{"title":"Abu Bakr Al-Razi di Antara Agama dan Sains","authors":"I. Istianah, Lutfi Rahmatullah","doi":"10.30595/ISLAMADINA.V22I2.10278","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abu Bakr Muhammad Zakariya al-Razi (864-930 M), seorang ilmuan besar khususnya dalam bidang kedokteran yang telah berkontribusi besar dalam dunia science dengan magnum opusnya Al-Hāwī fī al-Ṭibb. Dalam sosok al-Razi terhimpun kualifikasi paradigma teosentris sekaligus paradigma antroposentris tetapi menolak “konsep kenabian” yang menjadikannya berada dalam problem besar dan mendapat vonis al-mulḥid (ateis). Problem utama ini mendasari ketertarikan penulis untuk menelusuri lebih jauh tentang latar belakang munculnya pemikiran tersebut, pandangan al-Razi tentang hubungan religion and science khususnya dalam bidang kedokteran, dan relevansinya dengan perkembangan science di zaman sekarang khusunya dalam bidang kesehatan dan kedokteran. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research) dengan menjadikan karya al-Razi sebagai sumber primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemikirannya yang sangat problematis tentang kenabian dan wahyu tersebut tidak menghilangkan nuansa keilahian dalam karyanya di bidang kedokteran. Sedangkan dalam skema Ian G. Barbour, pemikiran tersebut menunjukkan kecondongan terhadap pola hubungan dialog (berkomunikasi) dan integrasi, di mana sains dan agama dapat saling terbuka dan saling menghormati sekaligus saling memahami bahwa kawasan dan tujuan keduanya adalah sama.","PeriodicalId":239266,"journal":{"name":"Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30595/ISLAMADINA.V22I2.10278","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
穆罕默德阿布·巴克尔Zakariya al - razi(864-930英尺),是伟大的科学家,特别是在医学领域中产生了巨大贡献世界科学和镁opusnya Al-Hāf wīīal -Ṭibb。al - razi身影中相当于同时teosentris antroposentris范例范例的资历,但拒绝“预言”的概念,使处于极大的问题,得到判决al-mulḥid(无神论者)。这些主要问题是作者感兴趣的基础是进一步追踪这些想法的背景、特别是在医学领域的宗教和科学关系以及它们与现代科学发展的主要关系。该研究采用库研究方法,将al-Razi的工作作为主要资源。研究表明,在先知的问题和启示的核心思想中,并没有消除他在医学领域的神性观念。然而,在伊恩·G·巴伯(Ian G. Barbour)的方案中,这种思想表现出对对话(交流)和整合模式的依赖,在这种模式下,科学和宗教可以相互开放,相互尊重,同时理解共同的领域和目标是平等的。
Abu Bakr Muhammad Zakariya al-Razi (864-930 M), seorang ilmuan besar khususnya dalam bidang kedokteran yang telah berkontribusi besar dalam dunia science dengan magnum opusnya Al-Hāwī fī al-Ṭibb. Dalam sosok al-Razi terhimpun kualifikasi paradigma teosentris sekaligus paradigma antroposentris tetapi menolak “konsep kenabian” yang menjadikannya berada dalam problem besar dan mendapat vonis al-mulḥid (ateis). Problem utama ini mendasari ketertarikan penulis untuk menelusuri lebih jauh tentang latar belakang munculnya pemikiran tersebut, pandangan al-Razi tentang hubungan religion and science khususnya dalam bidang kedokteran, dan relevansinya dengan perkembangan science di zaman sekarang khusunya dalam bidang kesehatan dan kedokteran. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research) dengan menjadikan karya al-Razi sebagai sumber primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemikirannya yang sangat problematis tentang kenabian dan wahyu tersebut tidak menghilangkan nuansa keilahian dalam karyanya di bidang kedokteran. Sedangkan dalam skema Ian G. Barbour, pemikiran tersebut menunjukkan kecondongan terhadap pola hubungan dialog (berkomunikasi) dan integrasi, di mana sains dan agama dapat saling terbuka dan saling menghormati sekaligus saling memahami bahwa kawasan dan tujuan keduanya adalah sama.