Ni Kadek Arie Cahyani Kepakisan, Gabriel Fajar Sasmita Aji
{"title":"权力的结构和象征性的暴力在孩子的小说中,由PRAMOEDYA ANANTA TOER视角皮埃尔·布尔迪乌(PIERRE BOURDIEU)创作","authors":"Ni Kadek Arie Cahyani Kepakisan, Gabriel Fajar Sasmita Aji","doi":"10.33557/binabahasa.v16i1.1993","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract : In this study focuses on the aim of describing the structuration of power and symbolic violence seen in the novel “Anak Semua Bangsa” by Pramoedya Ananta Toer. As cultural phenomena as the novel has the emphasis, those coflicts are found part of human daily lives.Even, from the title, “Anak Semua Bangsa,” the novel depicts general view dealing with the phenomena. This study employs Pierre Bourdieu’s perspective to identify the two phenomena. The research method is a descriptive method. Sources of data are quotes, sentences and paragraphs contained in the novel “Anak Semua Bangsa” by Pramoedya Ananta Toer. Data analysis techniques are carried out by identifying, analyzing, describing and concluding the results. Based on the findings and discussion, it was revealed that the novel conveyed power structuration, proven by the following angles: (1) from the four capitals, i.e. economic, social, cultural, and symbolic capitals, and the most influential of these is the economic capital; (2) the symbolic violence, which is in the form of euphemisms and sensory mechanism, is committed by the actor who possesses the dominant social capital. The most of the symbolic violence are committed by actors who process the social capital such as parents to their children and other social relationships. \n. \nKeywords: Power Structuration, Symbolic Violence, Anak Semua Bangsa, Pramoedya Ananta Toer \nAbstrak : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik yang terjadi dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini fokus kepada 1) Strukturasi Kekuasaan dan 2) Kekerasan Simbolik dalam Novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini menggunakan perspektif Pierre Bourdieu untuk menemukan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik. Metode penelitian adalah metode deskriptif. Sumber data adalah kutipan, kalimat dan paragraf yang terdapat dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Teknik análisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, mendeskripsikan dan menyimpulkan hasil análisis data. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pertama terdapat strukturasi kekuasaan dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer yakni (1) adanya keempat modal di dalam novel tersebut yakni modal ekonomi, modal sosial, modal budaya dan simbolik. Namun, modal yang paling berpengaruh yakni modal ekonomi. Kedua (2) kekerasan simbolik dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer menggunakan mekanisme eufemisme dan sensorik. Kekerasan simbolik yang paling banyak terjadi yakni kekerasan simbolik yang dilakukan oleh para aktor pemilik modal sosial seperti orang tua terhadap anakny a dan hubungan sosial lainnya. \nKata kunci: Strukturasi Kekuasaan, Kekerasan Simbolik, Anak Semua Bangsa, Pramoedya Ananta Toer \n \n \n \n \n \n ","PeriodicalId":247167,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Bina Bahasa","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"STRUKTURASI KEKUASAAN DAN KEKERASAN SIMBOLIK DALAM NOVEL ANAK SEMUA BANGSA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER PERSPEKTIF PIERRE BOURDIEU\",\"authors\":\"Ni Kadek Arie Cahyani Kepakisan, Gabriel Fajar Sasmita Aji\",\"doi\":\"10.33557/binabahasa.v16i1.1993\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract : In this study focuses on the aim of describing the structuration of power and symbolic violence seen in the novel “Anak Semua Bangsa” by Pramoedya Ananta Toer. As cultural phenomena as the novel has the emphasis, those coflicts are found part of human daily lives.Even, from the title, “Anak Semua Bangsa,” the novel depicts general view dealing with the phenomena. This study employs Pierre Bourdieu’s perspective to identify the two phenomena. The research method is a descriptive method. Sources of data are quotes, sentences and paragraphs contained in the novel “Anak Semua Bangsa” by Pramoedya Ananta Toer. Data analysis techniques are carried out by identifying, analyzing, describing and concluding the results. Based on the findings and discussion, it was revealed that the novel conveyed power structuration, proven by the following angles: (1) from the four capitals, i.e. economic, social, cultural, and symbolic capitals, and the most influential of these is the economic capital; (2) the symbolic violence, which is in the form of euphemisms and sensory mechanism, is committed by the actor who possesses the dominant social capital. The most of the symbolic violence are committed by actors who process the social capital such as parents to their children and other social relationships. \\n. \\nKeywords: Power Structuration, Symbolic Violence, Anak Semua Bangsa, Pramoedya Ananta Toer \\nAbstrak : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik yang terjadi dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini fokus kepada 1) Strukturasi Kekuasaan dan 2) Kekerasan Simbolik dalam Novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini menggunakan perspektif Pierre Bourdieu untuk menemukan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik. Metode penelitian adalah metode deskriptif. Sumber data adalah kutipan, kalimat dan paragraf yang terdapat dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Teknik análisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, mendeskripsikan dan menyimpulkan hasil análisis data. