{"title":"分析1500毫升小型货车发动机缸盖损坏情况","authors":"Ahmad Zayadi, Sungkono, Masyhudi","doi":"10.35894/jtk.v8i2.79","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak, \nKendaraan roda empat merupakan salah satu moda transportasi yang umum digunakan pada era kini, pada umumnya kendaraan roda empat memiliki kepala silinder untuk menempatkan katup-katup dan tempat mantel pendingin. Apabila pada kepala silinder tersebut mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan terganggunya sistem kerja mesin dalam jangka waktu yang panjang. Pada bagian mesin terdapat komponen kepala silinder apabila mengalami kerusakan maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses perbaikan. Dari informasi yang diperoleh bahwa kepala silinder mengalami kerusakan pada jarak tempuh 80.000 km. Kerusakan yang dialami kepala silinder adalah timbulnya suara kasar pada mesin, bercampurnya air pendingin ke ruang bakar dan temperatur suhu cepat naik, pada penelitian ini akan dilakukan kajian terhadap kerusakan yang terjadi pada kepala silinder tersebut. Berdasarkan hasil pengujian makrostruktur korosi terjadi akibat fluida pendingin mesin selain itu terdapat deposit yang melekat sangat kuat dan bersifat korosif kepala silinder pada blok mesin, pengujian mikrostruktur terlihat adanya endapan (hitam) yang diduga mempengaruhi proses korosi, butiran dendrit dan batang dalam mikrostruktur tidak mengalami perubahan ukuran butir. Berdasarkan pengujian kekerasan hasil menunjukan nilai kekerasan permukaan yang rusak sebesar 102,22 HV dan nilai kekerasan permukaan yang tidak rusak sebesar 102 HV berdasarkan tersebut kerusakan pada kepala silinder blok mesin tidak disebabkan oleh deformasi material akibat beban mekanik dan thermal. Hasil uji komposisi kimia kepala silinder yang mengalami kerusakan adanya penurunan Al 1,1%, Si 0,11%, Cu 0,37, Fe 0,088% dan Mg 0,081% dan adanya penurunan komposisi kimia unsur penyusun material tersebut diakibatkan oleh interaksi air dengan permukaan kepala silinder yang ditandai dengan terbentuknya oksida dari Al,Si,Cu,Fe, dan Mg. Berdasarkan hasil perngujian tersebut kerusakan kepala silinder lebih disebabkan karena kurangnya melakukan perawatan terhadap blok mesin agar komponen dapat bertahan lama sehingga kinerja dari mesin terjaga optimal. \n ","PeriodicalId":354117,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Kedirgantaraan","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Kerusakan Kepala Silinder Blok Mesin Pada Kendaraan Jenis Minibus Kapasitas 1500 CC\",\"authors\":\"Ahmad Zayadi, Sungkono, Masyhudi\",\"doi\":\"10.35894/jtk.v8i2.79\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak, \\nKendaraan roda empat merupakan salah satu moda transportasi yang umum digunakan pada era kini, pada umumnya kendaraan roda empat memiliki kepala silinder untuk menempatkan katup-katup dan tempat mantel pendingin. Apabila pada kepala silinder tersebut mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan terganggunya sistem kerja mesin dalam jangka waktu yang panjang. Pada bagian mesin terdapat komponen kepala silinder apabila mengalami kerusakan maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses perbaikan. Dari informasi yang diperoleh bahwa kepala silinder mengalami kerusakan pada jarak tempuh 80.000 km. Kerusakan yang dialami kepala silinder adalah timbulnya suara kasar pada mesin, bercampurnya air pendingin ke ruang bakar dan temperatur suhu cepat naik, pada penelitian ini akan dilakukan kajian terhadap kerusakan yang terjadi pada kepala silinder tersebut. Berdasarkan hasil pengujian makrostruktur korosi terjadi akibat fluida pendingin mesin selain itu terdapat deposit yang melekat sangat kuat dan bersifat korosif kepala silinder pada