{"title":"六种西红柿在荫凉下的品种的稳定和病因","authors":"Zulfa Ulinnuha, M. A. Chozin, E. Santosa","doi":"10.29244/jhi.10.1.10-19","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tomat sering ditanam sebagai sayuran pada sistem agroforestri, namun ada keluhan petani terkait fluktuasi produksi buah yang dihasilkan pada sistem tersebut. Oleh karena itu, produksi enam genotipe tomat dibandingkan antara naungan 0% dan 50% menggunakan rancangan acak kelompok tersarang dengan tingkat naungan sebagai petak utama pada Desember 2016 sampai Maret 2017 di Kebun Percobaan Cikarawang IPB, Bogor. Penelitian bertujuan untuk mengkaji stabilitas produksi beberapa genotipe tomat dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya pada kondisi naungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naungan mempengaruhi hasil dan insiden penyakit pada tanaman tomat. Siklus panen tidak berbeda antara kontrol dengan naungan 50%. Rata-rata jumlah buah 15-60% lebih tinggi di bawah naungan 50% kecuali genotipe Apel Belgia dan Tora yang cenderung menurun. Insiden penyakit virus gemini berkurang 80% dan tingkat keparahannya menurun sebesar 70% pada naungan 50%. Namun demikian, bobot hasil per panen seluruh genotipe tomat pada naungan 50% menurun sebesar 24.1% yang disebabkan oleh kecenderungan penurunan ukuran buah. Penelitian menunjukkan bahwa stabilitas produksi tomat di bawah naungan dipengaruhi oleh genotipe dan kejadian penyakit. Perlu evaluasi lanjut mengapa kejadian penyakit lebih rendah pada naungan 50%. \nKata kunci: agroforestri, anthosianin, serangan penyakit, Solanum lycopersicum, virus gemini","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Stabilitas Hasil dan Gangguan Penyakit pada Enam Genotipe Tomat di bawah Naungan\",\"authors\":\"Zulfa Ulinnuha, M. A. Chozin, E. Santosa\",\"doi\":\"10.29244/jhi.10.1.10-19\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tomat sering ditanam sebagai sayuran pada sistem agroforestri, namun ada keluhan petani terkait fluktuasi produksi buah yang dihasilkan pada sistem tersebut. Oleh karena itu, produksi enam genotipe tomat dibandingkan antara naungan 0% dan 50% menggunakan rancangan acak kelompok tersarang dengan tingkat naungan sebagai petak utama pada Desember 2016 sampai Maret 2017 di Kebun Percobaan Cikarawang IPB, Bogor. Penelitian bertujuan untuk mengkaji stabilitas produksi beberapa genotipe tomat dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya pada kondisi naungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naungan mempengaruhi hasil dan insiden penyakit pada tanaman tomat. Siklus panen tidak berbeda antara kontrol dengan naungan 50%. Rata-rata jumlah buah 15-60% lebih tinggi di bawah naungan 50% kecuali genotipe Apel Belgia dan Tora yang cenderung menurun. Insiden penyakit virus gemini berkurang 80% dan tingkat keparahannya menurun sebesar 70% pada naungan 50%. Namun demikian, bobot hasil per panen seluruh genotipe tomat pada naungan 50% menurun sebesar 24.1% yang disebabkan oleh kecenderungan penurunan ukuran buah. Penelitian menunjukkan bahwa stabilitas produksi tomat di bawah naungan dipengaruhi oleh genotipe dan kejadian penyakit. Perlu evaluasi lanjut mengapa kejadian penyakit lebih rendah pada naungan 50%. \\nKata kunci: agroforestri, anthosianin, serangan penyakit, Solanum lycopersicum, virus gemini\",\"PeriodicalId\":410060,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Hortikultura Indonesia\",\"volume\":\"62 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Hortikultura Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29244/jhi.10.1.10-19\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hortikultura Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jhi.10.1.10-19","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Stabilitas Hasil dan Gangguan Penyakit pada Enam Genotipe Tomat di bawah Naungan
Tomat sering ditanam sebagai sayuran pada sistem agroforestri, namun ada keluhan petani terkait fluktuasi produksi buah yang dihasilkan pada sistem tersebut. Oleh karena itu, produksi enam genotipe tomat dibandingkan antara naungan 0% dan 50% menggunakan rancangan acak kelompok tersarang dengan tingkat naungan sebagai petak utama pada Desember 2016 sampai Maret 2017 di Kebun Percobaan Cikarawang IPB, Bogor. Penelitian bertujuan untuk mengkaji stabilitas produksi beberapa genotipe tomat dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya pada kondisi naungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naungan mempengaruhi hasil dan insiden penyakit pada tanaman tomat. Siklus panen tidak berbeda antara kontrol dengan naungan 50%. Rata-rata jumlah buah 15-60% lebih tinggi di bawah naungan 50% kecuali genotipe Apel Belgia dan Tora yang cenderung menurun. Insiden penyakit virus gemini berkurang 80% dan tingkat keparahannya menurun sebesar 70% pada naungan 50%. Namun demikian, bobot hasil per panen seluruh genotipe tomat pada naungan 50% menurun sebesar 24.1% yang disebabkan oleh kecenderungan penurunan ukuran buah. Penelitian menunjukkan bahwa stabilitas produksi tomat di bawah naungan dipengaruhi oleh genotipe dan kejadian penyakit. Perlu evaluasi lanjut mengapa kejadian penyakit lebih rendah pada naungan 50%.
Kata kunci: agroforestri, anthosianin, serangan penyakit, Solanum lycopersicum, virus gemini