中爪哇省的Kaliwungu和wehan传统(活的伊斯兰人类学方法)

Ghufron Hamzah, Iman Fadhilah
{"title":"中爪哇省的Kaliwungu和wehan传统(活的伊斯兰人类学方法)","authors":"Ghufron Hamzah, Iman Fadhilah","doi":"10.34001/jasna.v2i2.3746","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractTradition is a continuous activity carried out by a social community that has been running for a very long period  of  time.  Including  the  teng-tengan,  ketuwinan  and  weh-wehan  traditions  in  Kaliwungu.  This research was conducted to find out the history and implementation of this tradition. First, how the origins and traditions are carried out, Second, the relevance of living hadith studies with a symbolic interpretative anthropological  approach  in  looking  at  the  teng-tengan,  ketuwinan  and  weh-wehan  traditionsin Kaliwungu.  Methods  of  data  collection  are  carried  out  through  observation,  interviews,  as  well  as documentation  including  references  relevant  to  the  study.  While  the  data  analysis  used  is  descriptive qualitative  with  a  symbolic  interpretative  anthropological  approach.  According  to  Geertz,  the  joyful expression  symbolized  in  the  tengengan  tradition  is  because  religion  influences  mood  and  motivation  / creates strong feelings and motivations for its adherents and in the end, these feelings and motivations will be seen as a unique reality, a tradition passed down from generation to generation. Symbols in the form of physical (tengan / lanterns) and symbols in the form of actions (ketuwinan and weh-wehan) of this tradition are loaded with the actualization ofinformative and performative values from normative teachings about the virtues of the Prophet Muhammad. This research has theoretical implications for the domain of living hadith from an anthropological perspective. At least the Javanese people still accommodate cultural values in religious ritual practices.Keywords:  Teng-tengan  Tradition,  Ketuwinan  and  Weh-wehan,  Living  Hadith,  Symbolic  Interpretive Anthropology.AbstrakTradisi merupakan kegiatan terus menerus yang dilakukan sebuah komunitas sosial yang sudah berjalan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Termasuk tradisi teng-tengan, ketuwinan dan weh-wehan yang ada di Kaliwungu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejarah dan pelaksanaan tradisi tersebut. Pertama, bagaimana asal mula dan tradisi tersebut dilakukan, Kedua, relevansi kajian living hadis dengan pendekatan antropologi interpretatif simbolik dalam melihat tradisi teng-tengan, ketuwinan dan weh-wehan di Kaliwungu. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi termasuk referensi yang relevan dengan kajian. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan antropologi interpretatif simbolik. Ekspresi gembira yang tersimbolkan dalam tradisi teng-tengan itu menurut Geertz karena agama mempengaruhi mood and motivation / menciptakan perasaan dan motivasi yang kuat bagi pemeluknya dan pada akhirnya perasaan dan motivasi ini akan terlihat sebagai suatu realitas yang unik, tradisi yang turun temurun. Simbol berupa fisik (teng-tengan /lampion) maupun simbol berupa tindakan (ketuwinan dan weh-wehan) tradisi ini sarat dengan aktualisasi nilai-nilai informatif dan performatif dari ajaran normatif tentang keutamaan Nabi Muhammad saw.Kata Kunci: Tradisi Teng-tengan, Ketuwinan dan Weh-wehan, Living Hadis, Antroplogi Interpretatif Simbolik.","PeriodicalId":415821,"journal":{"name":"JASNA : Journal For Aswaja Studies","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Tradisi Teng-Tengan, Ketuwinan dan Weh-Wehan di Kaliwungu Kendal Jawa Tengah (Kajian Living Hadis Pendekatan Antropologi Interpretatif Simbolik)\",\"authors\":\"Ghufron Hamzah, Iman Fadhilah\",\"doi\":\"10.34001/jasna.v2i2.3746\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractTradition is a continuous activity carried out by a social community that has been running for a very long period  of  time.  Including  the  teng-tengan,  ketuwinan  and  weh-wehan  traditions  in  Kaliwungu.  