{"title":"INSTAGRAM账号@MUBADALAH的TAFSIR性别范例。ID","authors":"Yuliana Jamaluddin, Siti Aisa","doi":"10.30984/ajip.v8i1.2277","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Abstract: The Instagram account @mubadalah.id is one of the accounts that actively colors the contestation of religious understanding on social media, especially Instagram. This Instagram account actively campaigns the gender equality within religious interpretations, which are built on a methodological basis called qiro'ah mubadalah, which was popularized by KH. Faqihuddin Abdul Kodir. Qira'ah mubadalah is a method of interpreting the Qur’an that emphasizes the aspect of mutuality, and places women and men as equal subjects addressed by religious texts, including the Qur’an. The researcher took several content samples from Instagram feeds and analyze them using interpretation analysis together with gender analysis. The selected content explicitly explains the understanding of the verses of the Qur’an that are closely related to gender issues. Based on the results of the research, it can be concluded that the paradigm of fair gender interpretation in the Instagram account @mubadalah.id has 3 basic principles, namely: interpretation of the Qur’an must benefit all parties, interpretation of the Qur’an must not perpetuate the objectification of gender certain conditions, and the interpretation of the Qur'an encourages the division of gender roles in life in an equitable manner. Keywords: Social media, Interpretation, Gender Equality, Instagram account @mubadalah.id Abstrak: Akun instagram @mubadalah.id adalah salah satu akun yang secara aktif mewarnai kontestasi pemahaman keagamaan di media sosial, khususnya instagram. Akun instagram ini secara aktif menyuarakan tafsir keagamaan yang berkeadilan gender, yang dibangun atas pijakan metodologis yang disebut qiro’ah mubaadalah, yang dipopulerkan oleh KH. Faqihuddin Abdul Kodir. Qira’ah mubadalah adalah suatu metode penafsiran al-Qur’an yang menekankan pada aspek kesalingan, dan mendudukkan perempuan dan laki-laki sebagai subjek setara yang dituju dan disapa oleh teks keagamaan, termasuk di dalamnya al-Qur’an. Peneliti mengambil beberapa sampel konten dari feed instagram untuk kemudian dianalisis secara mendalam menggunakan analisis tafsir yang dibarengkan dengan analisis gender. Konten yang dipilih secara eksplisit menjelaskan pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang erat kaitannya dengan isu gender. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa paradigma tafsir adil gender dalam akun instagram @mubadalah.id memiliki 3 prinsip dasar, yaitu: penafsiran al-Qur’an harus membawa kemaslahatan bagi semua pihak, penafsiran al-Qur’an tidak boleh melanggengkan objektivikasi terhadap gender tertentu, dan penafsiran al-Qur’an mendorong pembagian peran secara adil gender dalam kehidupan. Kata Kunci: Media sosial, Tafsir, Keadilan Gender, Akun Instagram @mubaadalah.id","PeriodicalId":423995,"journal":{"name":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PARADIGMA TAFSIR ADIL GENDER PADA AKUN INSTAGRAM @MUBADALAH.ID\",\"authors\":\"Yuliana Jamaluddin, Siti Aisa\",\"doi\":\"10.30984/ajip.v8i1.2277\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\" Abstract: The Instagram account @mubadalah.id is one of the accounts that actively colors the contestation of religious understanding on social media, especially Instagram. This Instagram account actively campaigns the gender equality within religious interpretations, which are built on a methodological basis called qiro'ah mubadalah, which was popularized by KH. Faqihuddin Abdul Kodir. Qira'ah mubadalah is a method of interpreting the Qur’an