{"title":"提高大豆的生长和产量。完成后,在苏拉威西东南部波德索利克的黄色泥地进行了有机和回收","authors":"Edi Tando, Yuliani Zainuddin","doi":"10.52166/agroteknologi.v5i1.2703","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di Indonesia, tanaman kedelai sebagai komoditas strategis ketiga setelah padi dan jagung. Produk kedelai menjadi sumber protein bagi manusia. Permintaan kedelai mengalami peningkatan, namun produksi masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya produksi kedelai di Sulawesi Tenggara ialah memburuknya kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah. Tujuan penelitian ialah untuk mempelajari peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai setelah implementasi jenis bahan organik dan pemulsaan pada tanah podsolik merah kuning di Sulawesi Tenggara. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dalam pola Faktorial (RAK-Faktorial). Hasil penelitian menunjukkan Implementasi jenis bahan organik pupuk kandang sapi, ampas sagu dan pemulsaan alang-alang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Terdapat perbedaan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai setelah implementasi jenis bahan organik pupuk kandang sapi, ampas sagu dan mulsa alang-alang pada tanah podsolik merah kuning. Interaksi antara jenis bahan organik pupuk kandang sapi dan ampas sagu serta pemulsaan alang – alang berperan dalam mendukung peningkatan jumlah polong isi perTanaman kedelai. Produksi biji kering kedelai terbaik dihasilkan melalui implementasi bahan organik pupuk kandang sapi 15 t ha dan Ampas sagu 15 t ha sebesar 1.75 t ha pada tanah podsolik merah kuning.","PeriodicalId":175581,"journal":{"name":"AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Mer.) Setelah Implementasi Jenis Bahan Organik dan Pemulsaan Pada Tanah Podsolik Merah Kuning di Sulawesi Tenggara\",\"authors\":\"Edi Tando, Yuliani Zainuddin\",\"doi\":\"10.52166/agroteknologi.v5i1.2703\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Di Indonesia, tanaman kedelai sebagai komoditas strategis ketiga setelah padi dan jagung. Produk kedelai menjadi sumber protein bagi manusia. Permintaan kedelai mengalami peningkatan, namun produksi masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya produksi kedelai di Sulawesi Tenggara ialah memburuknya kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah. Tujuan penelitian ialah untuk mempelajari peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai setelah implementasi jenis bahan organik dan pemulsaan pada tanah podsolik merah kuning di Sulawesi Tenggara. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dalam pola Faktorial (RAK-Faktorial). Hasil penelitian menunjukkan Implementasi jenis bahan organik pupuk kandang sapi, ampas sagu dan pemulsaan alang-alang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Terdapat perbedaan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai setelah implementasi jenis bahan organik pupuk kandang sapi, ampas sagu dan mulsa alang-alang pada tanah podsolik merah kuning. Interaksi antara jenis bahan organik pupuk kandang sapi dan ampas sagu serta pemulsaan alang – alang berperan dalam mendukung peningkatan jumlah polong isi perTanaman kedelai. Produksi biji kering kedelai terbaik dihasilkan melalui implementasi bahan organik pupuk kandang sapi 15 t ha dan Ampas sagu 15 t ha sebesar 1.75 t ha pada tanah podsolik merah kuning.\",\"PeriodicalId\":175581,\"journal\":{\"name\":\"AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian\",\"volume\":\"70 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52166/agroteknologi.v5i1.2703\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52166/agroteknologi.v5i1.2703","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Mer.) Setelah Implementasi Jenis Bahan Organik dan Pemulsaan Pada Tanah Podsolik Merah Kuning di Sulawesi Tenggara
Di Indonesia, tanaman kedelai sebagai komoditas strategis ketiga setelah padi dan jagung. Produk kedelai menjadi sumber protein bagi manusia. Permintaan kedelai mengalami peningkatan, namun produksi masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya produksi kedelai di Sulawesi Tenggara ialah memburuknya kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah. Tujuan penelitian ialah untuk mempelajari peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai setelah implementasi jenis bahan organik dan pemulsaan pada tanah podsolik merah kuning di Sulawesi Tenggara. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dalam pola Faktorial (RAK-Faktorial). Hasil penelitian menunjukkan Implementasi jenis bahan organik pupuk kandang sapi, ampas sagu dan pemulsaan alang-alang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Terdapat perbedaan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai setelah implementasi jenis bahan organik pupuk kandang sapi, ampas sagu dan mulsa alang-alang pada tanah podsolik merah kuning. Interaksi antara jenis bahan organik pupuk kandang sapi dan ampas sagu serta pemulsaan alang – alang berperan dalam mendukung peningkatan jumlah polong isi perTanaman kedelai. Produksi biji kering kedelai terbaik dihasilkan melalui implementasi bahan organik pupuk kandang sapi 15 t ha dan Ampas sagu 15 t ha sebesar 1.75 t ha pada tanah podsolik merah kuning.