{"title":"作为一种独家母乳喂养的健康促进,电子信息媒体的有效性","authors":"Budi Susilawati","doi":"10.22146/AHJ.V3I01.57850","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Diseluruh dunia Neonatus yang menerima asi eksklusif setelah tiga atau empat bulan hanya sekitar 35%. Pemerintah Indonesia menetapkan target nasional ASI eksklusif sebanyak 80%. Sayangnya Indonesia gagal mencapai target tersebut karena hanya 30,2% yang dicapai. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Efektifitas Media Informasi Elektronik Sebagai Promosi Kesehatan Pemberian ASI Eksklusif.. Sumber Data: Sumber data didapatkan dari PubMed dan Science Direct. Kriteria Inklusi: Ibu menyusui, ibu hamil, tenaga kesehatan, Full text, Artikel tahun 20011-2019, jurnal Internasional dan nasional. Studi appraisal dan metode sintesis: Studi apprasial menggunaan JOANNA BRIGGS 8 Question to help you make sense of a Quantitative Research, dan metode sintesis menggunakan modifikasi PEOS. Hasil: Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar bayi disusui secara eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan dan praktik ini dilanjutkan hingga usia dua tahun dengan makanan pendamping. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan adalah metode optimal pemberian makanan bayi. Promosi kesehatan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menurunkan masalah kesehatan, beberapa metode yang digunakan adalah penggunaan media leaflet, media film, media audio-visual, Web dan telepon seluler, konten berbasis video dan program Women, Infants, and Children (WIC) yang menyediakan breastfeeding peer counsellors (BPC). Pemilihan metode-metode tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terutama ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif. Kesimpulan dan Implikasi Hasil: Media elektronik seperti film, media audio visual, website, telepon seluler efekfif digunakan sebagai media promosi kesehatan menyusui.","PeriodicalId":271282,"journal":{"name":"Academic Hospital Journal","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EFEKTIFITAS MEDIA INFORMASI ELEKTRONIK SEBAGAI PROMOSI KESEHATAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF\",\"authors\":\"Budi Susilawati\",\"doi\":\"10.22146/AHJ.V3I01.57850\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang: Diseluruh dunia Neonatus yang menerima asi eksklusif setelah tiga atau empat bulan hanya sekitar 35%. Pemerintah Indonesia menetapkan target nasional ASI eksklusif sebanyak 80%. Sayangnya Indonesia gagal mencapai target tersebut karena hanya 30,2% yang dicapai. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Efektifitas Media Informasi Elektronik Sebagai Promosi Kesehatan Pemberian ASI Eksklusif.. Sumber Data: Sumber data didapatkan dari PubMed dan Science Direct. Kriteria Inklusi: Ibu menyusui, ibu hamil, tenaga kesehatan, Full text, Artikel tahun 20011-2019, jurnal Internasional dan nasional. Studi appraisal dan metode sintesis: Studi apprasial menggunaan JOANNA BRIGGS 8 Question to help you make sense of a Quantitative Research, dan metode sintesis menggunakan modifikasi PEOS. Hasil: Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar bayi disusui secara eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan dan praktik ini dilanjutkan hingga usia dua tahun dengan makanan pendamping. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan adalah metode optimal pemberian makanan bayi. Promosi kesehatan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menurunkan masalah kesehatan, beberapa metode yang digunakan adalah penggunaan media leaflet, media film, media audio-visual, Web dan telepon seluler, konten berbasis video dan program Women, Infants, and Children (WIC) yang menyediakan breastfeeding peer counsellors (BPC). Pemilihan metode-metode tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terutama ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif. Kesimpulan dan Implikasi Hasil: Media elektronik seperti film, media audio visual, website, telepon seluler efekfif digunakan sebagai media promosi kesehatan menyusui.\",\"PeriodicalId\":271282,\"journal\":{\"name\":\"Academic Hospital Journal\",\"volume\":\"35 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-04-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Academic Hospital Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/AHJ.V3I01.57850\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Academic Hospital Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/AHJ.V3I01.57850","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
EFEKTIFITAS MEDIA INFORMASI ELEKTRONIK SEBAGAI PROMOSI KESEHATAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Latar Belakang: Diseluruh dunia Neonatus yang menerima asi eksklusif setelah tiga atau empat bulan hanya sekitar 35%. Pemerintah Indonesia menetapkan target nasional ASI eksklusif sebanyak 80%. Sayangnya Indonesia gagal mencapai target tersebut karena hanya 30,2% yang dicapai. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Efektifitas Media Informasi Elektronik Sebagai Promosi Kesehatan Pemberian ASI Eksklusif.. Sumber Data: Sumber data didapatkan dari PubMed dan Science Direct. Kriteria Inklusi: Ibu menyusui, ibu hamil, tenaga kesehatan, Full text, Artikel tahun 20011-2019, jurnal Internasional dan nasional. Studi appraisal dan metode sintesis: Studi apprasial menggunaan JOANNA BRIGGS 8 Question to help you make sense of a Quantitative Research, dan metode sintesis menggunakan modifikasi PEOS. Hasil: Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar bayi disusui secara eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan dan praktik ini dilanjutkan hingga usia dua tahun dengan makanan pendamping. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan adalah metode optimal pemberian makanan bayi. Promosi kesehatan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menurunkan masalah kesehatan, beberapa metode yang digunakan adalah penggunaan media leaflet, media film, media audio-visual, Web dan telepon seluler, konten berbasis video dan program Women, Infants, and Children (WIC) yang menyediakan breastfeeding peer counsellors (BPC). Pemilihan metode-metode tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terutama ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif. Kesimpulan dan Implikasi Hasil: Media elektronik seperti film, media audio visual, website, telepon seluler efekfif digunakan sebagai media promosi kesehatan menyusui.