that emphasizes the aspect of mutuality, and places women and men as equal subjects addressed by religious texts, including the Qur’an. The researcher took several content samples from Instagram feeds and analyze them using interpretation analysis together with gender analysis. The selected content explicitly explains the understanding of the verses of the Qur’an that are closely related to gender issues. Based on the results of the research, it can be concluded that the paradigm of fair gender interpretation in the Instagram account @mubadalah.id has 3 basic principles, namely: interpretation of the Qur’an must benefit all parties, interpretation of the Qur’an must not perpetuate the objectification of gender certain conditions, and the interpretation of the Qur'an encourages the division of gender roles in life in an equitable manner. Keywords: Social media, Interpretation, Gender Equality, Instagram account @mubadalah.id Abstrak: Akun instagram @mubadalah.id adalah salah satu akun yang secara aktif mewarnai kontestasi pemahaman keagamaan di media sosial, khususnya instagram. Akun instagram ini secara aktif menyuarakan tafsir keagamaan yang berkeadilan gender, yang dibangun atas pijakan metodologis yang disebut qiro’ah mubaadalah, yang dipopulerkan oleh KH. Faqihuddin Abdul Kodir. Qira’ah mubadalah adalah suatu metode penafsiran al-Qur’an yang menekankan pada aspek kesalingan, dan mendudukkan perempuan dan laki-laki sebagai subjek setara yang dituju dan disapa oleh teks keagamaan, termasuk di dalamnya al-Qur’an. Peneliti mengambil beberapa sampel konten dari feed instagram untuk kemudian dianalisis secara mendalam menggunakan analisis tafsir yang dibarengkan dengan analisis gender. Konten yang dipilih secara eksplisit menjelaskan pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang erat kaitannya dengan isu gender. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa paradigma tafsir adil gender dalam akun instagram @mubadalah.id memiliki 3 prinsip dasar, yaitu: penafsiran al-Qur’an harus membawa kemaslahatan bagi semua pihak, penafsiran al-Qur’an tidak boleh melanggengkan objektivikasi terhadap gender tertentu, dan penafsiran al-Qur’an mendorong pembagian peran secara adil gender dalam kehidupan. Kata Kunci: Media sosial, Tafsir, Keadilan Gender, Akun Instagram @mubaadalah.id\",\"PeriodicalId\":423995,\"journal\":{\"name\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"volume\":\"24 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Aqlam: Journal of Islam and Plurality\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30984/ajip.v8i1.2277\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Aqlam: Journal of Islam and Plurality","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/ajip.v8i1.2277","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:Instagram账号@mubadalah。id是在社交媒体上积极渲染宗教理解争论的账户之一,尤其是Instagram。这个Instagram账号积极宣传宗教解释中的性别平等,这是建立在一种名为qiro'ah mubadalah的方法基础上的,这种方法是由KH推广的。Faqihuddin Abdul Kodir。Qira'ah mubadalah是一种解释古兰经的方法,强调相互关系的方面,并将女性和男性视为平等的主题,包括古兰经在内的宗教文本。研究人员从Instagram feed中提取了几个内容样本,并使用解释分析和性别分析对其进行了分析。所选内容明确说明了对与性别问题密切相关的古兰经经文的理解。根据研究结果,可以得出结论,Instagram账户@mubadalah中的公平性别解释范式。它有三个基本原则,即:对《古兰经》的解释必须使各方受益,对《古兰经》的解释不能使特定条件下的性别客观化永续下去,对《古兰经》的解释鼓励以公平的方式划分生活中的性别角色。关键词:社交媒体,解读,性别平等,Instagram账号@mubadalahid摘要:Akun instagram @mubadalah。Id adalah salah satu akun Yang secara aktif mewarnai kontestasi pemahaman keagamaan di media social, khususnya instagram。Akun instagram ini secara akif menyuarakan tafsir keagamaan yang berkeadilan gender, yang dibangun atas pijakan methodology yang disebut qiro 'ah mubaadalah, yang dipopulerkan oleh KH。Faqihuddin Abdul Kodir。