{"title":"MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI PESANTREN SEBAGAI SARANA PEMBINAAN AKHLAK (Studi Kasus Pada Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Dusun Oli Desa Hitu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah)","authors":"Muhajir Abdurrahman Hayati Nufus sitna","doi":"10.33477/KJIM.V1I1.880","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di pesantren \nsebagai sarana pembinaan akhlak meliputi dua jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik antara lain: adanya \nkeinginan orang tua agar anaknya mempunyai pegangan hidup yang baik, agar menjadi anak yang \nberperilaku baik, agar menjadi anak yang sopan, dan tidak aneh-aneh. Sedangkan yang termasuk faktor \nekstrinsik adalah: mata pelajaran agamanya lebih banyak, banyak kegiatan-kegiatan positif setiap harinya, \ndan pola pembinaan akhlak yang cukup bagus.(2) pondok pesantren Shuffah Hizbullah dalam membina \nakhlak santri menggunakan beberapa metode diantaranya: metode keteladananan atau pemberian contoh \nyang baik, metode latihan dan pembiasaan, metode kedisiplinan dan, metode ibra dan mauidazah. (3) \nFaktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pondok pesantren Shuffah Hizbullah dalam \nmembina akhlak santri yaitu faktor pendukungnya adalah dari diri santri itu sendiri, sesama teman atau \nsantri, adanya dukungan dengan orang tua santri, adanya ustadz-ustadz. Sedangkan faktor \npenghambatnya adalah lingukungan pondok pesantren yang tidak ada pagar pembatasnya dengan \nperkampungan masyarakat sekitar, lebih banyak yang tinggal diluar pesantren daripada yang mondok, \nkerja sama dengan orang tua yang belum baik, dan lingkungan saat santri kembali ke kampungnya mereka \nlupa apa yang diajarkan dan diterapkan di pondok pesantren","PeriodicalId":375750,"journal":{"name":"Kuttab: Jurnal Ilmiah Mahasiswa","volume":"12 26","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kuttab: Jurnal Ilmiah Mahasiswa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33477/KJIM.V1I1.880","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI PESANTREN SEBAGAI SARANA PEMBINAAN AKHLAK (Studi Kasus Pada Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Dusun Oli Desa Hitu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah)
Abstrak Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di pesantren
sebagai sarana pembinaan akhlak meliputi dua jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik antara lain: adanya
keinginan orang tua agar anaknya mempunyai pegangan hidup yang baik, agar menjadi anak yang
berperilaku baik, agar menjadi anak yang sopan, dan tidak aneh-aneh. Sedangkan yang termasuk faktor
ekstrinsik adalah: mata pelajaran agamanya lebih banyak, banyak kegiatan-kegiatan positif setiap harinya,
dan pola pembinaan akhlak yang cukup bagus.(2) pondok pesantren Shuffah Hizbullah dalam membina
akhlak santri menggunakan beberapa metode diantaranya: metode keteladananan atau pemberian contoh
yang baik, metode latihan dan pembiasaan, metode kedisiplinan dan, metode ibra dan mauidazah. (3)
Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pondok pesantren Shuffah Hizbullah dalam
membina akhlak santri yaitu faktor pendukungnya adalah dari diri santri itu sendiri, sesama teman atau
santri, adanya dukungan dengan orang tua santri, adanya ustadz-ustadz. Sedangkan faktor
penghambatnya adalah lingukungan pondok pesantren yang tidak ada pagar pembatasnya dengan
perkampungan masyarakat sekitar, lebih banyak yang tinggal diluar pesantren daripada yang mondok,
kerja sama dengan orang tua yang belum baik, dan lingkungan saat santri kembali ke kampungnya mereka
lupa apa yang diajarkan dan diterapkan di pondok pesantren