古代达雅克·恩加朱婚姻神话中的道德信息

Dharma Duta Pub Date : 2019-08-08 DOI:10.33363/DD.V15I1.157
Sihung Sihung Sihung
{"title":"古代达雅克·恩加朱婚姻神话中的道德信息","authors":"Sihung Sihung Sihung","doi":"10.33363/DD.V15I1.157","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mitos perkawinan leluhurnya zaman dulu, bagi umat Hindu Dayak Ngaju sekarang dijadikan sebuah ilustrasi dalam menyikapi hidupnya sehari-hari guna mendekati kesempurnaan hidup. Atas kesadarannya sendiri umat Hindu Dayak Ngaju sampai sekarang, apabila   melangsungkan upacara pengesahan perkawinannya mengikuti tata cara yang telah ada atau menjadi tradisi setempat yakni yang dikenal dengan istilah pelek rujin pangawin. Pelek rujin pangawin ini tumbuh dan berkembang terutama dalam komunitas Hindu  Kaharingan terutama suku Dayak Ngaju dalam hal menata tatanan sosial dan membina masyarakatnya agar menjadi umat, individu yang berkarakter baik, memiliki religiusitas yang tinggi. \nDengan memahami ide, makna cerita dalam mitos tersebut umat/masyarakat penganutnya memiliki kesadaran, menempatkanya sebagai umpan balik (put back), cerminan atau sebuah pembelajaran bahwa apabila melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan ( baik yang bersumber dari ajaran agama dan adat istiadat) akan mengakibatkan hal yang tidak baik pula, dan peneyesalan tidaklah mengubah hasil yang didapat. Agar mendapatkan sesuatu tentu harus dilakukan dengan cara yang baik pula. Petunjuk Tuhan yang Maha Esa (Ranying Hatalla) memerintahkan kepada umatnya agar melakukan perbuatan yang sesuai dengan firman-Nya, khususnya bagi orang yang menikah sejak awal merencanakan perkawinan dan selama menjalani hidupnya.","PeriodicalId":128014,"journal":{"name":"Dharma Duta","volume":"166 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PESAN MORAL DALAM MITOS PERKAWINAN LELUHUR DAYAK NGAJU\",\"authors\":\"Sihung Sihung Sihung\",\"doi\":\"10.33363/DD.V15I1.157\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mitos perkawinan leluhurnya zaman dulu, bagi umat Hindu Dayak Ngaju sekarang dijadikan sebuah ilustrasi dalam menyikapi hidupnya sehari-hari guna mendekati kesempurnaan hidup. Atas kesadarannya sendiri umat Hindu Dayak Ngaju sampai sekarang, apabila   melangsungkan upacara pengesahan perkawinannya mengikuti tata cara yang telah ada atau menjadi tradisi setempat yakni yang dikenal dengan istilah pelek rujin pangawin. Pelek rujin pangawin ini tumbuh dan berkembang terutama dalam komunitas Hindu  Kaharingan terutama suku Dayak Ngaju dalam hal menata tatanan sosial dan membina masyarakatnya agar menjadi umat, individu yang berkarakter baik, memiliki religiusitas yang tinggi. \\nDengan memahami ide, makna cerita dalam mitos tersebut umat/masyarakat penganutnya memiliki kesadaran, menempatkanya sebagai umpan balik (put back), cerminan atau sebuah pembelajaran bahwa apabila melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan ( baik yang bersumber dari ajaran agama dan adat istiadat) akan mengakibatkan hal yang tidak baik pula, dan peneyesalan tidaklah mengubah hasil yang didapat. Agar mendapatkan sesuatu tentu harus dilakukan dengan cara yang baik pula. Petunjuk Tuhan yang Maha Esa (Ranying Hatalla) memerintahkan kepada umatnya agar melakukan perbuatan yang sesuai dengan firman-Nya, khususnya bagi orang yang menikah sejak awal merencanakan perkawinan dan selama menjalani hidupnya.\",\"PeriodicalId\":128014,\"journal\":{\"name\":\"Dharma Duta\",\"volume\":\"166 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-08-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Dharma Duta\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33363/DD.V15I1.157\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dharma Duta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33363/DD.V15I1.157","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

印度教徒达雅克·加居(Dayak Ngaju)过去祖先的交配神话,现在是他日常生活接近完美的例证。直到今天,印度教徒达雅克还声称,如果他们的合法婚姻仪式遵循传统,或者成为当地的传统,即泰然自若的rulek rujin pangawin。这个边缘rulek rujin pangawin主要在Kaharingan的印度教社区中繁荣发展,尤其是在社会秩序和社区中建立自己的社会,使其成为一个有良好宗教信仰的民族。通过理解百姓的想法,这些神话中的故事的意义-信徒有社会意识,害她当作(put反馈回来),或学习一个反映做好事违背人道主义价值观的(宗教教义的发源和习俗)也会导致不好的事情,peneyesalan并不改变得到的结果。无论如何,为了得到某件事,必须以正确的方式去做。全能的上帝(Ranying Hatalla)的指示告诉他的子民要按照他的话去做,尤其是对那些从一开始就计划结婚并在生活中生活的人。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PESAN MORAL DALAM MITOS PERKAWINAN LELUHUR DAYAK NGAJU
Mitos perkawinan leluhurnya zaman dulu, bagi umat Hindu Dayak Ngaju sekarang dijadikan sebuah ilustrasi dalam menyikapi hidupnya sehari-hari guna mendekati kesempurnaan hidup. Atas kesadarannya sendiri umat Hindu Dayak Ngaju sampai sekarang, apabila   melangsungkan upacara pengesahan perkawinannya mengikuti tata cara yang telah ada atau menjadi tradisi setempat yakni yang dikenal dengan istilah pelek rujin pangawin. Pelek rujin pangawin ini tumbuh dan berkembang terutama dalam komunitas Hindu  Kaharingan terutama suku Dayak Ngaju dalam hal menata tatanan sosial dan membina masyarakatnya agar menjadi umat, individu yang berkarakter baik, memiliki religiusitas yang tinggi. Dengan memahami ide, makna cerita dalam mitos tersebut umat/masyarakat penganutnya memiliki kesadaran, menempatkanya sebagai umpan balik (put back), cerminan atau sebuah pembelajaran bahwa apabila melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan ( baik yang bersumber dari ajaran agama dan adat istiadat) akan mengakibatkan hal yang tidak baik pula, dan peneyesalan tidaklah mengubah hasil yang didapat. Agar mendapatkan sesuatu tentu harus dilakukan dengan cara yang baik pula. Petunjuk Tuhan yang Maha Esa (Ranying Hatalla) memerintahkan kepada umatnya agar melakukan perbuatan yang sesuai dengan firman-Nya, khususnya bagi orang yang menikah sejak awal merencanakan perkawinan dan selama menjalani hidupnya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信