{"title":"2017年TANGERANG区综合医院住院病人的冠心病药物相互作用评估","authors":"Nur’aini, Banu Kuncoro, Y. Yanti","doi":"10.47653/farm.v6i1.128","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau penyakit kardiovaskular di Indonesia dilaporkan menempati urutan pertama penyebab kematian sebesar 26,4%. Pasien dengan PJK biasanya juga mengalami penyakit penyerta, sehingga membutuhkan berbagai macam obat dalam terapinya. Penggunaan berbagai macam obat ini dapat beresiko terjadinya interaksi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran profil pengobatan pasien PJK dan interaksi obat terkait mekanisme farmakodinamik, farmakokinetik dan kategori signifikan klinis yang terjadi pada pasien rawat inap jantung koroner di RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2017. Metode penelitian non eksperimental secara deskriptif dengan menggunakan data retrospektif berdasarkan catatan rekam medik pasien. Analisis data dilakukan dengan cara melakukan skrining interaksi obat menggunakan Drug Interaction Checker di www.medscape.com dan www.drugs.com dan Stockley Drug Interaction 8th ed. Hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria pasien PJK banyak terjadi pada laki-laki (72,80%) pada usia 45-55 tahun (38,04%). Diagnosa PJK berdasarkan Klasifikasi paling banyak yaitu UAP (83,60%) \ndengan komplikasi paling banyak Hipertensi (68,51%) dan lama perawatan rata-rata selam 2 hari (58,70%). Peresepan pasien PJK mempunyai jumlah jenis obat paling banyak >5 (67,55%) macam \nobat dengan golongan obat paling banyak antiplatelet (32,63%) dengan jenis aspirin (17,71%). Interaksi obat pasien PJK yang berpotensi sebanyak (89,13%) dengan interaksi paling banyak aspirin dengan bisoprolol (17,80%) dan signifikasi klinis paling banyak level moderat (72,22%) dengan mekanisme interaksi farmakodinamik (86,84%). Kesimpulan penelitian ini yaitu Interaksi obat terjadi pada pasien yang menerima lebih dari lima macam obat dengan interaksi yang paling banyak aspirin dengan bisoprolol. \n \nKata kunci : Interaksi Obat, Farmakokinetik, Farmakodinamik, Jantung Koroner","PeriodicalId":153904,"journal":{"name":"Jurnal Farmagazine","volume":"151 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"EVALUASI INTERAKSI OBAT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG 2017\",\"authors\":\"Nur’aini, Banu Kuncoro, Y. Yanti\",\"doi\":\"10.47653/farm.v6i1.128\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau penyakit kardiovaskular di Indonesia dilaporkan menempati urutan pertama penyebab kematian sebesar 26,4%. Pasien dengan PJK biasanya juga mengalami penyakit penyerta, sehingga membutuhkan berbagai macam obat dalam terapinya. Penggunaan berbagai macam obat ini dapat beresiko terjadinya interaksi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran profil pengobatan pasien PJK dan interaksi obat terkait mekanisme farmakodinamik, farmakokinetik dan kategori signifikan klinis yang terjadi pada pasien rawat inap jantung koroner di RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2017. Metode penelitian non eksperimental secara deskriptif dengan menggunakan data retrospektif berdasarkan catatan rekam medik pasien. Analisis data dilakukan dengan cara melakukan skrining interaksi obat menggunakan Drug Interaction Checker di www.medscape.com dan www.drugs.com dan Stockley Drug Interaction 8th ed. Hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria pasien PJK banyak terjadi pada laki-laki (72,80%) pada usia 45-55 tahun (38,04%). Diagnosa PJK berdasarkan Klasifikasi paling banyak yaitu UAP (83,60%) \\ndengan komplikasi paling banyak Hipertensi (68,51%) dan lama perawatan rata-rata selam 2 hari (58,70%). Peresepan pasien