{"title":"Evaluasi Penggunaan Analgesik pada Pasien Sectio caesarea di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang","authors":"Paulina Maya Octasari","doi":"10.31001/jfi.v19i1.877","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sectio caesarea (SC) merupakan tindakan operasi yang bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh. Pada tahun 2010, tingkat persalinan SC di Indonesia sebesar 15,3% dari 20.591 ibu yang melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir di 33 provinsi. Salah satu keluhan utama pada ibu yang melahirkan melalui proses SC adalah nyeri pada daerah sayatan operasi. Analgesik ketorolak merupakan pilihan utama bagi paska SC. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan analgetik pada pasien SC di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang. \nPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan data retrospektif. Data diambil dari rekam medik pasien SC di RS St. Elisabeth Semarang dengan kriteria mendapatkan terapi ketorolak pada bulan Juli – Desember 2017, pasien JKN, dan pasien yang baru pertama kali melakukan SC. Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. \nHasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pasien paling banyak terdapat pada usia 26 – 30 tahun. Skala nyeri pasien setelah mendapatkan ketorolak injeksi 30 mg berada pada skala ringan (95,1%) dan skala sedang (4,9%). Rata – rata penurunan skala nyeri pasien terbesar pada kelompok pasien yang diukur pada 3 – 4 jam, yaitu sebesar 1,46 skala. Jenis analgesik tambahan yang paling banyak digunakan pada pasien sectio caesarea yang diterapi ketorolak adalah tramadol injeksi (32,93%), sedangkan analgesik pasien pulang adalah asam mefenamat (32,93%) dan natrium diklofenak (32,93%).","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"185 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31001/jfi.v19i1.877","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sectio caesarea (SC) merupakan tindakan operasi yang bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh. Pada tahun 2010, tingkat persalinan SC di Indonesia sebesar 15,3% dari 20.591 ibu yang melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir di 33 provinsi. Salah satu keluhan utama pada ibu yang melahirkan melalui proses SC adalah nyeri pada daerah sayatan operasi. Analgesik ketorolak merupakan pilihan utama bagi paska SC. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan analgetik pada pasien SC di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan data retrospektif. Data diambil dari rekam medik pasien SC di RS St. Elisabeth Semarang dengan kriteria mendapatkan terapi ketorolak pada bulan Juli – Desember 2017, pasien JKN, dan pasien yang baru pertama kali melakukan SC. Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pasien paling banyak terdapat pada usia 26 – 30 tahun. Skala nyeri pasien setelah mendapatkan ketorolak injeksi 30 mg berada pada skala ringan (95,1%) dan skala sedang (4,9%). Rata – rata penurunan skala nyeri pasien terbesar pada kelompok pasien yang diukur pada 3 – 4 jam, yaitu sebesar 1,46 skala. Jenis analgesik tambahan yang paling banyak digunakan pada pasien sectio caesarea yang diterapi ketorolak adalah tramadol injeksi (32,93%), sedangkan analgesik pasien pulang adalah asam mefenamat (32,93%) dan natrium diklofenak (32,93%).