{"title":"Pembaharuan Pesantren: Arah dan Implikasi","authors":"W. Noor","doi":"10.32923/edugama.v4i1.663","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nPesantren are often associated with backwardness and traditionalism in everything: facilities, technology, learning methods, and even the curriculum. For now, it seems like the traditional term for pesantren is no longer relevant enough. The pace of movement in the era of renewal marked by the rapid development of technology has demanded pesantren to make adjustments. However, on the one hand, when viewed from the direction of change, the reform efforts pursued by pesantren are not to erase the old tradition, but merely to add something new so that the old tradition and conditions can be maintained while accepting the presence of a new one. On the other hand, the reform efforts undertaken by pesantren have implications for the fact that the typical values of the pesantren are fading away. \nAbstrak \n Pesantren seringkali diasosiasikan dengan keterbelakangan dan tradisional dalam segala hal: fasilitas, teknologi, metode pembelajaran, dan bahkan kurikulumnya. Untuk saat ini, sepertinya istilah tradisional untuk pesantren, sudah tidak lagi cukup relevan. Laju gerak pembaharuan zaman yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi telah menuntut pesantren untuk melakukan penyesuaian diri. Kendatipun demikian, di satu sisi, jika dilihat dari arah perubahan, upaya pembaharuan yang ditempuh pesantren tidaklah untuk menghapus tradisi yang lama, tetapi sekadar menambah dengan sesuatu yang baru sehingga tradisi maupun kondisi yang lama bisa dipertahankan sambil menerima kehadiran yang baru. Di sisi yang lain, upaya pembaharuan yang dilakukan pesantren ternyata berimplikasi pada kenyataan akan semakin pudarnya nilai-nilai khas yang dimiliki oleh pesantren.","PeriodicalId":308631,"journal":{"name":"Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan","volume":"21 19","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32923/edugama.v4i1.663","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要:Pesantren经常与落后和传统主义联系在一起:设施,技术,学习方法,甚至课程。就目前而言,“pesantren”这个传统术语似乎已经不再具有足够的相关性。在以技术快速发展为标志的更新时代,运动的节奏要求人们做出调整。然而,一方面,从变化的方向来看,代表们所追求的改革努力并不是要抹去旧的传统,而只是增加一些新的东西,使旧的传统和条件得以保持,同时接受新的传统和条件的存在。另一方面,参会者所进行的改革努力对参会者的典型价值观正在消失这一事实有影响。【摘要】传统辣椒酱:辣椒酱、辣椒酱、辣椒酱、辣椒酱、辣椒酱、辣椒酱。Untuk saat ini, sepertinya islah传统Untuk代表,sudah tidak lagi cuup相关。杨Laju gerak pembaharuan zaman ditandai dengan pesatnya perkembangan各种telah menuntut经学院为她melakukan penyesuaian diri。肯迪迪潘德米克安,迪萨图西西,吉卡迪迪哈达达arah perubahan, upaya penbaharan yang ditempuh .,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,disisi yang lain, upaya pembaharuan, yang dilakukan pesanternyya,这是一个很好的例子,这是一个很好的例子,这是一个很好的例子。
Abstract
Pesantren are often associated with backwardness and traditionalism in everything: facilities, technology, learning methods, and even the curriculum. For now, it seems like the traditional term for pesantren is no longer relevant enough. The pace of movement in the era of renewal marked by the rapid development of technology has demanded pesantren to make adjustments. However, on the one hand, when viewed from the direction of change, the reform efforts pursued by pesantren are not to erase the old tradition, but merely to add something new so that the old tradition and conditions can be maintained while accepting the presence of a new one. On the other hand, the reform efforts undertaken by pesantren have implications for the fact that the typical values of the pesantren are fading away.
Abstrak
Pesantren seringkali diasosiasikan dengan keterbelakangan dan tradisional dalam segala hal: fasilitas, teknologi, metode pembelajaran, dan bahkan kurikulumnya. Untuk saat ini, sepertinya istilah tradisional untuk pesantren, sudah tidak lagi cukup relevan. Laju gerak pembaharuan zaman yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi telah menuntut pesantren untuk melakukan penyesuaian diri. Kendatipun demikian, di satu sisi, jika dilihat dari arah perubahan, upaya pembaharuan yang ditempuh pesantren tidaklah untuk menghapus tradisi yang lama, tetapi sekadar menambah dengan sesuatu yang baru sehingga tradisi maupun kondisi yang lama bisa dipertahankan sambil menerima kehadiran yang baru. Di sisi yang lain, upaya pembaharuan yang dilakukan pesantren ternyata berimplikasi pada kenyataan akan semakin pudarnya nilai-nilai khas yang dimiliki oleh pesantren.