This research was conducted to find out the history and implementation of this tradition. First, how the origins and traditions are carried out, Second, the relevance of living hadith studies with a symbolic interpretative anthropological  approach  in  looking  at  the  teng-tengan,  ketuwinan  and  weh-wehan  traditionsin Kaliwungu.  Methods  of  data  collection  are  carried  out  through  observation,  interviews,  as  well  as documentation  including  references  relevant  to  the  study.  While  the  data  analysis  used  is  descriptive qualitative  with  a  symbolic  interpretative  anthropological  approach.  According  to  Geertz,  the  joyful expression  symbolized  in  the  tengengan  tradition  is  because  religion  influences  mood  and  motivation  / creates strong feelings and motivations for its adherents and in the end, these feelings and motivations will be seen as a unique reality, a tradition passed down from generation to generation. Symbols in the form of physical (tengan / lanterns) and symbols in the form of actions (ketuwinan and weh-wehan) of this tradition are loaded with the actualization ofinformative and performative values from normative teachings about the virtues of the Prophet Muhammad. This research has theoretical implications for the domain of living hadith from an anthropological perspective. At least the Javanese people still accommodate cultural values in religious ritual practices.Keywords:  Teng-tengan  Tradition,  Ketuwinan  and  Weh-wehan,  Living  Hadith,  Symbolic  Interpretive Anthropology.AbstrakTradisi merupakan kegiatan terus menerus yang dilakukan sebuah komunitas sosial yang sudah berjalan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Termasuk tradisi teng-tengan, ketuwinan dan weh-wehan yang ada di Kaliwungu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejarah dan pelaksanaan tradisi tersebut. Pertama, bagaimana asal mula dan tradisi tersebut dilakukan, Kedua, relevansi kajian living hadis dengan pendekatan antropologi interpretatif simbolik dalam melihat tradisi teng-tengan, ketuwinan dan weh-wehan di Kaliwungu. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi termasuk referensi yang relevan dengan kajian. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan antropologi interpretatif simbolik. Ekspresi gembira yang tersimbolkan dalam tradisi teng-tengan itu menurut Geertz karena agama mempengaruhi mood and motivation / menciptakan perasaan dan motivasi yang kuat bagi pemeluknya dan pada akhirnya perasaan dan motivasi ini akan terlihat sebagai suatu realitas yang unik, tradisi yang turun temurun. Simbol berupa fisik (teng-tengan /lampion) maupun simbol berupa tindakan (ketuwinan dan weh-wehan) tradisi ini sarat dengan aktualisasi nilai-nilai informatif dan performatif dari ajaran normatif tentang keutamaan Nabi Muhammad saw.Kata Kunci: Tradisi Teng-tengan, Ketuwinan dan Weh-wehan, Living Hadis, Antroplogi Interpretatif Simbolik.\",\"PeriodicalId\":415821,\"journal\":{\"name\":\"JASNA : Journal For Aswaja Studies\",\"volume\":\"49 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JASNA : Journal For Aswaja Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34001/jasna.v2i2.3746\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JASNA : Journal For Aswaja Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34001/jasna.v2i2.3746","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要传统是一个社会团体在很长一段时间内持续进行的活动。包括Kaliwungu的tentengan, ketuwinan和weh-wehan传统。这项研究是为了了解这一传统的历史和实施情况。首先,起源和传统是如何执行的,其次,在观察Kaliwungu的tentengan, ketuwinan和weh-wehan传统时,与象征性解释人类学方法的生活圣训研究的相关性。数据收集的方法是通过观察、访谈以及包括与研究相关的参考文献在内的文件来进行的。而使用的数据分析是描述性定性与象征性解释人类学的方法。Geertz认为,腾根根传统中象征着喜悦的表达是因为宗教影响了信徒的情绪和动机/为他们创造了强烈的情感和动机,最终,这些情感和动机将被视为一种独特的现实,一种代代相传的传统。这一传统的物理形式的符号(tengan / lantern)和行动形式的符号(ketuwinan和weh-wehan)都承载着关于先知穆罕默德美德的规范教义的信息和表演价值的实现。本研究从人类学的角度对活圣训领域具有理论意义。至少爪哇人仍然在宗教仪式实践中容纳文化价值。关键词:腾腾干传统,克图温人和微微汉,圣训,象征解释人类学。【摘要】贸易、文化、文化、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会、社会。Termasuk tradisi tentengan, ketuwinan dan wewehan yang ada di Kaliwungu。Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejarah dan pelaksanaan tradistersebut。Pertama, bagaimana asal mula dan tradisi tersebut dilakukan, Kedua, relevanansi kajian生活hadis dengan pendekatan人类学解释符号dalam melihat tradisi tentengan, ketuwinan dan weh-wehan di Kaliwungu。