PJK mempunyai jumlah jenis obat paling banyak >5 (67,55%) macam \\nobat dengan golongan obat paling banyak antiplatelet (32,63%) dengan jenis aspirin (17,71%). Interaksi obat pasien PJK yang berpotensi sebanyak (89,13%) dengan interaksi paling banyak aspirin dengan bisoprolol (17,80%) dan signifikasi klinis paling banyak level moderat (72,22%) dengan mekanisme interaksi farmakodinamik (86,84%). Kesimpulan penelitian ini yaitu Interaksi obat terjadi pada pasien yang menerima lebih dari lima macam obat dengan interaksi yang paling banyak aspirin dengan bisoprolol. \\n \\nKata kunci : Interaksi Obat, Farmakokinetik, Farmakodinamik, Jantung Koroner\",\"PeriodicalId\":153904,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Farmagazine\",\"volume\":\"151 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-03-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Farmagazine\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47653/farm.v6i1.128\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmagazine","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47653/farm.v6i1.128","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
据报道,印度尼西亚冠状动脉心脏病(PJK)或心血管疾病的第一死因为26.4%。冠心病患者通常也有中风,所以他们的治疗需要各种各样的药物。使用这些药物可能会危及药物之间的相互作用。本研究的目的是了解PJK患者的治疗概要资料,以及与药物相关的药物相互作用……非实验研究方法采用病人病史记录的回顾性数据进行描述性研究。数据分析是通过在www.medscape.com和www.drugs.com和stoyl Drug Interaction 8th ed进行药物相互作用的检查来进行的。根据最大限度的蒸汽(83.60%)和最多高血压并发症(68.51%)和平均为期2天的治疗时间(58.70%)的PJK诊断。PJK患者止痛药种类最多的是>5(67.55%)和阿司匹林(17.71%)。潜在的PJK患者药物(89.13%)与阿司匹林与bisoprolol(17.80%)的多作用(72,22%)和药理学相互作用机制(86.84%)的临床意义最多。这项研究的结论是,药物之间的相互作用发生在服用五种以上药物的患者身上,他们与两种阿司匹林的接触最多。关键词:药物相互作用,药物动力学,药理学,冠状动脉
EVALUASI INTERAKSI OBAT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG 2017
Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau penyakit kardiovaskular di Indonesia dilaporkan menempati urutan pertama penyebab kematian sebesar 26,4%. Pasien dengan PJK biasanya juga mengalami penyakit penyerta, sehingga membutuhkan berbagai macam obat dalam terapinya. Penggunaan berbagai macam obat ini dapat beresiko terjadinya interaksi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran profil pengobatan pasien PJK dan interaksi obat terkait mekanisme farmakodinamik, farmakokinetik dan kategori signifikan klinis yang terjadi pada pasien rawat inap jantung koroner di RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2017. Metode penelitian non eksperimental secara deskriptif dengan menggunakan data retrospektif berdasarkan catatan rekam medik pasien. Analisis data dilakukan dengan cara melakukan skrining interaksi obat menggunakan Drug Interaction Checker di www.medscape.com dan www.drugs.com dan Stockley Drug Interaction 8th ed. Hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria pasien PJK banyak terjadi pada laki-laki (72,80%) pada usia 45-55 tahun (38,04%). Diagnosa PJK berdasarkan Klasifikasi paling banyak yaitu UAP (83,60%)
dengan komplikasi paling banyak Hipertensi (68,51%) dan lama perawatan rata-rata selam 2 hari (58,70%). Peresepan pasien PJK mempunyai jumlah jenis obat paling banyak >5 (67,55%) macam
obat dengan golongan obat paling banyak antiplatelet (32,63%) dengan jenis aspirin (17,71%). Interaksi obat pasien PJK yang berpotensi sebanyak (89,13%) dengan interaksi paling banyak aspirin dengan bisoprolol (17,80%) dan signifikasi klinis paling banyak level moderat (72,22%) dengan mekanisme interaksi farmakodinamik (86,84%). Kesimpulan penelitian ini yaitu Interaksi obat terjadi pada pasien yang menerima lebih dari lima macam obat dengan interaksi yang paling banyak aspirin dengan bisoprolol.
Kata kunci : Interaksi Obat, Farmakokinetik, Farmakodinamik, Jantung Koroner