{"title":"Gambaran Trauma Psikologi pada Anak Pasca Bencana Gempa Menggunakan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ)","authors":"Eva Yuliani, Supyati Supyati, A. Sriwulan","doi":"10.36339/j-hest.v4i1.50","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bencana memiliki dampak besar pada masyarakat, salah satu dampak yang muncul adalah trauma. Trauma ini paling rentan terjadi pada kelompok usia anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran trauma psikologis pada anak usia sekolah (7-12 tahun) pasca gempa di Desa Mekkatta Kecamatan Malunda. Desain penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan jumlah responden 50 orang. Memperoleh data dengan menggunakan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) yang terdiri dari 25 item pertanyaan. Penelitian ditemukan karakteristik responden yaitu sebagian besar berusia 7 tahun sebanyak 10 orang (20.0%), dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (56.0%). Gambaran trauma psikologis pada anak usia sekolah (7-12 tahun) menunjukkan pada subskala kesulitan sebagian besar dalam kategori perbatasan yaitu 27 orang (54.0%), normal 18 orang (36.0%), dan sebagian kecil kategori abnormal 5 orang (10.0%). Sedangkan subskala kekuatan sebagian besar dalam kategori normal yaitu 27 orang (54.0%), perbatasan 19 orang (38.0%), dan sebagian kecil kategori abnormal 4 orang (8.0%). Anak-anak yang berada pada kategori perbatasan artinya mereka membutuhkan stimulus yang mendukung proses adaptasi sehingga mengarah ke normal. Pada anak-anak yang berada pada kategori perbatasan dan abnormal perlu dilakukan intervensi kesehatan seperti terapi bermain.","PeriodicalId":171892,"journal":{"name":"J-HEST Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"J-HEST Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36339/j-hest.v4i1.50","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Gambaran Trauma Psikologi pada Anak Pasca Bencana Gempa Menggunakan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ)
Bencana memiliki dampak besar pada masyarakat, salah satu dampak yang muncul adalah trauma. Trauma ini paling rentan terjadi pada kelompok usia anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran trauma psikologis pada anak usia sekolah (7-12 tahun) pasca gempa di Desa Mekkatta Kecamatan Malunda. Desain penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan jumlah responden 50 orang. Memperoleh data dengan menggunakan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) yang terdiri dari 25 item pertanyaan. Penelitian ditemukan karakteristik responden yaitu sebagian besar berusia 7 tahun sebanyak 10 orang (20.0%), dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (56.0%). Gambaran trauma psikologis pada anak usia sekolah (7-12 tahun) menunjukkan pada subskala kesulitan sebagian besar dalam kategori perbatasan yaitu 27 orang (54.0%), normal 18 orang (36.0%), dan sebagian kecil kategori abnormal 5 orang (10.0%). Sedangkan subskala kekuatan sebagian besar dalam kategori normal yaitu 27 orang (54.0%), perbatasan 19 orang (38.0%), dan sebagian kecil kategori abnormal 4 orang (8.0%). Anak-anak yang berada pada kategori perbatasan artinya mereka membutuhkan stimulus yang mendukung proses adaptasi sehingga mengarah ke normal. Pada anak-anak yang berada pada kategori perbatasan dan abnormal perlu dilakukan intervensi kesehatan seperti terapi bermain.