[2] [1] [1] [2] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [3]Sedangkan分析数据yang digunakan adalah deskscrif定性dengan pendekan人类学解释符号。Ekspresi gembira yang tersimbolkan dalam tradistengan itu menurut Geertz karena agama mempengaruhi mood and motivation / menciptakan perasaan danmotivasi yang kuatbagi pemeluknya dan akirnya perasaan danmotivasini akan terlihat sebagai suatu realitas yang unik, tradisi yang turun temurun。符号berupa fisik (teng-tengan /lampion) maupun符号berupa tindakan (ketuwinan dan weh-wehan) tradisi sarat dengan aktualisasi nilai-nilai信息和表演dari ajaran normatiatitentankeutamaan Nabi Muhammad看到。Kata Kunci: Tradisi tentengan, Ketuwinan dan Weh-wehan, Living Hadis,人类解释符号学。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Tradisi Teng-Tengan, Ketuwinan dan Weh-Wehan di Kaliwungu Kendal Jawa Tengah (Kajian Living Hadis Pendekatan Antropologi Interpretatif Simbolik)
AbstractTradition is a continuous activity carried out by a social community that has been running for a very long period  of  time.  Including  the  teng-tengan,  ketuwinan  and  weh-wehan  traditions  in  Kaliwungu.  This research was conducted to find out the history and implementation of this tradition. First, how the origins and traditions are carried out, Second, the relevance of living hadith studies with a symbolic interpretative anthropological  approach  in  looking  at  the  teng-tengan,  ketuwinan  and  weh-wehan  traditionsin Kaliwungu.  Methods  of  data  collection  are  carried  out  through  observation,  interviews,  as  well  as documentation  including  references  relevant  to  the  study.  While  the  data  analysis  used  is  descriptive qualitative  with  a  symbolic  interpretative  anthropological  approach.  According  to  Geertz,  the  joyful expression  symbolized  in  the  tengengan  tradition  is  because  religion  influences  mood  and  motivation  / creates strong feelings and motivations for its adherents and in the end, these feelings and motivations will be seen as a unique reality, a tradition passed down from generation to generation. Symbols in the form of physical (tengan / lanterns) and symbols in the form of actions (ketuwinan and weh-wehan) of this tradition are loaded with the actualization ofinformative and performative values from normative teachings about the virtues of the Prophet Muhammad. This research has theoretical implications for the domain of living hadith from an anthropological perspective. At least the Javanese people still accommodate cultural values in religious ritual practices.Keywords:  Teng-tengan  Tradition,  Ketuwinan  and  Weh-wehan,  Living  Hadith,  Symbolic  Interpretive Anthropology.AbstrakTradisi merupakan kegiatan terus menerus yang dilakukan sebuah komunitas sosial yang sudah berjalan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Termasuk tradisi teng-tengan, ketuwinan dan weh-wehan yang ada di Kaliwungu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejarah dan pelaksanaan tradisi tersebut. Pertama, bagaimana asal mula dan tradisi tersebut dilakukan, Kedua, relevansi kajian living hadis dengan pendekatan antropologi interpretatif simbolik dalam melihat tradisi teng-tengan, ketuwinan dan weh-wehan di Kaliwungu. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi termasuk referensi yang relevan dengan kajian. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan antropologi interpretatif simbolik. Ekspresi gembira yang tersimbolkan dalam tradisi teng-tengan itu menurut Geertz karena agama mempengaruhi mood and motivation / menciptakan perasaan dan motivasi yang kuat bagi pemeluknya dan pada akhirnya perasaan dan motivasi ini akan terlihat sebagai suatu realitas yang unik, tradisi yang turun temurun. Simbol berupa fisik (teng-tengan /lampion) maupun simbol berupa tindakan (ketuwinan dan weh-wehan) tradisi ini sarat dengan aktualisasi nilai-nilai informatif dan performatif dari ajaran normatif tentang keutamaan Nabi Muhammad saw.Kata Kunci: Tradisi Teng-tengan, Ketuwinan dan Weh-wehan, Living Hadis, Antroplogi Interpretatif Simbolik.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信