{"title":"日惹惩教所在押人员的有效训练","authors":"Muhammad Ali Equatora","doi":"10.15408/EMPATI.V7I1.9648","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Research on the effectiveness in coaching independence prisoners in Wirogunan Yogyakarta has begun and aims to determine the effectiveness in coaching independence inmates start with the implementations aimed at the realization of prisoners who have self-reliance skills. This study used a qualitative descriptive approach, where the primary data found by asking questions of the officials on issues related to assimilation processing job (coaching independence) from both structural field officials. Base on the research, it is known that the effectiveness of coaching independence inmates still not optimal condition apart from several factor, including the human factor other support, human resources, process guidance, available budget and bureaucracy. Effort needs to be done to overcome obstacles in coaching independence inmates were cooperating with the government agencies and institutions in an effort to increase public guidance to prisoners; strong motivation from the persons with the principles of morality and idealist; the effort to improve the walfare agency officials to increase the loyality of officers in carrying out the existence of moral. Researchers sugget the necessity of an understanding of the responsibilities in coaching independent prisoners with all parties, especially the components in the criminal justice system such as police, prosecutors, and court to actively enroll people, and the government and the private sector in efforts to confront obstacles in the face of prison. Abstrak. Penelitian tentang efektifitas pembinaan pada para narapidana yang bebas di Wirogunan Yogyakarta bertujuan guna menentukan efektifitas pembinaan atas mereka yang dimulai dengan berbagai implementasi untuk mewujudkan tahanan yang memiliki keterampilan kemandirian diri. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif di mana data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan pada petugas resmi terkait isu pekerjaan proses asimilasi (melatih tahanan yang bebas) dari petugas yang terbagi secara struktural. Berdasarkan riset ini, diketahui bahwa efektifitas pembinaan narapidana jauh dari kondisi optimal terkait beberapa faktor yang meliputi faktor kemanusiaan, seperti dukungan, sumber daya manusia, pembinaan, ketersediaan anggaran, dan birokrasi. Upaya yang diperlukan untuk mengatasi tantangan pembinaan narapidana yang bebas adalah bekerjasama dengan agen-agen pemerintah dan berbagai lembaga guna meningkatkan peningkatkan pembinaan narapidana, motivasi yang kuat dari orang-orang beserta prinsip-prinsip moralitas dan idealisme, upaya meningkatkan kesejahteraan oleh petugas guna meningkatkan loyalitas dalam mengemban eksistensi moral. Peneliti menyarankan perlunya pemahaman tanggung jawab dalam membina narapidana bebas dengan seluruh bagian-bagiannya khususnya komponen-komponen di dalam sistem keadilan hukum seperti polisi, jaksa, dan pengadilan agar secara aktif mendaftarkan masyarakat, pemerintah dan sektor privat dalam upaya mengatasi tantangan menghadapi narapidana.","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"12","resultStr":"{\"title\":\"Efektivitas Pembinaan Kemandirian Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta\",\"authors\":\"Muhammad Ali Equatora\",\"doi\":\"10.15408/EMPATI.V7I1.9648\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. Research on the effectiveness in coaching independence prisoners in Wirogunan Yogyakarta has begun and aims to determine the effectiveness in coaching independence inmates start with the implementations aimed at the realization of prisoners who have self-reliance skills. This study used a qualitative descriptive approach, where the primary data found by asking questions of the officials on issues related to assimilation processing job (coaching independence) from both structural field officials. Base on the research, it is known that the effectiveness of coaching independence inmates still not optimal condition apart from several factor, including the human factor other support, human resources, process guidance, available budget and bureaucracy. Effort needs to be done to overcome obstacles in coaching independence inmates were cooperating with the government agencies and institutions in an effort to increase public guidance to prisoners; strong motivation from the persons with the principles of morality and idealist; the effort to improve the walfare agency officials to increase the loyality of officers in carrying out the existence of moral. Researchers sugget the necessity of an understanding of the responsibilities in coaching independent prisoners with all parties, especially the components in the criminal justice system such as police, prosecutors, and court to actively enroll people, and the government and the private sector in efforts to confront obstacles in the face of prison. Abstrak. Penelitian tentang efektifitas pembinaan pada para narapidana yang bebas di Wirogunan Yogyakarta bertujuan guna menentukan efektifitas pembinaan atas mereka yang dimulai dengan berbagai implementasi untuk mewujudkan tahanan yang memiliki keterampilan kemandirian diri. