{"title":"这是一组年轻的、年老的、以色为导向的、经过临床诊断的、鼠样的斯普拉特-道利(Sprague-Dawley)皮肤的病理特征","authors":"Ervina Rosmarwati, Endra Yustin Ellistasari, Arie Kusumawardani","doi":"10.30595/hmj.v5i3.14894","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penuaan kulit terbagi menjadi penuaan intrinsik dan ekstrinsik. Penuaan ekstrinsik terjadi akibat paparan luar sedangkan penuaan intrinsik merupakan kondisi fisiologis akibat kerusakan DNA. Mekanisme utama penuaan kulit adalah reactive oxygen species (ROS). ROS mengaktivasi faktor transkripsi matriks metaloproteinase (MMP). MMP-1 mampu mendegradasi kolagen I dan III, menyebabkan pengurangan penyebaran/kekuatan mekanis fibroblas pada kulit yang menua, sehingga kulit berkerut dan tidak kenyal. Penggunan D-gal dapat menginduksi ROS dan advanced glycation end products (AGE). Tikus muda galur Sprague-Dawley(16 minggu), tikus model penuaan intrinsik dengan induksi D-galaktosa (usia induksi 8 minggu), dan tikus tua (18 bulan) digunakan pada penelitian ini. Kulit dari punggung diambil dan dilakukan HE. Gambaran klinis menunjukkan tikus muda memiliki bulu halus, berwarna putih kekuningan bersih, tebal dengan mata merah jernih tanpa hiperpigmentasi di telinga sedangkan kulit tikus model tua tampak bulu kering, kasar, rontok dan berwarna kuning kecoklatan dengan kekeruhan pada lensa mata. Pengamatan histologis menunjukkan pada tikus muda tampak epidermis tebal, rete ridge normal, kolagen padat dan lemak subkutan cukup. Tikus model tua tampak epidermis menipis, pendataran rete ridge, kolagen berkurang dan lemak berkurang. Kulit dengan proses penuaan akan mengalami perubahan struktural, biokimia, persepsi neurosensoris, permeabilitas, respon terhadap cedera, dan peningkatan insidensi penyakit kulit. Perubahan struktural yang konsisten pada kulit menua adalah dermo-epidermal junction flattening akibat hilangnya papila dermis serta berkurangnya interdigitasi antar lapisan. Pemberian D-galaktosa menunjukkan peningkatan NO, MDA serta penurunan SOD, GSH, GSH-Px. Disimpulkan bahwa induksi penuaan dengan D-galaktosa berhasil membuat perubahan penuaan pada tikus muda menjadi mendekati tikus tua secara klinis dan histopatologis. ","PeriodicalId":225216,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Gambaran klinis dan histopatologi kulit tikus Sprague-Dawley pada kelompok tikus muda, tua, dan tikus model tua induksi D-galaktosa\",\"authors\":\"Ervina Rosmarwati, Endra Yustin Ellistasari, Arie Kusumawardani\",\"doi\":\"10.30595/hmj.v5i3.14894\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penuaan kulit terbagi menjadi penuaan intrinsik dan ekstrinsik. Penuaan ekstrinsik terjadi akibat paparan luar sedangkan penuaan intrinsik merupakan kondisi fisiologis akibat kerusakan DNA. Mekanisme utama penuaan kulit adalah reactive oxygen species (ROS). ROS mengaktivasi faktor transkripsi matriks metaloproteinase (MMP). MMP-1 mampu mendegradasi kolagen I dan III, menyebabkan pengurangan penyebaran/kekuatan mekanis fibroblas pada kulit yang menua, sehingga kulit berkerut dan tidak kenyal. Penggunan D-gal dapat menginduksi ROS dan advanced glycation end products (AGE). Tikus muda galur Sprague-Dawley(16 minggu), tikus model penuaan intrinsik dengan induksi D-galaktosa (usia induksi 8 minggu), dan tikus tua (18 bulan) digunakan pada penelitian ini. Kulit dari punggung diambil dan dilakukan HE. Gambaran klinis menunjukkan tikus muda memiliki bulu halus, berwarna putih kekuningan bersih, tebal dengan mata merah jernih tanpa hiperpigmentasi di telinga sedangkan kulit tikus model tua tampak bulu kering, kasar, rontok dan berwarna kuning kecoklatan dengan kekeruhan pada lensa mata. Pengamatan histologis menunjukkan pada