M. Dananjaya, M. A. Prasetya, Putu Ratna Kusumadewi Giri
{"title":"Hubungan laju saliva terhadap kejadian karies pada anak usia 7-9 tahun di Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar","authors":"M. Dananjaya, M. A. Prasetya, Putu Ratna Kusumadewi Giri","doi":"10.37466/BDJ.V4I1.260","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Saliva is a complex oral fluid, which is produced continuously and will form a constant flow called salivary flow rate, the flow serves to clean up the rest of the food and also the organisms so it can prevent the process of caries. The salivary rate of each individual is different, determined by many factors, one of which is age, where in children the rate of saliva tends to be higher than in adults. This research aims to determine the relationship of saliva flow rate to the incidence of caries in children aged 7-9 years at Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar.Method: This research using analytic study design with cross sectional approach. The sampling technique used was the consecutive sampling with a total sample is 65 children. The result obtained by doing clinical examination to know the incidence of caries and salivary examination to know saliva flow rate at the respondents.Result: The results showed that the average of def-t (decayed, extracted, filled tooth) index in children aged 7-9 years in Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar is 4.23 (being heading high). While the average saliva rate is in the medium and low stages.Conclution: The conclusion in this research is there is correlation between saliva rate to caries occurrence at child age 7-9 year at Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar. \n \nLatar Belakang: Saliva adalah cairan oral kompleks rongga mulut, yang diproduksi secara terus menerus dan akan membentuk sebuah aliran tetap yang biasa disebut laju saliva, aliran tersebut berfungsi untuk membersihkan sisa sisa makanan dan juga organisme sehingga dapat mencegah terjadinya proses karies. Laju saliva tiap individu berbeda beda ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah usia, dimana pada anak anak laju saliva cenderung lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan laju saliva terhadap kejadian karies pada anak usia 7-9 tahun di Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan analitik, dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik consecutive sampling dengan total sampel 65 anak. Data diperoleh dengan melakukan pemeriksaan klinis untuk mengetahui kejadian karies dan pengambilan saliva untuk mengetahui laju aliran saliva pada responden. Analisis dilakukan dengan metode univariate dan bivariate. Uji yang digunakan adalah uji chi square dengan bantuan software statistic SPSS 20.0Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata indeks def-t pada anak usia 7-9 tahun di Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta sebesar 4,23 (sedang menuju tinggi). Dan hasil rata rata laju saliva di kategori sedang dan rendah.Simpulan: Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara laju saliva terhadap kejadian karies pada anak usia 7-9 tahun di Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bali Dental Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V4I1.260","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
背景:唾液是一种复杂的口腔液体,它是不断产生的,并会形成一个恒定的流动,称为唾液流量,这种流动有助于清除剩余的食物和生物,从而防止龋齿的发生。每个人的唾液分泌率是不同的,这是由许多因素决定的,其中之一是年龄,儿童的唾液分泌率往往高于成年人。本研究旨在确定唾液流动速率与7-9岁儿童龋齿发病率的关系。方法:本研究采用横断面分析法设计。抽样方法为连续抽样,共抽样65名儿童。通过对调查对象进行临床检查了解龋病发生率,唾液检查了解唾液流率,得出调查结果。结果:7 ~ 9岁儿童龋坏、拔牙、补牙指数平均值为4.23(偏高)。而平均唾液率处于中低阶段。结论:本研究结论为7 ~ 9岁儿童龋病发生与唾液分泌率相关。Latar Belakang:唾液adalah cairan oral kompleks rongga mulut, yang diproksi secara terus menerus dan akan membentuk sebuah aliran tetap yang biasa disebut laju唾液,aliran tersebut berfunsi untuk membersihkan sisa sisa makanan dan juga organisme sehinga dapat menmenegah terjadinya proses karies。拉朱唾液分离个体,拉朱唾液分离个体,拉朱唾液分离个体,拉朱唾液分离个体,拉朱唾液分离个体,拉朱唾液分离个体,拉朱唾液分离个体,拉朱唾液分离个体,拉朱唾液分离个体。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan laju唾液terhadap kejadian karies padanak usia 7-9 tahun di Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar。方法:Penelitian ini mongunakan rangangan分析,dengan pendekatan横断面分析。彭甘比兰技术样品杨迪库纳坎adalah技术连续取样登甘总样品65 anak。数据显示,dengan melakukan penpeniksaan klinis untuk mengetahui kejadian karies danpengambilan唾液untuk mengetahui laju aliran唾液pagada有反应。单变量和双变量分析。Uji yang digunakan adalah Uji chi square dengan bantuan软件统计SPSS 20.0Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata indeks deft paada anak usia 7-9 tahun di Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta sebesar 4,23 (seang menuju tinggi)。丹哈西拉塔拉塔,拉贾,唾液,我的猫,我的狗,我的狗。Simpulan: Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara laju唾液terhadap kejadian karies padanak usia 7-9 tahun di Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar。
Hubungan laju saliva terhadap kejadian karies pada anak usia 7-9 tahun di Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar
Background: Saliva is a complex oral fluid, which is produced continuously and will form a constant flow called salivary flow rate, the flow serves to clean up the rest of the food and also the organisms so it can prevent the process of caries. The salivary rate of each individual is different, determined by many factors, one of which is age, where in children the rate of saliva tends to be higher than in adults. This research aims to determine the relationship of saliva flow rate to the incidence of caries in children aged 7-9 years at Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar.Method: This research using analytic study design with cross sectional approach. The sampling technique used was the consecutive sampling with a total sample is 65 children. The result obtained by doing clinical examination to know the incidence of caries and salivary examination to know saliva flow rate at the respondents.Result: The results showed that the average of def-t (decayed, extracted, filled tooth) index in children aged 7-9 years in Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar is 4.23 (being heading high). While the average saliva rate is in the medium and low stages.Conclution: The conclusion in this research is there is correlation between saliva rate to caries occurrence at child age 7-9 year at Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar.
Latar Belakang: Saliva adalah cairan oral kompleks rongga mulut, yang diproduksi secara terus menerus dan akan membentuk sebuah aliran tetap yang biasa disebut laju saliva, aliran tersebut berfungsi untuk membersihkan sisa sisa makanan dan juga organisme sehingga dapat mencegah terjadinya proses karies. Laju saliva tiap individu berbeda beda ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah usia, dimana pada anak anak laju saliva cenderung lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan laju saliva terhadap kejadian karies pada anak usia 7-9 tahun di Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan analitik, dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik consecutive sampling dengan total sampel 65 anak. Data diperoleh dengan melakukan pemeriksaan klinis untuk mengetahui kejadian karies dan pengambilan saliva untuk mengetahui laju aliran saliva pada responden. Analisis dilakukan dengan metode univariate dan bivariate. Uji yang digunakan adalah uji chi square dengan bantuan software statistic SPSS 20.0Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata indeks def-t pada anak usia 7-9 tahun di Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta sebesar 4,23 (sedang menuju tinggi). Dan hasil rata rata laju saliva di kategori sedang dan rendah.Simpulan: Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara laju saliva terhadap kejadian karies pada anak usia 7-9 tahun di Sekolah Dasar Negeri 5 Sumerta Denpasar.