bayani, pelanaran ta’lili dan penalaran istishlahi.Kata Kunci: Akal, , Penalaran, Penemuan Hukum