tikus muda tampak epidermis tebal, rete ridge normal, kolagen padat dan lemak subkutan cukup. Tikus model tua tampak epidermis menipis, pendataran rete ridge, kolagen berkurang dan lemak berkurang. Kulit dengan proses penuaan akan mengalami perubahan struktural, biokimia, persepsi neurosensoris, permeabilitas, respon terhadap cedera, dan peningkatan insidensi penyakit kulit. Perubahan struktural yang konsisten pada kulit menua adalah dermo-epidermal junction flattening akibat hilangnya papila dermis serta berkurangnya interdigitasi antar lapisan. Pemberian D-galaktosa menunjukkan peningkatan NO, MDA serta penurunan SOD, GSH, GSH-Px. Disimpulkan bahwa induksi penuaan dengan D-galaktosa berhasil membuat perubahan penuaan pada tikus muda menjadi mendekati tikus tua secara klinis dan histopatologis. \",\"PeriodicalId\":225216,\"journal\":{\"name\":\"Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i3.14894\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i3.14894","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
皮肤的老化分为内在和外部的衰老。外部暴露导致外部衰老,内在衰老是DNA损伤导致的生理状况。皮肤老化的主要机制是反应氧物种。ROS激活转录因子转移蛋白酶(MMP)。MMP-1可以退化胶原蛋白I和III,导致纤维肌萎缩在老化的皮肤上的机械分层,使皮肤起皱和无弹性。D-gal使用者可以诱导ROS和高级glycation end products (AGE)。幼小的鼠叫斯普拉格-道利(16周),是半乳糖诱导的内龄老鼠(8周),老年老鼠(18个月)则用于这项研究。剥去他背上的皮,完成了他的工作。从临床角度来看,年轻的老鼠有柔软的白色、干净的黄铜皮毛,厚厚的红色眼睛没有色素沉着的耳朵,而老模型老鼠的皮肤看起来是干的、粗糙的、脱色的、黄褐色的皮毛,镜片上的晶状体是棕色的。组织观察显示,小老鼠的表皮是厚的,正常的rete ridge,固体胶原蛋白和足够的次级脂肪。旧模型老鼠的表皮变薄了,penrete山脊,胶原蛋白减少了,脂肪减少了。与衰老过程相关的皮肤将经历结构、生物化学、神经感觉知觉、渗透性、损伤反应和皮肤病加重。衰老皮肤的持续结构变化是真皮结膜炎和真皮结膜炎的结果。-半乳糖的奖励显示,无MDA和SOD, GSH, GSH- px的数量增加。结论是,用半乳糖酶诱导的衰老过程成功地将年轻老鼠的衰老过程转化为与年长老鼠的临床和组织病理学家的接近。
Gambaran klinis dan histopatologi kulit tikus Sprague-Dawley pada kelompok tikus muda, tua, dan tikus model tua induksi D-galaktosa
Penuaan kulit terbagi menjadi penuaan intrinsik dan ekstrinsik. Penuaan ekstrinsik terjadi akibat paparan luar sedangkan penuaan intrinsik merupakan kondisi fisiologis akibat kerusakan DNA. Mekanisme utama penuaan kulit adalah reactive oxygen species (ROS). ROS mengaktivasi faktor transkripsi matriks metaloproteinase (MMP). MMP-1 mampu mendegradasi kolagen I dan III, menyebabkan pengurangan penyebaran/kekuatan mekanis fibroblas pada kulit yang menua, sehingga kulit berkerut dan tidak kenyal. Penggunan D-gal dapat menginduksi ROS dan advanced glycation end products (AGE). Tikus muda galur Sprague-Dawley(16 minggu), tikus model penuaan intrinsik dengan induksi D-galaktosa (usia induksi 8 minggu), dan tikus tua (18 bulan) digunakan pada penelitian ini. Kulit dari punggung diambil dan dilakukan HE. Gambaran klinis menunjukkan tikus muda memiliki bulu halus, berwarna putih kekuningan bersih, tebal dengan mata merah jernih tanpa hiperpigmentasi di telinga sedangkan kulit tikus model tua tampak bulu kering, kasar, rontok dan berwarna kuning kecoklatan dengan kekeruhan pada lensa mata. Pengamatan histologis menunjukkan pada tikus muda tampak epidermis tebal, rete ridge normal, kolagen padat dan lemak subkutan cukup. Tikus model tua tampak epidermis menipis, pendataran rete ridge, kolagen berkurang dan lemak berkurang. Kulit dengan proses penuaan akan mengalami perubahan struktural, biokimia, persepsi neurosensoris, permeabilitas, respon terhadap cedera, dan peningkatan insidensi penyakit kulit. Perubahan struktural yang konsisten pada kulit menua adalah dermo-epidermal junction flattening akibat hilangnya papila dermis serta berkurangnya interdigitasi antar lapisan. Pemberian D-galaktosa menunjukkan peningkatan NO, MDA serta penurunan SOD, GSH, GSH-Px. Disimpulkan bahwa induksi penuaan dengan D-galaktosa berhasil membuat perubahan penuaan pada tikus muda menjadi mendekati tikus tua secara klinis dan histopatologis.