{"title":"自力更生学习远程学习","authors":"Panggih Wahyu Nugroho, Muhammad Arief Maulana","doi":"10.32585/ADVICE.V3I1.1429","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai kemandirian belajar dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh seperti yang sering kita dengar merupakan pembelajaran yang mengutamakan kemandirian. Guru dapat menyampaikan materi ajar kepada peserta didik tanpa harus bertatap muka langsung di dalam suatu ruangan yang sama. Pada peridoe awal pelaksanaan pembelajaran jarak jauh pastinya meiliki beberapa hal yang menjadi perhatian salah satunya yaitu kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran jarak jauh. Metode penelitian menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian memberikan pemahaman bahwa kemandirian belajar ditunjukkan dengan adanya kemampuan untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tingkah laku. Dengan adanya perubahan tingkah laku maka anak memiliki peningkatan dalam berfikir, belajar untuk bisa mandiri tanpa mengandalkan bantuan dari orang lain dan tidak menggantungkan belajar hanya dari guru, karena guru berperan sebagai fasilitator dan konsultan sehingga guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu, dan dapat mempergunakan berbagai sumber dan media untuk belajar. Pembelajaran jarak jauh yang menuntut siswa untuk lebih proaktif dalam mencari materi pendukung aktivitas belajar, mengambil keputusan yang tepat, bertanggung jawab atas aktvitas yang dilakukan dalam memenuhi tugas dan mengikuti pembelajaran, serta tetap kompetitif mesikipun dengan berbagai keterbatasan dama pelaksanaan PJJ.","PeriodicalId":383020,"journal":{"name":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":"{\"title\":\"Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Jarak Jauh\",\"authors\":\"Panggih Wahyu Nugroho, Muhammad Arief Maulana\",\"doi\":\"10.32585/ADVICE.V3I1.1429\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai kemandirian belajar dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh seperti yang sering kita dengar merupakan pembelajaran yang mengutamakan kemandirian. Guru dapat menyampaikan materi ajar kepada peserta didik tanpa harus bertatap muka langsung di dalam suatu ruangan yang sama. Pada peridoe awal pelaksanaan pembelajaran jarak jauh pastinya meiliki beberapa hal yang menjadi perhatian salah satunya yaitu kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran jarak jauh. Metode penelitian menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian memberikan pemahaman bahwa kemandirian belajar ditunjukkan dengan adanya kemampuan untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tingkah laku. Dengan adanya perubahan tingkah laku maka anak memiliki peningkatan dalam berfikir, belajar untuk bisa mandiri tanpa mengandalkan bantuan dari orang lain dan tidak menggantungkan belajar hanya dari guru, karena guru berperan sebagai fasilitator dan konsultan sehingga guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu, dan dapat mempergunakan berbagai sumber dan media untuk belajar. Pembelajaran jarak jauh yang menuntut siswa untuk lebih proaktif dalam mencari materi pendukung aktivitas belajar, mengambil keputusan yang tepat, bertanggung jawab atas aktvitas yang dilakukan dalam memenuhi tugas dan mengikuti pembelajaran, serta tetap kompetitif mesikipun dengan berbagai keterbatasan dama pelaksanaan PJJ.\",\"PeriodicalId\":383020,\"journal\":{\"name\":\"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling\",\"volume\":\"54 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-04-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"5\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V3I1.1429\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V3I1.1429","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai kemandirian belajar dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh seperti yang sering kita dengar merupakan pembelajaran yang mengutamakan kemandirian. Guru dapat menyampaikan materi ajar kepada peserta didik tanpa harus bertatap muka langsung di dalam suatu ruangan yang sama. Pada peridoe awal pelaksanaan pembelajaran jarak jauh pastinya meiliki beberapa hal yang menjadi perhatian salah satunya yaitu kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran jarak jauh. Metode penelitian menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian memberikan pemahaman bahwa kemandirian belajar ditunjukkan dengan adanya kemampuan untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tingkah laku. Dengan adanya perubahan tingkah laku maka anak memiliki peningkatan dalam berfikir, belajar untuk bisa mandiri tanpa mengandalkan bantuan dari orang lain dan tidak menggantungkan belajar hanya dari guru, karena guru berperan sebagai fasilitator dan konsultan sehingga guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu, dan dapat mempergunakan berbagai sumber dan media untuk belajar. Pembelajaran jarak jauh yang menuntut siswa untuk lebih proaktif dalam mencari materi pendukung aktivitas belajar, mengambil keputusan yang tepat, bertanggung jawab atas aktvitas yang dilakukan dalam memenuhi tugas dan mengikuti pembelajaran, serta tetap kompetitif mesikipun dengan berbagai keterbatasan dama pelaksanaan PJJ.