在巴厘岛加强烟草农场的销售模式

I. N. S. Adnyana
{"title":"在巴厘岛加强烟草农场的销售模式","authors":"I. N. S. Adnyana","doi":"10.24843/jma.2021.v09.i02.p09","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Komoditi cabai dan tembakau merupakan komoditi unggulan daripada pemerintah. Komoditi cabai dan tembakau ini sering menyebabkan inflasi bagi perekonomian bangsa, sehingga perlu diusahatanikan secara baik. Perkembangan kedua komoditas ini di provinsi Bali sering diusahatanikan secara tumpangsari, yang sangat berpotensi untuk berproduksi secara maksimal. Penelitian dilakukan di Provinsi Bali dipilih secara purposive. Populasi berjumlah 1.482 orang. Sampel penelitian sebanyak 315 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan secara proportional random sampling. Selanjutnya data tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, dan dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Semua indikator dari variabel penelitian tersebut menggunakan skala ordinal 1 sampai 5. Penentuan kategori variabel berdasarkan skor, dengan menggunakan rumus interval class. Tujuan penelitian ini (1) menganalisis subsistem pemasaran usahatani tumpangsari cabai-tembakau terhadap penguatan kelompok tani tumpangsari cabai-tembakau di Provinsi Bali, (2) membuat model pemasaran yang sesuai untuk penguatan kelompok tani tumpangsari cabai-tembakau Provinsi Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) subsistem pemasaran hasil Subsistem pemasaran hasil yang meliputi wilayah penjualan, tempat penjualan, penentuan harga, dan informasi pasar termasuk kedalam kategori rendah, (2) Model pemasaran untuk penguatan kelompok tani cabai-tembakau dapat dilakukan dengan pembentukan koperasi/Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) secara profesional, dengan menjual komoditi yang masih utuh maupun komoditi cabai dan tembakau yang sudah mengalami pengolahan hasil. Saran yang dapat diberikan : (1) wilayah penjualan, tempat penjualan hendaknya diperluas kembali ke sekup yang lebih luas, (2) penentuan harga komoditi cabai-tembakau hendaknya berdasarkan analisa usahatani yang dilakukan oleh petani, (3) Informasi pasar bagi petani ditingkatkan kembali, (4) pembentukan lembaga koperasi atau Gabungan kelompok Tani (Gapoktan) yang sudah terbentuk segera dimanfaatkan untuk menangani pemasaran hasil cabai-tembakau. \n  \n  \n     ","PeriodicalId":374330,"journal":{"name":"JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS (Journal Of Agribusiness Management)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Model Pemasaran Penguatan Kelompok Tani Tumpangsari Cabai-Tembakau di Provinsi Bali\",\"authors\":\"I. N. S. Adnyana\",\"doi\":\"10.24843/jma.2021.v09.i02.p09\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Komoditi cabai dan tembakau merupakan komoditi unggulan daripada pemerintah. Komoditi cabai dan tembakau ini sering menyebabkan inflasi bagi perekonomian bangsa, sehingga perlu diusahatanikan secara baik. Perkembangan kedua komoditas ini di provinsi Bali sering diusahatanikan secara tumpangsari, yang sangat berpotensi untuk berproduksi secara maksimal. Penelitian dilakukan di Provinsi Bali dipilih secara purposive. Populasi berjumlah 1.482 orang. Sampel penelitian sebanyak 315 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan secara proportional random sampling. Selanjutnya data tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, dan dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Semua indikator dari variabel penelitian tersebut menggunakan skala ordinal 1 sampai 5. Penentuan kategori variabel berdasarkan skor, dengan menggunakan rumus interval class. Tujuan penelitian ini (1) menganalisis subsistem pemasaran usahatani tumpangsari cabai-tembakau terhadap penguatan kelompok tani tumpangsari cabai-tembakau di Provinsi Bali, (2) membuat model pemasaran yang sesuai untuk penguatan kelompok tani tumpangsari cabai-tembakau Provinsi Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) subsistem pemasaran hasil Subsistem pemasaran hasil yang meliputi wilayah penjualan, tempat penjualan, penentuan harga, dan informasi pasar termasuk kedalam kategori rendah, (2) Model