{"title":"三宝垄早期教育政策(PAUD)的实施","authors":"Indra Kertati","doi":"10.56444/mia.v18i1.2163","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract The policy for implementing early childhood education (PAUD) apart from being stated in law number20 of 2003 concerning the National Education System, is specifically regulated in the Regulation ofthe Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia Number 18 of 2018 concerning theProvision of Early Childhood Education Services. The problem with early childhood is that not allchildren aged 3-6 years have the opportunity to enjoy learning in PAUD classes. This is evident in theNational PAUD APK reached 34.29 percent, meaning that there are 59.82 percent of children aged 36yearswhohave not enjoyed PAUD education. The same condition also occurred in Central Javaand Semarang City. The achievement of the early early childhood education enrollment rate inSemarang City ranks second after Rembang district. There is still a large amount of homework in thecity of Semarang, as many as 30.32 percent have not yet attended PAUD. The aim of this study is todescribe and analyze the ability of PAUD institutions in implementing early childhood educationservice policies. The results of the study stated that the implementation of the PAUD implementationpolicy had been achieved. There is only one side of the content and context that has not beenoptimally fulfilled. Keywords: children, school, early childhood education, parents, Semarang, manager Abstrak Kebijakan penyelenggaraan Pendidikan usia dini (PAUD) selain tertuang dalam undang-undangnomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, secara khusus diatur dalam PeraturanMenteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2018 TentangPenyediaan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini. Persoalan anak usia dini adalah belum semuaanak-anak usia 3-6 tahun mendapatkan kesempatan menikmati belajar di kelas PAUD. Ini terbuktiAPK PAUD secara Nasional baru mencapai 34,29 persen, berarti terdapat 59,82 persen anak-anakusia 3-6 tahun yang belum menikmati Pendidikan PAUD. Kondisi yang sama juga terjadi di JawaTengah dan Kota Semarang. Capaian APK PAUD Kota Semarang menempati urutan kedua setelah kabupaten Rembang. Pekerjaan rumah yang masih cukup besar di Kota Semarang adalah sebanyak30,32 persen yang belum sekolah PAUD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan danmenganalisis kemampuan lembaga PAUD dalam mengimplementasikan kebijakan layananpendidikan usia dini. Hasil penelitian menunjukan implementasi kebijakan penyelenggaraan PAUDsudah tercapai. Hanya ada satu pada sisi konten dan konteks yang belum optimal dipenuhi. Kata Kunci : anak, sekolah, PAUD, orang tua, Semarang, pengelola ","PeriodicalId":126843,"journal":{"name":"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN USIA DINI (PAUD) DI KOTA SEMARANG\",\"authors\":\"Indra Kertati\",\"doi\":\"10.56444/mia.v18i1.2163\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract The policy for implementing early childhood education (PAUD) apart from being stated in law number20 of 2003 concerning the National Education System, is specifically regulated in the Regulation ofthe Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia Number 18 of 2018 concerning theProvision of Early Childhood Education Services. The problem with early childhood is that not allchildren aged 3-6 years have the opportunity to enjoy learning in PAUD classes. This is evident in theNational PAUD APK reached 34.29 percent, meaning that there are 59.82 percent of children aged 36yearswhohave not enjoyed PAUD education. The same condition also occurred in Central Javaand Semarang City. The achievement of the early early childhood education enrollment rate inSemarang City ranks second after Rembang district. There is still a large amount of homework in thecity of Semarang, as many as 30.32 percent have not yet attended PAUD. The aim of this study is todescribe and analyze the ability of PAUD institutions in implementing early childhood educationservice policies. The results of the study stated that the implementation of the PAUD implementationpolicy had been achieved. There is only one side of the content and context that has not beenoptimally fulfilled. Keywords: children, school, early childhood education, parents, Semarang, manager Abstrak Kebijakan penyelenggaraan Pendidikan usia dini (PAUD) selain tertuang dalam undang-undangnomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, secara khusus diatur dalam PeraturanMenteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2018 TentangPenyediaan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini. Persoalan anak usia dini adalah belum semuaanak-anak usia 3-6 tahun mendapatkan kesempatan menikmati belajar di kelas PAUD. Ini terbuktiAPK PAUD secara Nasional baru mencapai 34,29 persen, berarti terdapat 59,82 persen anak-anakusia 3-6 tahun yang