Qira 'ah mubadalah adalah suatu meatu penafsiran al- quan an menekkankan pada, danmendudukkan perempuan danlaki -laki sebagai subjek yang dituju dan disapa oleh teks keagamaan, termasuk di dalamnya al- quan。Peneliti mengambil beberapa样本konten dari feed instagram untuk kemudian dianalis secara mendalam menggunakan analyis tafsir yang dibararengkan dengan分析性别。Konten yang dipilih secara eksplisit menjelaskan pemahaman terhadap ayat-ayat al- quan yang erat kaitannya dengan isu gender。Berdasarkan hasil penelitian, dapat dis冲动,bahwa范式,性别,dalam akun instagram @mubadalah。3 .在《古兰经》中,有一个词是:penafsian al-《古兰经》中有一个词是:penafsian al-《古兰经》中有一个词是:penafsian al-《古兰经》中有一个词是:penafsian al-《古兰经》中有一个词:penafsian《古兰经》中有一个词:penafsian《古兰经》中有一个词:penafsian《古兰经》中有一个词:penafsian《古兰经》中有一个词:penafsian《古兰经》中有一个词:penafsian《古兰经》中有一个词:penafsian《古兰经》。Kata Kunci:媒体社交,Tafsir, Keadilan Gender, Akun Instagram @mubaadalah.id
PARADIGMA TAFSIR ADIL GENDER PADA AKUN INSTAGRAM @MUBADALAH.ID
Abstract: The Instagram account @mubadalah.id is one of the accounts that actively colors the contestation of religious understanding on social media, especially Instagram. This Instagram account actively campaigns the gender equality within religious interpretations, which are built on a methodological basis called qiro'ah mubadalah, which was popularized by KH. Faqihuddin Abdul Kodir. Qira'ah mubadalah is a method of interpreting the Qur’an that emphasizes the aspect of mutuality, and places women and men as equal subjects addressed by religious texts, including the Qur’an. The researcher took several content samples from Instagram feeds and analyze them using interpretation analysis together with gender analysis. The selected content explicitly explains the understanding of the verses of the Qur’an that are closely related to gender issues. Based on the results of the research, it can be concluded that the paradigm of fair gender interpretation in the Instagram account @mubadalah.id has 3 basic principles, namely: interpretation of the Qur’an must benefit all parties, interpretation of the Qur’an must not perpetuate the objectification of gender certain conditions, and the interpretation of the Qur'an encourages the division of gender roles in life in an equitable manner. Keywords: Social media, Interpretation, Gender Equality, Instagram account @mubadalah.id Abstrak: Akun instagram @mubadalah.id adalah salah satu akun yang secara aktif mewarnai kontestasi pemahaman keagamaan di media sosial, khususnya instagram. Akun instagram ini secara aktif menyuarakan tafsir keagamaan yang berkeadilan gender, yang dibangun atas pijakan metodologis yang disebut qiro’ah mubaadalah, yang dipopulerkan oleh KH. Faqihuddin Abdul Kodir. Qira’ah mubadalah adalah suatu metode penafsiran al-Qur’an yang menekankan pada aspek kesalingan, dan mendudukkan perempuan dan laki-laki sebagai subjek setara yang dituju dan disapa oleh teks keagamaan, termasuk di dalamnya al-Qur’an. Peneliti mengambil beberapa sampel konten dari feed instagram untuk kemudian dianalisis secara mendalam menggunakan analisis tafsir yang dibarengkan dengan analisis gender. Konten yang dipilih secara eksplisit menjelaskan pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang erat kaitannya dengan isu gender. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa paradigma tafsir adil gender dalam akun instagram @mubadalah.id memiliki 3 prinsip dasar, yaitu: penafsiran al-Qur’an harus membawa kemaslahatan bagi semua pihak, penafsiran al-Qur’an tidak boleh melanggengkan objektivikasi terhadap gender tertentu, dan penafsiran al-Qur’an mendorong pembagian peran secara adil gender dalam kehidupan. Kata Kunci: Media sosial, Tafsir, Keadilan Gender, Akun Instagram @mubaadalah.id