{"title":"重新定位。Al-Fath第29节,方法是Ma 'na和Maghza","authors":"Muhammad Alfian Masykur, Mukhammad Hubbab Nauval, Asyifa Faradita, Binti Kamillatul Latifah","doi":"10.36781/kaca.v13i1.295","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Beberapa dekade terakhir, paham radikalisme menyebar luas dengan cepat dalam dunia Islam. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus teror maupun tindakan diskriminasi terhadap agama tertentu yang terjadi di dalam negeri maupun manca negara. Tindakan semacam ini terjadi di antara penyebabnya adalah keterpengaruhan oleh penafsiran yang eksklusif, salah satunya ketika menjelaskan ayat yang berbicara tentang sikap keras terhadap orang kafir/non-muslim, misalnya seperti kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” pada QS. al-Fath 48:29. Artikel ini bertujuan untuk melakukan reinterpretasi terhadap kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” sebagai bentuk kritik atas tindakan-tindakan radikalisme dan terorisme yang menjadikan penggalan ayat tersebut sebagai legitimasi. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan ma’na-cum-maghza untuk menangkap al-ma’na al-tarikhi (historical meaning) dan al-maghza al-tarikhi (historical phenomenal significance) dari kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar”, lalu membawa dan mengembangkannya menjadi al-maghza al-mutaharrik al-mu‘āṣir (dynamic phenomenal significance) dalam konteks sosial-keagamaan masa kini. Melalui upaya penelusuran makna dan maghza, hasil yang ditemukan penulis menunjukkan, bahwa kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” memiliki makna dan penerapan yang harus disesuaikan dengan konteks yang terjadi, serta sama sekali bukan legitimasi ekstrimisme. Hasil tersebut kiranya dapat menjadi pembanding untuk cara pandang tekstualis-skriptualis terhadap penggalan ayat tersebut. Dengan memperhatikan nilai-nilai yang ditemukan, diharapkan pemahaman terhadap kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” dalam ruang lingkup sosial-keagamaan menjadi lebih moderat.","PeriodicalId":294735,"journal":{"name":"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Reorientasi Makna Ashidda’u ‘Ala Al-Kuffar : Analisis QS. Al-Fath Ayat 29 dengan Pendekatan Ma’na Cum Maghza\",\"authors\":\"Muhammad Alfian Masykur, Mukhammad Hubbab Nauval, Asyifa Faradita, Binti Kamillatul Latifah\",\"doi\":\"10.36781/kaca.v13i1.295\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Beberapa dekade terakhir, paham radikalisme menyebar luas dengan cepat dalam dunia Islam. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus teror maupun tindakan diskriminasi terhadap agama tertentu yang terjadi di dalam negeri maupun manca negara. Tindakan semacam ini terjadi di antara penyebabnya adalah keterpengaruhan oleh penafsiran yang eksklusif, salah satunya ketika menjelaskan ayat yang berbicara tentang sikap keras terhadap orang kafir/non-muslim, misalnya seperti kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” pada QS. al-Fath 48:29. Artikel ini bertujuan untuk melakukan reinterpretasi terhadap kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” sebagai bentuk kritik atas tindakan-tindakan radikalisme dan terorisme yang menjadikan penggalan ayat tersebut sebagai legitimasi. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan ma’na-cum-maghza untuk menangkap al-ma’na al-tarikhi (historical meaning) dan al-maghza al-tarikhi (historical phenomenal significance) dari kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar”, lalu membawa dan mengembangkannya menjadi al-maghza al-mutaharrik al-mu‘āṣir (dynamic phenomenal significance) dalam konteks sosial-keagamaan masa kini. Melalui upaya penelusuran makna dan maghza, hasil yang ditemukan penulis menunjukkan, bahwa kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” memiliki makna dan penerapan yang harus disesuaikan dengan konteks yang terjadi, serta sama sekali bukan legitimasi ekstrimisme. Hasil tersebut kiranya dapat menjadi pembanding untuk cara pandang tekstualis-skriptualis terhadap penggalan ayat tersebut. Dengan memperhatikan nilai-nilai yang ditemukan, diharapkan pemahaman terhadap kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” dalam ruang lingkup sosial-keagamaan menjadi lebih moderat.\",\"PeriodicalId\":294735,\"journal\":{\"name\":\"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin\",\"volume\":\"84 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-02-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36781/kaca.v13i1.295\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36781/kaca.v13i1.295","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
近几十年来,激进主义在伊斯兰世界迅速蔓延。国内和曼卡州发生的许多恐怖事件和歧视宗教行为证明了这一点。这种行为的原因包括严格的解释,其中之一是对异教徒/非穆斯林的严厉态度,比如QS上的“ashidda ' u ' al-Kuffar”。al-Fath 48:29。这篇文章的目的是将“阿斯达德-乌”阿拉-库法尔”这句话改编为对激进主义和恐怖主义行为的一种批评形式,使这篇文章具有合法性。这项研究应用ma 'na-cum-maghza方法逮捕al - ma 'na al-tarikhi(历史意义)和al-maghza al-tarikhi(历史phenomenal遗迹”)的这句话“ashidda 'u al-Kuffar式’”,然后带着扩张成为al-maghza al-mutaharrik不足“āṣir (dynamic phenomenal遗迹”)sosial-keagamaan当下的语境中。作者发现,通过对意义和马格扎的探索,“阿斯达达乌”阿拉库法尔(ashidda u’al-Kuffar)这句话的意义和应用必须与所发生的情况相适应,而且绝不是极端主义的合法性。这样的结果可以与文本的文本- sp普学观点相比较。考虑到这些发现的价值,人们希望理解“阿斯达达”阿拉-库法尔”这句话,在社会宗教领域变得更加温和。
Reorientasi Makna Ashidda’u ‘Ala Al-Kuffar : Analisis QS. Al-Fath Ayat 29 dengan Pendekatan Ma’na Cum Maghza
Beberapa dekade terakhir, paham radikalisme menyebar luas dengan cepat dalam dunia Islam. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus teror maupun tindakan diskriminasi terhadap agama tertentu yang terjadi di dalam negeri maupun manca negara. Tindakan semacam ini terjadi di antara penyebabnya adalah keterpengaruhan oleh penafsiran yang eksklusif, salah satunya ketika menjelaskan ayat yang berbicara tentang sikap keras terhadap orang kafir/non-muslim, misalnya seperti kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” pada QS. al-Fath 48:29. Artikel ini bertujuan untuk melakukan reinterpretasi terhadap kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” sebagai bentuk kritik atas tindakan-tindakan radikalisme dan terorisme yang menjadikan penggalan ayat tersebut sebagai legitimasi. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan ma’na-cum-maghza untuk menangkap al-ma’na al-tarikhi (historical meaning) dan al-maghza al-tarikhi (historical phenomenal significance) dari kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar”, lalu membawa dan mengembangkannya menjadi al-maghza al-mutaharrik al-mu‘āṣir (dynamic phenomenal significance) dalam konteks sosial-keagamaan masa kini. Melalui upaya penelusuran makna dan maghza, hasil yang ditemukan penulis menunjukkan, bahwa kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” memiliki makna dan penerapan yang harus disesuaikan dengan konteks yang terjadi, serta sama sekali bukan legitimasi ekstrimisme. Hasil tersebut kiranya dapat menjadi pembanding untuk cara pandang tekstualis-skriptualis terhadap penggalan ayat tersebut. Dengan memperhatikan nilai-nilai yang ditemukan, diharapkan pemahaman terhadap kalimat “ashidda’u ‘ala al-Kuffar” dalam ruang lingkup sosial-keagamaan menjadi lebih moderat.