blok mesin, pengujian mikrostruktur terlihat adanya endapan (hitam) yang diduga mempengaruhi proses korosi, butiran dendrit dan batang dalam mikrostruktur tidak mengalami perubahan ukuran butir. Berdasarkan pengujian kekerasan hasil menunjukan nilai kekerasan permukaan yang rusak sebesar 102,22 HV dan nilai kekerasan permukaan yang tidak rusak sebesar 102 HV berdasarkan tersebut kerusakan pada kepala silinder blok mesin tidak disebabkan oleh deformasi material akibat beban mekanik dan thermal. Hasil uji komposisi kimia kepala silinder yang mengalami kerusakan adanya penurunan Al 1,1%, Si 0,11%, Cu 0,37, Fe 0,088% dan Mg 0,081% dan adanya penurunan komposisi kimia unsur penyusun material tersebut diakibatkan oleh interaksi air dengan permukaan kepala silinder yang ditandai dengan terbentuknya oksida dari Al,Si,Cu,Fe, dan Mg. Berdasarkan hasil perngujian tersebut kerusakan kepala silinder lebih disebabkan karena kurangnya melakukan perawatan terhadap blok mesin agar komponen dapat bertahan lama sehingga kinerja dari mesin terjaga optimal. \\n \",\"PeriodicalId\":354117,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknologi Kedirgantaraan\",\"volume\":\"134 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknologi Kedirgantaraan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35894/jtk.v8i2.79\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Kedirgantaraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35894/jtk.v8i2.79","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Kerusakan Kepala Silinder Blok Mesin Pada Kendaraan Jenis Minibus Kapasitas 1500 CC
Abstrak,
Kendaraan roda empat merupakan salah satu moda transportasi yang umum digunakan pada era kini, pada umumnya kendaraan roda empat memiliki kepala silinder untuk menempatkan katup-katup dan tempat mantel pendingin. Apabila pada kepala silinder tersebut mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan terganggunya sistem kerja mesin dalam jangka waktu yang panjang. Pada bagian mesin terdapat komponen kepala silinder apabila mengalami kerusakan maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses perbaikan. Dari informasi yang diperoleh bahwa kepala silinder mengalami kerusakan pada jarak tempuh 80.000 km. Kerusakan yang dialami kepala silinder adalah timbulnya suara kasar pada mesin, bercampurnya air pendingin ke ruang bakar dan temperatur suhu cepat naik, pada penelitian ini akan dilakukan kajian terhadap kerusakan yang terjadi pada kepala silinder tersebut. Berdasarkan hasil pengujian makrostruktur korosi terjadi akibat fluida pendingin mesin selain itu terdapat deposit yang melekat sangat kuat dan bersifat korosif kepala silinder pada blok mesin, pengujian mikrostruktur terlihat adanya endapan (hitam) yang diduga mempengaruhi proses korosi, butiran dendrit dan batang dalam mikrostruktur tidak mengalami perubahan ukuran butir. Berdasarkan pengujian kekerasan hasil menunjukan nilai kekerasan permukaan yang rusak sebesar 102,22 HV dan nilai kekerasan permukaan yang tidak rusak sebesar 102 HV berdasarkan tersebut kerusakan pada kepala silinder blok mesin tidak disebabkan oleh deformasi material akibat beban mekanik dan thermal. Hasil uji komposisi kimia kepala silinder yang mengalami kerusakan adanya penurunan Al 1,1%, Si 0,11%, Cu 0,37, Fe 0,088% dan Mg 0,081% dan adanya penurunan komposisi kimia unsur penyusun material tersebut diakibatkan oleh interaksi air dengan permukaan kepala silinder yang ditandai dengan terbentuknya oksida dari Al,Si,Cu,Fe, dan Mg. Berdasarkan hasil perngujian tersebut kerusakan kepala silinder lebih disebabkan karena kurangnya melakukan perawatan terhadap blok mesin agar komponen dapat bertahan lama sehingga kinerja dari mesin terjaga optimal.