苏蒙县惩教署公民人格建设计划(为期一年以上的犯人研究)

S. Sulastri, R. Myrna, Neneng Weti Isnawaty
{"title":"苏蒙县惩教署公民人格建设计划(为期一年以上的犯人研究)","authors":"S. Sulastri, R. Myrna, Neneng Weti Isnawaty","doi":"10.24198/jane.v14i1.41301","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This research discusses about the Collaboration in the Implementation of the Personality Development Program for Correctional Inmates in Sumedang Regency. The personality development program for correctional inmates in Sumedang Regency is an effort made by the Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang to foster inmates in the religious field to become better individuals. The implementation of personality development is the Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang in collaboration with the Kementerian Agama Sumedang. However, in its implementation, problems are still found, including in collaborative communication and collaboration resources. The research method used in this study is a qualitative method. While the theory used as guidance in this research is the theory of collaboration success factors proposed by Mattesich and Monsey (1992) namely the collaboration environment, characteristics of collaboration members, collaboration processes, collaborative communication, collaboration goals and collaboration resources. The results of this study indicate that collaboration in the implementation of the Personality Development Program for Correctional Inmates in Sumedang Regency has in principle been going well. This can be seen from the six success factors of collaboration according to Mattesich and Monsey (1992) that almost all of the six factors went well. But there are still some factors that have not gone well. Factors that have been going well are the collaboration environment, the characteristics of the collaboration members, the collaboration process and the collaboration goals. While the success factors for collaboration that have not been going well are collaboration communication factors and collaboration resources. Penelitian ini membahas tentang Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang. Program pembinaan kepribadian bagi warga binaan pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang untuk membina narapidananya dibidang keagamaan agar menjadi pribadi yang lebih baik. Pelaksanaan pembinaan kepribadian tersebut Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang berkolaborasi dengan Kementerian Agama Sumedang. Namun, didalam pelaksanaannya masih ditemukan permasalahan-permasalahan diantaranya dalam komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sedangkan teori yang digunakan sebagai guidance dalam penelitian ini adalah teori faktor keberhasilan kolaborasi yang dikemukakan oleh Mattesich dan Monsey (1992) yaitu lingkungan kolaborasi, karakteristik anggota kolaborasi, proses kolaborasi, komunikasi kolaborasi, tujuan kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang pada prinsipnya sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari enam faktor keberhasilan kolaborasi menurut Mattesich dan Monsey (1992) bahwasannya dari ke enam faktor tersebut hampir semuanya berjalan dengan baik. Tetapi masih ada beberapa faktor yang belum berjalan dengan baik. Faktor yang sudah berjalan dengan baik yaitu lingkungan kolaborasi, karakteristik anggota kolaborasi, proses kolaborasi dan tujuan kolaborasi. Sedangkan faktor keberhasilan kolaborasi yang belum berjalan dengan baik adalah faktor komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. ","PeriodicalId":370807,"journal":{"name":"JANE - Jurnal Administrasi Negara","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang (Studi Narapidana dengan Masa Tahanan Lebih dari 1 Tahun)\",\"authors\":\"S. Sulastri, R. Myrna, Neneng Weti Isnawaty\",\"doi\":\"10.24198/jane.v14i1.41301\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This research discusses about the Collaboration in the Implementation of the Personality Development Program for Correctional Inmates in Sumedang Regency. The personality development program for correctional inmates in Sumedang Regency is an effort made by the Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang to foster inmates in the religious field to become better individuals. The implementation of personality development is the Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang in collaboration with the Kementerian Agama Sumedang. However, in its implementation, problems are still found, including in collaborative communication and collaboration resources. The research method used in this study is a qualitative method. While the theory used as guidance in this research is the theory of collaboration success factors proposed by Mattesich and Monsey (1992) namely the collaboration environment, characteristics of collaboration members, collaboration processes, collaborative communication, collaboration goals and collaboration resources. The results of this study indicate that collaboration in the implementation of the Personality Development Program for Correctional Inmates in Sumedang Regency has in principle been going well. This can be seen from the six success factors of collaboration according to Mattesich and Monsey (1992) that almost all of the six factors went well. But there are still some factors that have not gone well. Factors that have been going well are the collaboration environment, the characteristics of the collaboration members, the collaboration process and the collaboration goals. While the success factors for collaboration that have not been going well are collaboration communication factors and collaboration resources. Penelitian ini membahas tentang Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang. Program pembinaan kepribadian bagi warga binaan pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang untuk membina narapidananya dibidang keagamaan agar menjadi pribadi yang lebih baik. Pelaksanaan pembinaan kepribadian tersebut Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang berkolaborasi dengan Kementerian Agama Sumedang. Namun, didalam pelaksanaannya masih ditemukan permasalahan-permasalahan diantaranya dalam komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sedangkan teori yang digunakan sebagai guidance dalam penelitian ini adalah teori faktor keberhasilan kolaborasi yang dikemukakan oleh Mattesich dan Monsey (1992) yaitu lingkungan kolaborasi, karakteristik