Santi Andayani, Emma Rahmawati, N. Paramita, Ghe Ghabella, Putri Azmi Rahmawati
{"title":"日本戏剧反映在烹饪行业的传统价值观","authors":"Santi Andayani, Emma Rahmawati, N. Paramita, Ghe Ghabella, Putri Azmi Rahmawati","doi":"10.15294/chie.v9i1.42525","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk nilai-nilai tradisi kuliner yang diwariskan kepada generasi selanjutnya yang tercermin dalam tiga serial drama Jepang dengan genre food, yaitu Osen (2018), Wagashi Bakery (2016) dan Edo Mae no Shun (2018).penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis nilai-nilai tradisional yang terdapat dalam ketiga drama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ketiga serial drama tersebut terdapat nilai-nilai tradisi kuliner yang selalu dijaga sehingga mampu mempertahankan keberlangsungan bisnis kuliner tradisional mereka, yaitu nilai estetika, nilai sosial, nilai tanggung jawab, nilai kreatifitas, nilai loyalitas, dan nilai pendidikan. Nilai-nilai tersebut diturunkan dari satu generasi ke generasi penerusnya, yaitu ketika tokoh Shun mempelajari cara membuat sushi dari Matsunoshuke, ayahnya, tokoh Osen mempelajari cara memasak dan mengelola restoran dari ibunya dan kemudian Osen mengajarkan cara memasak tersebut pada Ezaki, karyawannya, serta tokoh Arare yang belajar membuat wagashi(kue tradisional Jepang) dan mengelola toko wagashi tersebut dari ibunya. Nilai-nilai tersebut adalah salah satu kunci kesuksesan keberhasilan bisnis kuliner mereka bertahan hingga lebih dari 3 generasi. ","PeriodicalId":429689,"journal":{"name":"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Nilai-Nilai Tradisional dalam Bisnis Kuliner yang Tercermin dalam Serial Drama Jepang\",\"authors\":\"Santi Andayani, Emma Rahmawati, N. Paramita, Ghe Ghabella, Putri Azmi Rahmawati\",\"doi\":\"10.15294/chie.v9i1.42525\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk nilai-nilai tradisi kuliner yang diwariskan kepada generasi selanjutnya yang tercermin dalam tiga serial drama Jepang dengan genre food, yaitu Osen (2018), Wagashi Bakery (2016) dan Edo Mae no Shun (2018).penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis nilai-nilai tradisional yang terdapat dalam ketiga drama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ketiga serial drama tersebut terdapat nilai-nilai tradisi kuliner yang selalu dijaga sehingga mampu mempertahankan keberlangsungan bisnis kuliner tradisional mereka, yaitu nilai estetika, nilai sosial, nilai tanggung jawab, nilai kreatifitas, nilai loyalitas, dan nilai pendidikan. Nilai-nilai tersebut diturunkan dari satu generasi ke generasi penerusnya, yaitu ketika tokoh Shun mempelajari cara membuat sushi dari Matsunoshuke, ayahnya, tokoh Osen mempelajari cara memasak dan mengelola restoran dari ibunya dan kemudian Osen mengajarkan cara memasak tersebut pada Ezaki, karyawannya, serta tokoh Arare yang belajar membuat wagashi(kue tradisional Jepang) dan mengelola toko wagashi tersebut dari ibunya. Nilai-nilai tersebut adalah salah satu kunci kesuksesan keberhasilan bisnis kuliner mereka bertahan hingga lebih dari 3 generasi. \",\"PeriodicalId\":429689,\"journal\":{\"name\":\"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching\",\"volume\":\"84 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"1900-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15294/chie.v9i1.42525\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/chie.v9i1.42525","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
该研究旨在探讨将烹饪传统的价值观形式传递给下一代的方式,这些价值观反映在三部名为Osen(2018)、Wagashi Bakery(2016)和Edo Mae no Shun(2018)的日本剧中。该研究采用描述性质的方法来分析这三种戏剧中发现的传统价值观。研究表明,在这三部戏剧中,有一种烹饪传统的价值观一直受到保护,因此能够维持他们的传统烹饪业务,即美学价值、社会价值、责任价值、创造力价值、忠诚价值和教育价值。一代一代地传承到下一代的价值观,就是那个时候舜Matsunoshuke学习如何制作寿司的人物,他的父亲Osen人物学习母亲的烹饪方式和经营餐馆,然后Osen教你做饭Ezaki、员工Arare人物上传统的学习制作蛋糕wagashi(日本)和管理这些wagashi母亲的商店。这些价值观是他们烹饪事业成功的关键之一,能持续三代以上。
Nilai-Nilai Tradisional dalam Bisnis Kuliner yang Tercermin dalam Serial Drama Jepang
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk nilai-nilai tradisi kuliner yang diwariskan kepada generasi selanjutnya yang tercermin dalam tiga serial drama Jepang dengan genre food, yaitu Osen (2018), Wagashi Bakery (2016) dan Edo Mae no Shun (2018).penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis nilai-nilai tradisional yang terdapat dalam ketiga drama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ketiga serial drama tersebut terdapat nilai-nilai tradisi kuliner yang selalu dijaga sehingga mampu mempertahankan keberlangsungan bisnis kuliner tradisional mereka, yaitu nilai estetika, nilai sosial, nilai tanggung jawab, nilai kreatifitas, nilai loyalitas, dan nilai pendidikan. Nilai-nilai tersebut diturunkan dari satu generasi ke generasi penerusnya, yaitu ketika tokoh Shun mempelajari cara membuat sushi dari Matsunoshuke, ayahnya, tokoh Osen mempelajari cara memasak dan mengelola restoran dari ibunya dan kemudian Osen mengajarkan cara memasak tersebut pada Ezaki, karyawannya, serta tokoh Arare yang belajar membuat wagashi(kue tradisional Jepang) dan mengelola toko wagashi tersebut dari ibunya. Nilai-nilai tersebut adalah salah satu kunci kesuksesan keberhasilan bisnis kuliner mereka bertahan hingga lebih dari 3 generasi.