{"title":"在马鲁库群岛,对其后果进行气象评估","authors":"Wasfi Qordowi","doi":"10.53026/sntem.v2i1.898","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tenaga angin dapat digunakan sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan kecepatan angin untuk menggerakan turbin angin dengan syarat kecepatan angin rata-rata tidak kurang dari 2.5 m/s dalam suatu instalasi Sistem Konversi Energi Angin (SKEA). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi energi angin di Pulau Seram, Maluku dan titik lokasi terbaik untuk instalasi SKEA. Berdasarkan pada Dokumen Laporan Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Maluku Tahun 2019, Wilayah Pulau Seram, Maluku memiliki rasio elektrifikasi rendah yakni 86%. Metode yang digunakan yaitu data reanalysis bulanan rata-rata kecepatan angin komponen u dan v, serta suhu udara lapisan permukaan selama tahun 2020 yang dilakukan konversi kecepatan angin menggunakan persamaan energi angin yang bisa dihasilkan oleh suatu titik yang dianggap lokasi terbaik. Dari hasil tinjauan didapatkan nilai total energi angin yang dihasilkan adalah 110.390 kWh/month. Terdapat 3 titik lokasi yang mewakili wilayah barat, tengah dan Timur Pulau Seram, serta sangat berpotensi didirikan SKEA yakni di Kairatu (Seram Bagian Barat), Kobisonta (Maluku Tengah), dan Kilmury (Seram Bagian Timur) dengan potensi energi angin rata-rata yaitu berkisar antara 26.83776924 kWh hingga 8794.165 kWh. Dari ketiga lokasi tersebut berdasarkan tinjauan meteorologis dan kondisi kelistrikan, Kilmury merupakan lokasi yang paling berpotensi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin.","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"TINJAUAN METEOROLOGIS POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DI WILAYAH PULAU SERAM, MALUKU\",\"authors\":\"Wasfi Qordowi\",\"doi\":\"10.53026/sntem.v2i1.898\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tenaga angin dapat digunakan sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan kecepatan angin untuk menggerakan turbin angin dengan syarat kecepatan angin rata-rata tidak kurang dari 2.5 m/s dalam suatu instalasi Sistem Konversi Energi Angin (SKEA). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi energi angin di Pulau Seram, Maluku dan titik lokasi terbaik untuk instalasi SKEA. Berdasarkan pada Dokumen Laporan Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Maluku Tahun 2019, Wilayah Pulau Seram, Maluku memiliki rasio elektrifikasi rendah yakni 86%. Metode yang digunakan yaitu data reanalysis bulanan rata-rata kecepatan angin komponen u dan v, serta suhu udara lapisan permukaan selama tahun 2020 yang dilakukan konversi kecepatan angin menggunakan persamaan energi angin yang bisa dihasilkan oleh suatu titik yang dianggap lokasi terbaik. Dari hasil tinjauan didapatkan nilai total energi angin yang dihasilkan adalah 110.390 kWh/month. Terdapat 3 titik lokasi yang mewakili wilayah barat, tengah dan Timur Pulau Seram, serta sangat berpotensi didirikan SKEA yakni di Kairatu (Seram Bagian Barat), Kobisonta (Maluku Tengah), dan Kilmury (Seram Bagian Timur) dengan potensi energi angin rata-rata yaitu berkisar antara 26.83776924 kWh hingga 8794.165 kWh. Dari ketiga lokasi tersebut berdasarkan tinjauan meteorologis dan kondisi kelistrikan, Kilmury merupakan lokasi yang paling berpotensi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin.\",\"PeriodicalId\":154831,\"journal\":{\"name\":\"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral\",\"volume\":\"62 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.898\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.898","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
TINJAUAN METEOROLOGIS POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DI WILAYAH PULAU SERAM, MALUKU
Tenaga angin dapat digunakan sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan kecepatan angin untuk menggerakan turbin angin dengan syarat kecepatan angin rata-rata tidak kurang dari 2.5 m/s dalam suatu instalasi Sistem Konversi Energi Angin (SKEA). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi energi angin di Pulau Seram, Maluku dan titik lokasi terbaik untuk instalasi SKEA. Berdasarkan pada Dokumen Laporan Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Maluku Tahun 2019, Wilayah Pulau Seram, Maluku memiliki rasio elektrifikasi rendah yakni 86%. Metode yang digunakan yaitu data reanalysis bulanan rata-rata kecepatan angin komponen u dan v, serta suhu udara lapisan permukaan selama tahun 2020 yang dilakukan konversi kecepatan angin menggunakan persamaan energi angin yang bisa dihasilkan oleh suatu titik yang dianggap lokasi terbaik. Dari hasil tinjauan didapatkan nilai total energi angin yang dihasilkan adalah 110.390 kWh/month. Terdapat 3 titik lokasi yang mewakili wilayah barat, tengah dan Timur Pulau Seram, serta sangat berpotensi didirikan SKEA yakni di Kairatu (Seram Bagian Barat), Kobisonta (Maluku Tengah), dan Kilmury (Seram Bagian Timur) dengan potensi energi angin rata-rata yaitu berkisar antara 26.83776924 kWh hingga 8794.165 kWh. Dari ketiga lokasi tersebut berdasarkan tinjauan meteorologis dan kondisi kelistrikan, Kilmury merupakan lokasi yang paling berpotensi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin.