{"title":"Uji Daya Hambat Madu, Bawang Merah dan Jahe Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Vibrio sp","authors":"Hamzah Hamzah, Herawaty Herawaty, H. Hasmawati","doi":"10.31605/SIGANUS.V2I2.987","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT: Pathogenic bacteria infections do not only occur in grow-out ponds but also in shrimp larvae rearing ponds. Local farmers called “kunang-kunang” disease, which is caused by Vibrio harveyi. In order to prevent the disease outbreak, preventive measures are required. The control of the Vibrio sp bacteria population in the rearing pond can be done by using natural antibiotics derived from plants (herbs). Several types of plants contain antibacterial compounds or substances and have been widely used by humans, including ginger, onion and honey. The results showed that honey can be used as a natural antibiotic against Vibrio harveyi, Vibrio parahaemolitycus, and Vibrio alginolitycus bacteria. Nonetheless, the use of honey in rearing shrimp larvae is inefficient due to the high price. In addition, onions and ginger cannot be used as antibiotics against the bacteria Vibrio harveyi, Vibrio parahaemolitycus, and Vibrio alginolitycus \nABSTRAK: Infeksi bakteri pathogen bukan hanya terjadi di tambak namun juga dapat terjadi kolam pemeliharaan benih udang. Dan sudah lama pembudidaya mengenal istilah penyakit kunang-kunang, yang merupakan penyakit yang diakibatkan infeksi bakteri Vibrio harveyi. Upaya pencegahan berkembangnya populasi bakteri Vibrio sp dalam media air pemliharaan penting dilakukan agar tidak menyebabkan penyakit yang akut dan kronis pada udang. Pengendalian populasi bakteri Vibrio sp dalam air pemeliharaan dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik alami yang berasal dari tumbuhan (herbal). Ada banyak jenis tumbuhan yang mengandung senyawa atau zat antibakteri dan telah banyak digunakan oleh manusia, diantaranya jahe, bawang merah dan madu. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini, maka disimpulkan bahwa madu dapat digunakan sebagai antibiotik terhadap bakteri Vibrio harveyi, Vibrio parahaemolitycus, dan Vibrio alginolitycus. Penggunaan madu dalam pemeliharaan benih udang vanname belum cukup efesien karena harganya yang tinggi Bawang merah dan jahe tidak dapat digunakan sebagai antibiotik terhadap bakteri Vibrio harveyi, Vibrio parahaemolitycus, dan Vibrio alginolitycus","PeriodicalId":307568,"journal":{"name":"SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31605/SIGANUS.V2I2.987","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:致病菌感染不仅发生在生长池中,也发生在虾仔养殖池中。当地农民称其为“kunang-kunang”病,这是由哈维弧菌引起的。为了防止疾病的爆发,需要采取预防措施。养殖池中弧菌数量的控制可以通过使用从植物(草药)中提取的天然抗生素来完成。几种植物含有抗菌化合物或物质,并已被人类广泛使用,包括姜、洋葱和蜂蜜。结果表明,蜂蜜可作为抗哈威弧菌、副溶血性弧菌和藻酸弧菌的天然抗生素。然而,由于蜂蜜的价格昂贵,使用蜂蜜饲养虾幼虫的效率较低。此外,洋葱和生姜不能作为抗生素用于治疗哈韦伊弧菌、副溶血性弧菌和藻绿弧菌。Dan sudah lama pembudidaya mengenal istilah penyakit kunang-kunang, yang merupakan penyakit yang diakibatkan infeksi bakteri vibrii harveyi。【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】彭根大连流行弧菌sp . dalam空气pemeliharaan dapat dilakukan登干孟古纳干抗生素alami yang berasal dari tumbuhan(草药)。Ada banyak jenis tumbuhan yang mengandung senyawa atau zat anti - bakteri dan telah banyak digunakan oleh manusia, diantaranya jahe, bawangmerah danmadu。Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini, maka dispakkan bahwa madu dapat digunakan sebagai抗生素,hahadap bakter, harvei弧菌,副溶血性弧菌,藻酸弧菌。彭古那安madu dalam pemeliharaan benudang vanname belbelan cucuup, haganya,杨廷吉,巴旺,mera, dana, diunakan, sebagai抗生素,细菌,哈威弧菌,副溶血性弧菌,藻酸弧菌
Uji Daya Hambat Madu, Bawang Merah dan Jahe Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Vibrio sp
ABSTRACT: Pathogenic bacteria infections do not only occur in grow-out ponds but also in shrimp larvae rearing ponds. Local farmers called “kunang-kunang” disease, which is caused by Vibrio harveyi. In order to prevent the disease outbreak, preventive measures are required. The control of the Vibrio sp bacteria population in the rearing pond can be done by using natural antibiotics derived from plants (herbs). Several types of plants contain antibacterial compounds or substances and have been widely used by humans, including ginger, onion and honey. The results showed that honey can be used as a natural antibiotic against Vibrio harveyi, Vibrio parahaemolitycus, and Vibrio alginolitycus bacteria. Nonetheless, the use of honey in rearing shrimp larvae is inefficient due to the high price. In addition, onions and ginger cannot be used as antibiotics against the bacteria Vibrio harveyi, Vibrio parahaemolitycus, and Vibrio alginolitycus
ABSTRAK: Infeksi bakteri pathogen bukan hanya terjadi di tambak namun juga dapat terjadi kolam pemeliharaan benih udang. Dan sudah lama pembudidaya mengenal istilah penyakit kunang-kunang, yang merupakan penyakit yang diakibatkan infeksi bakteri Vibrio harveyi. Upaya pencegahan berkembangnya populasi bakteri Vibrio sp dalam media air pemliharaan penting dilakukan agar tidak menyebabkan penyakit yang akut dan kronis pada udang. Pengendalian populasi bakteri Vibrio sp dalam air pemeliharaan dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik alami yang berasal dari tumbuhan (herbal). Ada banyak jenis tumbuhan yang mengandung senyawa atau zat antibakteri dan telah banyak digunakan oleh manusia, diantaranya jahe, bawang merah dan madu. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini, maka disimpulkan bahwa madu dapat digunakan sebagai antibiotik terhadap bakteri Vibrio harveyi, Vibrio parahaemolitycus, dan Vibrio alginolitycus. Penggunaan madu dalam pemeliharaan benih udang vanname belum cukup efesien karena harganya yang tinggi Bawang merah dan jahe tidak dapat digunakan sebagai antibiotik terhadap bakteri Vibrio harveyi, Vibrio parahaemolitycus, dan Vibrio alginolitycus