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pertama terdapat strukturasi kekuasaan dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer yakni (1) adanya keempat modal di dalam novel tersebut yakni modal ekonomi, modal sosial, modal budaya dan simbolik. Namun, modal yang paling berpengaruh yakni modal ekonomi. Kedua (2) kekerasan simbolik dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer menggunakan mekanisme eufemisme dan sensorik. Kekerasan simbolik yang paling banyak terjadi yakni kekerasan simbolik yang dilakukan oleh para aktor pemilik modal sosial seperti orang tua terhadap anakny a dan hubungan sosial lainnya. \\nKata kunci: Strukturasi Kekuasaan, Kekerasan Simbolik, Anak Semua Bangsa, Pramoedya Ananta Toer \\n \\n \\n \\n \\n \\n \",\"PeriodicalId\":247167,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Bina Bahasa\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Bina Bahasa\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33557/binabahasa.v16i1.1993\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Bina Bahasa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33557/binabahasa.v16i1.1993","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:本研究旨在描述普拉姆迪亚·阿南塔·塔尔的小说《阿纳克·塞穆·邦萨》中的权力结构和象征暴力。作为小说所强调的文化现象,这些冲突是人类日常生活的一部分。甚至,从标题“Anak Semua Bangsa”,小说描绘了处理这种现象的一般观点。本研究采用皮埃尔·布迪厄的观点来识别这两种现象。研究方法为描述性方法。数据来源是Pramoedya Ananta Toer的小说“Anak Semua Bangsa”中的引用,句子和段落。数据分析技术通过识别、分析、描述和总结结果来进行。根据研究结果和讨论,发现新的权力结构可以从以下几个角度来证明:(1)从经济资本、社会资本、文化资本和象征资本四个方面来证明,其中影响最大的是经济资本;(2)象征暴力是由拥有主导社会资本的行动者实施的,以委婉语和感觉机制的形式表现出来。大多数象征性暴力是由处理社会资本的行为者实施的,如父母对子女和其他社会关系。摘要:Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan struckturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik yang terjadi dalam小说Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta。小说Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer。皮埃尔·布尔迪厄(Pierre Bourdieu)认为,佩内利安·布尔迪厄(Pierre Bourdieu)认为,佩内利安·布尔迪厄是一种象征。Metode penelitian adalah Metode deskscript。夏季数据adalah kutipan, kalimat dan paragraf yang terdapat dalam小说Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer。Teknik análisis数据dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalysis, mendeskripsikan dan menyimpulse hasil análisis数据。(1) adanya keempat模态,模态,模态,模态,模态,模态。纳蒙,模态杨,帕林,柏柏格,雅克尼模态经济学。Kedua (2) kekerasan象征的dalam小说Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer menggunakan mekanisme eufemisme dansensorik。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”Kata kunci: Strukturasi Kekuasaan, Kekerasan Simbolik, Anak Semua Bangsa, Pramoedya Ananta Toer
STRUKTURASI KEKUASAAN DAN KEKERASAN SIMBOLIK DALAM NOVEL ANAK SEMUA BANGSA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER PERSPEKTIF PIERRE BOURDIEU
Abstract : In this study focuses on the aim of describing the structuration of power and symbolic violence seen in the novel “Anak Semua Bangsa” by Pramoedya Ananta Toer. As cultural phenomena as the novel has the emphasis, those coflicts are found part of human daily lives.Even, from the title, “Anak Semua Bangsa,” the novel depicts general view dealing with the phenomena. This study employs Pierre Bourdieu’s perspective to identify the two phenomena. The research method is a descriptive method. Sources of data are quotes, sentences and paragraphs contained in the novel “Anak Semua Bangsa” by Pramoedya Ananta Toer. Data analysis techniques are carried out by identifying, analyzing, describing and concluding the results. Based on the findings and discussion, it was revealed that the novel conveyed power structuration, proven by the following angles: (1) from the four capitals, i.e. economic, social, cultural, and symbolic capitals, and the most influential of these is the economic capital; (2) the symbolic violence, which is in the form of euphemisms and sensory mechanism, is committed by the actor who possesses the dominant social capital. The most of the symbolic violence are committed by actors who process the social capital such as parents to their children and other social relationships.
.
Keywords: Power Structuration, Symbolic Violence, Anak Semua Bangsa, Pramoedya Ananta Toer
Abstrak : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik yang terjadi dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini fokus kepada 1) Strukturasi Kekuasaan dan 2) Kekerasan Simbolik dalam Novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini menggunakan perspektif Pierre Bourdieu untuk menemukan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik. Metode penelitian adalah metode deskriptif. Sumber data adalah kutipan, kalimat dan paragraf yang terdapat dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Teknik análisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, mendeskripsikan dan menyimpulkan hasil análisis data. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pertama terdapat strukturasi kekuasaan dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer yakni (1) adanya keempat modal di dalam novel tersebut yakni modal ekonomi, modal sosial, modal budaya dan simbolik. Namun, modal yang paling berpengaruh yakni modal ekonomi. Kedua (2) kekerasan simbolik dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer menggunakan mekanisme eufemisme dan sensorik. Kekerasan simbolik yang paling banyak terjadi yakni kekerasan simbolik yang dilakukan oleh para aktor pemilik modal sosial seperti orang tua terhadap anakny a dan hubungan sosial lainnya.
Kata kunci: Strukturasi Kekuasaan, Kekerasan Simbolik, Anak Semua Bangsa, Pramoedya Ananta Toer