belum menikmati Pendidikan PAUD. Kondisi yang sama juga terjadi di JawaTengah dan Kota Semarang. Capaian APK PAUD Kota Semarang menempati urutan kedua setelah kabupaten Rembang. Pekerjaan rumah yang masih cukup besar di Kota Semarang adalah sebanyak30,32 persen yang belum sekolah PAUD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan danmenganalisis kemampuan lembaga PAUD dalam mengimplementasikan kebijakan layananpendidikan usia dini. Hasil penelitian menunjukan implementasi kebijakan penyelenggaraan PAUDsudah tercapai. Hanya ada satu pada sisi konten dan konteks yang belum optimal dipenuhi. Kata Kunci : anak, sekolah, PAUD, orang tua, Semarang, pengelola \",\"PeriodicalId\":126843,\"journal\":{\"name\":\"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-04-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56444/mia.v18i1.2163\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56444/mia.v18i1.2163","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
实施幼儿教育(PAUD)的政策除了在2003年关于国家教育系统的第20号法律中有规定外,还在印度尼西亚共和国教育和文化部长关于提供幼儿教育服务的2018年第18号条例中有具体规定。儿童早期的问题是,并不是所有3-6岁的孩子都有机会享受PAUD课程的学习。这在全国PAUD APK达到34.29%的情况下很明显,这意味着有59.82%的36岁儿童没有享受过PAUD教育。中爪哇和三宝垄市也出现了同样的情况。三宝垄市幼儿教育入学率成绩排名第二,仅次于伦邦区。三宝垄市仍然有大量的家庭作业,多达30.32%的人尚未参加PAUD。本研究的目的是描述和分析PAUD机构实施幼儿教育服务政策的能力。研究结果表明,PAUD实施政策的实施已经完成。只有一个方面的内容和背景没有得到最佳的满足。关键词:儿童,学校,幼儿教育,家长,三生生,管理人员摘要:Kebijakan penyelenggaraan Pendidikan usia dini (PAUD) selain tertuang dalam undang undangnomor 2003年7月10日印尼国家Pendidikan系统,印尼国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan国家Pendidikan3-6个月前,在泰国,在泰国,在泰国,在泰国,在泰国,在泰国,在泰国,在泰国,在泰国,在泰国,在泰国,在泰国,在泰国。全国人大代表34人,全国人大代表29人,全国人大代表59人,全国人大代表82人,全国人大代表3-6人,全国人大代表3-6人。Kondisi yang sama juga terjadi di JawaTengah dan Kota三宝郎。队长APK PAUD Kota三宝郎menempati urutan kedua setelah kabupaten Rembang。Pekerjaan rumah yang masih cuup besar di Kota三宝郎adalah sebanyak30,32人yang belum sekolah PAUD。Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan danmenganalis kemampuan lembaga PAUD dalam mengimplementasikan kebijakan layananpendidikan usia dini。Hasil penelitian menunjukan的实现是kebijakan penyelenggaraan PAUDsudah tercapai。汉雅·阿杜·阿杜·西西·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜·阿杜。Kata Kunci: anak, sekolah, PAUD, orang tua,三宝垄,pengelola
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN USIA DINI (PAUD) DI KOTA SEMARANG
Abstract The policy for implementing early childhood education (PAUD) apart from being stated in law number20 of 2003 concerning the National Education System, is specifically regulated in the Regulation ofthe Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia Number 18 of 2018 concerning theProvision of Early Childhood Education Services. The problem with early childhood is that not allchildren aged 3-6 years have the opportunity to enjoy learning in PAUD classes. This is evident in theNational PAUD APK reached 34.29 percent, meaning that there are 59.82 percent of children aged 36yearswhohave not enjoyed PAUD education. The same condition also occurred in Central Javaand Semarang City. The achievement of the early early childhood education enrollment rate inSemarang City ranks second after Rembang district. There is still a large amount of homework in thecity of Semarang, as many as 30.32 percent have not yet attended PAUD. The aim of this study is todescribe and analyze the ability of PAUD institutions in implementing early childhood educationservice policies. The results of the study stated that the implementation of the PAUD implementationpolicy had been achieved. There is only one side of the content and context that has not beenoptimally fulfilled. Keywords: children, school, early childhood education, parents, Semarang, manager Abstrak Kebijakan penyelenggaraan Pendidikan usia dini (PAUD) selain tertuang dalam undang-undangnomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, secara khusus diatur dalam PeraturanMenteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2018 TentangPenyediaan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini. Persoalan anak usia dini adalah belum semuaanak-anak usia 3-6 tahun mendapatkan kesempatan menikmati belajar di kelas PAUD. Ini terbuktiAPK PAUD secara Nasional baru mencapai 34,29 persen, berarti terdapat 59,82 persen anak-anakusia 3-6 tahun yang belum menikmati Pendidikan PAUD. Kondisi yang sama juga terjadi di JawaTengah dan Kota Semarang. Capaian APK PAUD Kota Semarang menempati urutan kedua setelah kabupaten Rembang. Pekerjaan rumah yang masih cukup besar di Kota Semarang adalah sebanyak30,32 persen yang belum sekolah PAUD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan danmenganalisis kemampuan lembaga PAUD dalam mengimplementasikan kebijakan layananpendidikan usia dini. Hasil penelitian menunjukan implementasi kebijakan penyelenggaraan PAUDsudah tercapai. Hanya ada satu pada sisi konten dan konteks yang belum optimal dipenuhi. Kata Kunci : anak, sekolah, PAUD, orang tua, Semarang, pengelola