{"title":"Hubungan Self Disclosure dengan Forgiveness pada Remaja Awal di SMP Negeri Kecamatan Banyumanik","authors":"Intan Marviana","doi":"10.26877/empati.v10i1.12235","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Konflik menjadi bagian dari setiap individu, tak terkecuali bagi remaja yang mengalami perubahan dalam diri, emosi maupun sosial. Forgiveness menjadi salah satu strategi dalam meresolusi konflik secara bijak agar tidak muncul dampak negatif. Individu yang mampu membuka diri dengan baik akan berhasil dalam meningkatkan kualitas hubungan interpersonalnya. Sehingga self disclosure berdampak pada proses forgiveness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self disclosure dengan forgiveness pada remaja awal di SMP Negeri Kecamatan Banyumanik. Metode penelitian ini adalah kuantitatif, dengan sampel sebanyak 317 siswa menggunakan teknik stratified random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala self disclosure dan skala forgiveness. Hasil uji regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara self disclosure dengan forgiveness pada remaja awal (β=0,405; p<0,01). Semakin tinggi self disclosure, maka semakin tinggi kesediaan remaja awal untuk melakukan forgiveness. Guru BK perlu memberikan program layanan konseling untuk meningkatkan self disclosure agar siswa mampu melakukan forgiveness","PeriodicalId":199458,"journal":{"name":"Empati-Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Empati-Jurnal Bimbingan dan Konseling","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26877/empati.v10i1.12235","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan Self Disclosure dengan Forgiveness pada Remaja Awal di SMP Negeri Kecamatan Banyumanik
Konflik menjadi bagian dari setiap individu, tak terkecuali bagi remaja yang mengalami perubahan dalam diri, emosi maupun sosial. Forgiveness menjadi salah satu strategi dalam meresolusi konflik secara bijak agar tidak muncul dampak negatif. Individu yang mampu membuka diri dengan baik akan berhasil dalam meningkatkan kualitas hubungan interpersonalnya. Sehingga self disclosure berdampak pada proses forgiveness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self disclosure dengan forgiveness pada remaja awal di SMP Negeri Kecamatan Banyumanik. Metode penelitian ini adalah kuantitatif, dengan sampel sebanyak 317 siswa menggunakan teknik stratified random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala self disclosure dan skala forgiveness. Hasil uji regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara self disclosure dengan forgiveness pada remaja awal (β=0,405; p<0,01). Semakin tinggi self disclosure, maka semakin tinggi kesediaan remaja awal untuk melakukan forgiveness. Guru BK perlu memberikan program layanan konseling untuk meningkatkan self disclosure agar siswa mampu melakukan forgiveness