anggota kolaborasi, proses kolaborasi, komunikasi kolaborasi, tujuan kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang pada prinsipnya sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari enam faktor keberhasilan kolaborasi menurut Mattesich dan Monsey (1992) bahwasannya dari ke enam faktor tersebut hampir semuanya berjalan dengan baik. Tetapi masih ada beberapa faktor yang belum berjalan dengan baik. Faktor yang sudah berjalan dengan baik yaitu lingkungan kolaborasi, karakteristik anggota kolaborasi, proses kolaborasi dan tujuan kolaborasi. Sedangkan faktor keberhasilan kolaborasi yang belum berjalan dengan baik adalah faktor komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. \",\"PeriodicalId\":370807,\"journal\":{\"name\":\"JANE - Jurnal Administrasi Negara\",\"volume\":\"28 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-08-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JANE - Jurnal Administrasi Negara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24198/jane.v14i1.41301\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JANE - Jurnal Administrasi Negara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jane.v14i1.41301","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本研究探讨苏梅当县惩教犯人格发展计划之合作实施。Sumedang县惩教囚犯人格发展方案是Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang的一项努力,旨在培养宗教领域的囚犯成为更好的个人。人格发展的实施是Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang与Kementerian Agama Sumedang合作。但是在实施过程中仍然存在问题,主要表现在协同沟通、协同资源等方面。本研究采用的研究方法是定性方法。而本研究采用的指导理论是Mattesich和Monsey(1992)提出的协作成功因素理论,即协作环境、协作成员特征、协作过程、协作沟通、协作目标和协作资源。本研究结果显示,在苏美当县惩教犯人格发展计划的实施上,合作在原则上是顺利的。这可以从Mattesich和Monsey(1992)关于合作的六个成功因素中看出,这六个因素几乎都很顺利。但仍有一些因素进展不顺利。协作环境、协作成员的特点、协作过程和协作目标是合作进行顺利的因素。协作的成功因素是协作沟通因素和协作资源。peneltitian ini成员为Kolaborasi dalam Pelaksanaan项目Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang。节目:penbinaan kepribadian bagi warga binaan pemasyarakatan di kabupten Sumedang merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh Lembaga pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang untuk成员narapidananya keagamaan agar menjadi pribadi yang lebih baik。Pelaksanaan pembinaan kepribadian tersebut Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang berkolaborasi dengan Kementerian Agama SumedangNamun, didalam pelaksanaannya masih ditemukan permasalahan-permasalahan diantaranya dalam komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi。Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode qualititati。(1992) [footnoteristik .] [footnoterisk .] [footnoteristik .] [footnoterisk .] [footnoterisk .] [footnoterisk .]Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kolaborasi dalam Pelaksanaan计划Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di kabupten Sumedang padprinsipnya sudah berjalan dengan baik。哈尔尼达帕特·迪利亚·达里·阿纳姆·阿纳姆·阿纳姆·阿纳姆·阿纳姆(1992)。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。法克托·扬·苏达·贝加兰·邓加安·贝雅图·林昆根·科拉伯拉斯,卡拉克特尔斯特·anggota科拉伯拉斯,《科拉伯拉斯》和《图·安·科拉伯拉斯》。Sedangkan faktor keberhasilan kolaborasi yang belum berjalan dengan baik adalah faktor komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang (Studi Narapidana dengan Masa Tahanan Lebih dari 1 Tahun)
This research discusses about the Collaboration in the Implementation of the Personality Development Program for Correctional Inmates in Sumedang Regency. The personality development program for correctional inmates in Sumedang Regency is an effort made by the Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang to foster inmates in the religious field to become better individuals. The implementation of personality development is the Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang in collaboration with the Kementerian Agama Sumedang. However, in its implementation, problems are still found, including in collaborative communication and collaboration resources. The research method used in this study is a qualitative method. While the theory used as guidance in this research is the theory of collaboration success factors proposed by Mattesich and Monsey (1992) namely the collaboration environment, characteristics of collaboration members, collaboration processes, collaborative communication, collaboration goals and collaboration resources. The results of this study indicate that collaboration in the implementation of the Personality Development Program for Correctional Inmates in Sumedang Regency has in principle been going well. This can be seen from the six success factors of collaboration according to Mattesich and Monsey (1992) that almost all of the six factors went well. But there are still some factors that have not gone well. Factors that have been going well are the collaboration environment, the characteristics of the collaboration members, the collaboration process and the collaboration goals. While the success factors for collaboration that have not been going well are collaboration communication factors and collaboration resources. Penelitian ini membahas tentang Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang. Program pembinaan kepribadian bagi warga binaan pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang untuk membina narapidananya dibidang keagamaan agar menjadi pribadi yang lebih baik. Pelaksanaan pembinaan kepribadian tersebut Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang berkolaborasi dengan Kementerian Agama Sumedang. Namun, didalam pelaksanaannya masih ditemukan permasalahan-permasalahan diantaranya dalam komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sedangkan teori yang digunakan sebagai guidance dalam penelitian ini adalah teori faktor keberhasilan kolaborasi yang dikemukakan oleh Mattesich dan Monsey (1992) yaitu lingkungan kolaborasi, karakteristik anggota kolaborasi, proses kolaborasi, komunikasi kolaborasi, tujuan kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang pada prinsipnya sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari enam faktor keberhasilan kolaborasi menurut Mattesich dan Monsey (1992) bahwasannya dari ke enam faktor tersebut hampir semuanya berjalan dengan baik. Tetapi masih ada beberapa faktor yang belum berjalan dengan baik. Faktor yang sudah berjalan dengan baik yaitu lingkungan kolaborasi, karakteristik anggota kolaborasi, proses kolaborasi dan tujuan kolaborasi. Sedangkan faktor keberhasilan kolaborasi yang belum berjalan dengan baik adalah faktor komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信