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif di mana data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan pada petugas resmi terkait isu pekerjaan proses asimilasi (melatih tahanan yang bebas) dari petugas yang terbagi secara struktural. Berdasarkan riset ini, diketahui bahwa efektifitas pembinaan narapidana jauh dari kondisi optimal terkait beberapa faktor yang meliputi faktor kemanusiaan, seperti dukungan, sumber daya manusia, pembinaan, ketersediaan anggaran, dan birokrasi. Upaya yang diperlukan untuk mengatasi tantangan pembinaan narapidana yang bebas adalah bekerjasama dengan agen-agen pemerintah dan berbagai lembaga guna meningkatkan peningkatkan pembinaan narapidana, motivasi yang kuat dari orang-orang beserta prinsip-prinsip moralitas dan idealisme, upaya meningkatkan kesejahteraan oleh petugas guna meningkatkan loyalitas dalam mengemban eksistensi moral. Peneliti menyarankan perlunya pemahaman tanggung jawab dalam membina narapidana bebas dengan seluruh bagian-bagiannya khususnya komponen-komponen di dalam sistem keadilan hukum seperti polisi, jaksa, dan pengadilan agar secara aktif mendaftarkan masyarakat, pemerintah dan sektor privat dalam upaya mengatasi tantangan menghadapi narapidana.\",\"PeriodicalId\":403045,\"journal\":{\"name\":\"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial\",\"volume\":\"119 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-06-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"12\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/EMPATI.V7I1.9648\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/EMPATI.V7I1.9648","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 12
摘要
摘要关于在Wirogunan Yogyakarta指导独立囚犯的有效性的研究已经开始,其目的是确定指导独立囚犯的有效性,从旨在实现具有自力更生技能的囚犯的实施开始。本研究采用定性描述方法,其中主要数据是通过向官员询问与同化处理工作(教练独立性)相关的问题而发现的,这些问题来自两个结构领域的官员。研究发现,除了人力因素、其他支持因素、人力资源因素、流程指导因素、可用预算因素和官僚主义因素外,独立服刑人员辅导的效果仍未达到最佳状态。需要努力克服在指导独立囚犯方面的障碍,与政府机构和机构合作,努力增加对囚犯的公共指导;强烈的动机来自具有道德原则和理想主义的人;努力提高福利机构官员的忠诚度,增加官员在执行中的存在道德。研究人员建议,有必要了解指导独立囚犯的责任,特别是刑事司法系统的组成部分,如警察、检察官和法院,积极招募人员,政府和私营部门努力克服监狱面临的障碍。Abstrak。Penelitian tententenfektifitas pembinaan pada para narapidana yang bebas di Wirogunan日惹bertujuan guna menentukan efektifitas pembinaan atas mereka yang dimulai dengan berbagai implementasuntuk mewujudkan tahanan yang memiliki keterampilan kmandirian dii。摘要研究了内蒙古内蒙古高原地区的地质特征,并对内蒙古高原地区的地质特征进行了初步探讨,提出了内蒙古高原地区的地质特征。Berdasarkan riset ini, diketahui bahwa efektifitas pembinaan narapidana jauh dari kondisi optimal terkait beberapapa factor for yang meliputi factor for kemanusian, seperti dukungan, sumber daya manusia, pembinaan, ketersediaan anggaran, dan birokrasi。方便杨diperlukan”为她mengatasi tantangan pembinaan narapidana杨贝巴adalah bekerjasama dengan agen-agen pemerintah丹berbagai lembaga皈依meningkatkan peningkatkan pembinaan narapidana,夸特motivasi杨达里语orang-orang beserta prinsip-prinsip moralitas dan idealisme方便meningkatkan”kesejahteraan oleh pokalchuk petugas皈依meningkatkan loyalitas dalam mengemban eksistensi道德。Peneliti menyarankan perlunya pemahaman tanggung jawab dalam成员narapidana bebas dengan seluruh bagjian -bagiannya khususnya komponen-komponen di dalam系统keadilan hukum perperti polisi, jaksa, dan pengadilan agar secara aktif mendaftarkan masyarakat, peremintah dan sector private dalam upaya mengatasi tangangan menghadapi narapidana。
Efektivitas Pembinaan Kemandirian Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta
Abstract. Research on the effectiveness in coaching independence prisoners in Wirogunan Yogyakarta has begun and aims to determine the effectiveness in coaching independence inmates start with the implementations aimed at the realization of prisoners who have self-reliance skills. This study used a qualitative descriptive approach, where the primary data found by asking questions of the officials on issues related to assimilation processing job (coaching independence) from both structural field officials. Base on the research, it is known that the effectiveness of coaching independence inmates still not optimal condition apart from several factor, including the human factor other support, human resources, process guidance, available budget and bureaucracy. Effort needs to be done to overcome obstacles in coaching independence inmates were cooperating with the government agencies and institutions in an effort to increase public guidance to prisoners; strong motivation from the persons with the principles of morality and idealist; the effort to improve the walfare agency officials to increase the loyality of officers in carrying out the existence of moral. Researchers sugget the necessity of an understanding of the responsibilities in coaching independent prisoners with all parties, especially the components in the criminal justice system such as police, prosecutors, and court to actively enroll people, and the government and the private sector in efforts to confront obstacles in the face of prison. Abstrak. Penelitian tentang efektifitas pembinaan pada para narapidana yang bebas di Wirogunan Yogyakarta bertujuan guna menentukan efektifitas pembinaan atas mereka yang dimulai dengan berbagai implementasi untuk mewujudkan tahanan yang memiliki keterampilan kemandirian diri. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif di mana data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan pada petugas resmi terkait isu pekerjaan proses asimilasi (melatih tahanan yang bebas) dari petugas yang terbagi secara struktural. Berdasarkan riset ini, diketahui bahwa efektifitas pembinaan narapidana jauh dari kondisi optimal terkait beberapa faktor yang meliputi faktor kemanusiaan, seperti dukungan, sumber daya manusia, pembinaan, ketersediaan anggaran, dan birokrasi. Upaya yang diperlukan untuk mengatasi tantangan pembinaan narapidana yang bebas adalah bekerjasama dengan agen-agen pemerintah dan berbagai lembaga guna meningkatkan peningkatkan pembinaan narapidana, motivasi yang kuat dari orang-orang beserta prinsip-prinsip moralitas dan idealisme, upaya meningkatkan kesejahteraan oleh petugas guna meningkatkan loyalitas dalam mengemban eksistensi moral. Peneliti menyarankan perlunya pemahaman tanggung jawab dalam membina narapidana bebas dengan seluruh bagian-bagiannya khususnya komponen-komponen di dalam sistem keadilan hukum seperti polisi, jaksa, dan pengadilan agar secara aktif mendaftarkan masyarakat, pemerintah dan sektor privat dalam upaya mengatasi tantangan menghadapi narapidana.