Rikza Anjani Lutfiyah, Darmansjah Tjahja Prakasa, Ibrahim Tohar
{"title":"在Bojonegoro的waengul艺术设施延续的传统概念","authors":"Rikza Anjani Lutfiyah, Darmansjah Tjahja Prakasa, Ibrahim Tohar","doi":"10.56444/sarga.v17i2.804","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Wayang thengul merupakan salah satu kesenian tradisional dari Kabupaten Bojonegoro yang sudah diakui oleh Hak Kekayaan Intelektual dan diperkenalkan oleh pemerintah sebagai seni pertunjukan khas Bojonegoro. Akibat pengaruh modernisasi, kesenian ini sudah mulai luntur dan dilupakan karena berkurangnya minat dan motivasi generasi muda untuk melestarikannya. Apalagi di Bojonegoro sendiri sangat minim akan fasilitas yang mampu mewadahi seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kesenian wayang thengul baik sebagai pelatihan hingga pertunjukan. Kebanyakan fasilitasnya hanya sebatas rumah sang dalang yang digunakan juga sebagai sanggar pelatihan. Untuk mempertahankan nilai-nilai dari kearifan lokal tersebut diperlukan upaya sebuah fasilitas yang berperan sebagai wadah wisata edukasi budaya kepada masyarakat dengan menerapkan tema Extending Tradition sebagai pendekatan arsitekturnya. Tema ini diterapkan agar masyarakat dapat mempelajari ilmu budaya yang ada sehingga tertanam suatu kebanggaan terhadap budaya di daerahnya. Metode pendekatan desain ini menggunakan tradisi lokal sebagai ide dasar desain dan memodifikasinya agar sesuai dengan masyarakat modern. Konsep desainnya meliputi pada bagian pertapakan, perangkaan, peratapan, persungkupan dan persolekan.","PeriodicalId":189489,"journal":{"name":"SARGA: Journal of Architecture and Urbanism","volume":"5 21","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Konsep Extending Tradition pada Fasilitas Kesenian Wayang Thengul di Bojonegoro\",\"authors\":\"Rikza Anjani Lutfiyah, Darmansjah Tjahja Prakasa, Ibrahim Tohar\",\"doi\":\"10.56444/sarga.v17i2.804\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Wayang thengul merupakan salah satu kesenian tradisional dari Kabupaten Bojonegoro yang sudah diakui oleh Hak Kekayaan Intelektual dan diperkenalkan oleh pemerintah sebagai seni pertunjukan khas Bojonegoro. Akibat pengaruh modernisasi, kesenian ini sudah mulai luntur dan dilupakan karena berkurangnya minat dan motivasi generasi muda untuk melestarikannya. Apalagi di Bojonegoro sendiri sangat minim akan fasilitas yang mampu mewadahi seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kesenian wayang thengul baik sebagai pelatihan hingga pertunjukan. Kebanyakan fasilitasnya hanya sebatas rumah sang dalang yang digunakan juga sebagai sanggar pelatihan. Untuk mempertahankan nilai-nilai dari kearifan lokal tersebut diperlukan upaya sebuah fasilitas yang berperan sebagai wadah wisata edukasi budaya kepada masyarakat dengan menerapkan tema Extending Tradition sebagai pendekatan arsitekturnya. Tema ini diterapkan agar masyarakat dapat mempelajari ilmu budaya yang ada sehingga tertanam suatu kebanggaan terhadap budaya di daerahnya. Metode pendekatan desain ini menggunakan tradisi lokal sebagai ide dasar desain dan memodifikasinya agar sesuai dengan masyarakat modern. Konsep desainnya meliputi pada bagian pertapakan, perangkaan, peratapan, persungkupan dan persolekan.\",\"PeriodicalId\":189489,\"journal\":{\"name\":\"SARGA: Journal of Architecture and Urbanism\",\"volume\":\"5 21\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"SARGA: Journal of Architecture and Urbanism\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56444/sarga.v17i2.804\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SARGA: Journal of Architecture and Urbanism","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56444/sarga.v17i2.804","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Konsep Extending Tradition pada Fasilitas Kesenian Wayang Thengul di Bojonegoro
Wayang thengul merupakan salah satu kesenian tradisional dari Kabupaten Bojonegoro yang sudah diakui oleh Hak Kekayaan Intelektual dan diperkenalkan oleh pemerintah sebagai seni pertunjukan khas Bojonegoro. Akibat pengaruh modernisasi, kesenian ini sudah mulai luntur dan dilupakan karena berkurangnya minat dan motivasi generasi muda untuk melestarikannya. Apalagi di Bojonegoro sendiri sangat minim akan fasilitas yang mampu mewadahi seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kesenian wayang thengul baik sebagai pelatihan hingga pertunjukan. Kebanyakan fasilitasnya hanya sebatas rumah sang dalang yang digunakan juga sebagai sanggar pelatihan. Untuk mempertahankan nilai-nilai dari kearifan lokal tersebut diperlukan upaya sebuah fasilitas yang berperan sebagai wadah wisata edukasi budaya kepada masyarakat dengan menerapkan tema Extending Tradition sebagai pendekatan arsitekturnya. Tema ini diterapkan agar masyarakat dapat mempelajari ilmu budaya yang ada sehingga tertanam suatu kebanggaan terhadap budaya di daerahnya. Metode pendekatan desain ini menggunakan tradisi lokal sebagai ide dasar desain dan memodifikasinya agar sesuai dengan masyarakat modern. Konsep desainnya meliputi pada bagian pertapakan, perangkaan, peratapan, persungkupan dan persolekan.