pemasaran untuk penguatan kelompok tani cabai-tembakau dapat dilakukan dengan pembentukan koperasi/Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) secara profesional, dengan menjual komoditi yang masih utuh maupun komoditi cabai dan tembakau yang sudah mengalami pengolahan hasil. Saran yang dapat diberikan : (1) wilayah penjualan, tempat penjualan hendaknya diperluas kembali ke sekup yang lebih luas, (2) penentuan harga komoditi cabai-tembakau hendaknya berdasarkan analisa usahatani yang dilakukan oleh petani, (3) Informasi pasar bagi petani ditingkatkan kembali, (4) pembentukan lembaga koperasi atau Gabungan kelompok Tani (Gapoktan) yang sudah terbentuk segera dimanfaatkan untuk menangani pemasaran hasil cabai-tembakau. \\n  \\n  \\n     \",\"PeriodicalId\":374330,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS (Journal Of Agribusiness Management)\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS (Journal Of Agribusiness Management)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/jma.2021.v09.i02.p09\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS (Journal Of Agribusiness Management)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jma.2021.v09.i02.p09","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

辣椒和烟草是政府的主要商品。这些辣椒商品和烟草经常给国家经济带来通货膨胀,因此需要进行良好的生产。这两种商品在巴厘岛省的发展往往是过度使用的,有最大的生产潜力。这项研究是在巴厘岛进行的,是有目的的。有1482人。315名受访者的研究样本。采用比例随机抽样的抽样技术。然后用描述性统计方法分析这些数据。研究变量的所有指标都使用序数1到5。使用赛程程公式,根据分数确定变量类别。本研究的目的(1)分析烟草企业的销售分流系统,以加强巴厘岛的烟草生产,(2)为加强巴厘岛省的烟草种植者建立适当的营销模式。研究结果表明,(1)子系统营销营销子系统包括地区销售的结果,结果销售,价格定位和市场信息,包括地方低类别里,(2)营销模型,以加强农业团体cabai-tembakau可以通过建立专业合作社/农场联合小组(Gapoktan),商品卖的商品完好无损和辣椒和烟草加工过的结果。所能给予的建议是:(1)地区销售,销售的地方应该重新扩大到更广泛的sekup说,(2)测定cabai-tembakau商品价格应根据所做的农民种植的分析(3)信息,增强农民的市场回来,(4)形成的农业合作社或小组联合协会(Gapoktan)很快就形成了用来处理结果cabai-tembakau营销。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Model Pemasaran Penguatan Kelompok Tani Tumpangsari Cabai-Tembakau di Provinsi Bali
Komoditi cabai dan tembakau merupakan komoditi unggulan daripada pemerintah. Komoditi cabai dan tembakau ini sering menyebabkan inflasi bagi perekonomian bangsa, sehingga perlu diusahatanikan secara baik. Perkembangan kedua komoditas ini di provinsi Bali sering diusahatanikan secara tumpangsari, yang sangat berpotensi untuk berproduksi secara maksimal. Penelitian dilakukan di Provinsi Bali dipilih secara purposive. Populasi berjumlah 1.482 orang. Sampel penelitian sebanyak 315 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan secara proportional random sampling. Selanjutnya data tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, dan dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Semua indikator dari variabel penelitian tersebut menggunakan skala ordinal 1 sampai 5. Penentuan kategori variabel berdasarkan skor, dengan menggunakan rumus interval class. Tujuan penelitian ini (1) menganalisis subsistem pemasaran usahatani tumpangsari cabai-tembakau terhadap penguatan kelompok tani tumpangsari cabai-tembakau di Provinsi Bali, (2) membuat model pemasaran yang sesuai untuk penguatan kelompok tani tumpangsari cabai-tembakau Provinsi Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) subsistem pemasaran hasil Subsistem pemasaran hasil yang meliputi wilayah penjualan, tempat penjualan, penentuan harga, dan informasi pasar termasuk kedalam kategori rendah, (2) Model pemasaran untuk penguatan kelompok tani cabai-tembakau dapat dilakukan dengan pembentukan koperasi/Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) secara profesional, dengan menjual komoditi yang masih utuh maupun komoditi cabai dan tembakau yang sudah mengalami pengolahan hasil. Saran yang dapat diberikan : (1) wilayah penjualan, tempat penjualan hendaknya diperluas kembali ke sekup yang lebih luas, (2) penentuan harga komoditi cabai-tembakau hendaknya berdasarkan analisa usahatani yang dilakukan oleh petani, (3) Informasi pasar bagi petani ditingkatkan kembali, (4) pembentukan lembaga koperasi atau Gabungan kelompok Tani (Gapoktan) yang sudah terbentuk segera dimanfaatkan untuk menangani pemasaran hasil cabai-tembakau.          
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信