{"title":"PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI “KAMPUNG DAMAI”: STUDI PENDAMPINGAN KOMUNITAS OLEH WAHID FOUNDATION DI GEMLEGAN KLATEN","authors":"S. Susilawati","doi":"10.14421/JPM.2018.022-10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia is a multicultural country. For the statement, we are always found social conflict who directly to conducted intolerance action. This intolerance has been attacking group or hate speech in public space. To prevent intolerance issues, Wahid Foundation as a non-government organization has been trying the movement in humanism activities and peace promotes. The activities are through women economic empowerment approach who including “Kampung Damai” concept. For instance, this article is trying the description of women economic empowerment and the result of promoting peace in Gemlegan Village have conducted by Wahid Foundation the name of “Kampung Damai”. This paper is developing of research with a used qualitative-description method. To take informant was used snowball sampling technique. The data collecting was used observation, interview, and documentation methods. For the validity data, I am using triangulation sources and it can analysis through reduction data, display data, and conclusion process. Based on data analysis who collecting has have found that women economic empowerment in Gemlegan Village I share of three-part, namely building group of UKM (Usaha Kecil Menengah), capacity building, and developing the enterprise. Meanwhile, women economic empowerment was the same with peace promote. Hence, the result of women empowerment can be seen of individual aspect (the women who involved in economic development), parents and community, and village government. From the activities carried out by the Wahid Foundation, in general, it has led to a big idea, namely a harmonious and peaceful life. As a basis to strengthen a tolerated life through the increased family economy.[Indonesia merupakan negara multikultur. Berangkat dari hal tersebut, tak jarang konflik yang mengarah pada tindakan intoleransi sering kali terjadi. Berupa tindakan menyerang maupun melalui ujaran kebencian (hate speech). Menangkal isu intoleransi yang muncul, Wahid Foundation sebagai lembaga non pemerintah mencoba bergerak dalam ranah kemanusiaan dan mengkampanyekan perdamaian. Kegiatan yang dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi perempuan dan dikemas dalam konsep “Kampung Damai”. Artikel ini mencoba mendeskripsikan bagaimana pendampingan pemberdayaan ekonomi perempuan yang dilakukan oleh Wahid Foundation dan implikasinya menjadi desa inklusi untuk mempromosikan perdamaian. Paper ini merupakan pengembangan dari penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Teknik penarikan informan menggunakan snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data yang terhimpun dapat ditemukan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan di Desa Gemlegan penulis bagi menjadi tiga, yaitu pembentukan kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM), penguatan kapasitas, dan pengembangan usaha. Sementara itu, pemberdayaan ekonomi perempuan berjalan seiringan dengan pesan perdamaian. Pada gilirannya, hasil pemberdayaan bagi perempuan dapat dilihat dari aspek individu (perempuan yang terlibat dalam pemberdayaan ekonomi), keluarga dan komunitas, serta pemerintahan desa. Dari kegiatan yang dilakukan Wahid Foundation, secara umum, sudah mengarah kepada gagasan besar, yaitu hidup yang rukun dan damai. Sebagai basis untuk menguatkan kehidupan yang penuh toleransi melalui peningkatan ekonomi keluarga.]","PeriodicalId":34838,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/JPM.2018.022-10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Indonesia is a multicultural country. For the statement, we are always found social conflict who directly to conducted intolerance action. This intolerance has been attacking group or hate speech in public space. To prevent intolerance issues, Wahid Foundation as a non-government organization has been trying the movement in humanism activities and peace promotes. The activities are through women economic empowerment approach who including “Kampung Damai” concept. For instance, this article is trying the description of women economic empowerment and the result of promoting peace in Gemlegan Village have conducted by Wahid Foundation the name of “Kampung Damai”. This paper is developing of research with a used qualitative-description method. To take informant was used snowball sampling technique. The data collecting was used observation, interview, and documentation methods. For the validity data, I am using triangulation sources and it can analysis through reduction data, display data, and conclusion process. Based on data analysis who collecting has have found that women economic empowerment in Gemlegan Village I share of three-part, namely building group of UKM (Usaha Kecil Menengah), capacity building, and developing the enterprise. Meanwhile, women economic empowerment was the same with peace promote. Hence, the result of women empowerment can be seen of individual aspect (the women who involved in economic development), parents and community, and village government. From the activities carried out by the Wahid Foundation, in general, it has led to a big idea, namely a harmonious and peaceful life. As a basis to strengthen a tolerated life through the increased family economy.[Indonesia merupakan negara multikultur. Berangkat dari hal tersebut, tak jarang konflik yang mengarah pada tindakan intoleransi sering kali terjadi. Berupa tindakan menyerang maupun melalui ujaran kebencian (hate speech). Menangkal isu intoleransi yang muncul, Wahid Foundation sebagai lembaga non pemerintah mencoba bergerak dalam ranah kemanusiaan dan mengkampanyekan perdamaian. Kegiatan yang dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi perempuan dan dikemas dalam konsep “Kampung Damai”. Artikel ini mencoba mendeskripsikan bagaimana pendampingan pemberdayaan ekonomi perempuan yang dilakukan oleh Wahid Foundation dan implikasinya menjadi desa inklusi untuk mempromosikan perdamaian. Paper ini merupakan pengembangan dari penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Teknik penarikan informan menggunakan snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data yang terhimpun dapat ditemukan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan di Desa Gemlegan penulis bagi menjadi tiga, yaitu pembentukan kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM), penguatan kapasitas, dan pengembangan usaha. Sementara itu, pemberdayaan ekonomi perempuan berjalan seiringan dengan pesan perdamaian. Pada gilirannya, hasil pemberdayaan bagi perempuan dapat dilihat dari aspek individu (perempuan yang terlibat dalam pemberdayaan ekonomi), keluarga dan komunitas, serta pemerintahan desa. Dari kegiatan yang dilakukan Wahid Foundation, secara umum, sudah mengarah kepada gagasan besar, yaitu hidup yang rukun dan damai. Sebagai basis untuk menguatkan kehidupan yang penuh toleransi melalui peningkatan ekonomi keluarga.]
印度尼西亚是一个多元文化的国家。对于这种说法,我们总是发现社会冲突的人直接采取了不宽容的行动。这种不容忍一直在攻击公共空间的群体或仇恨言论。为了防止不宽容问题,瓦希德基金会作为一个非政府组织一直在人道主义活动和促进和平方面进行尝试。这些活动是通过赋予妇女经济权力的方式进行的,其中包括“甘榜达麦”概念。例如,本文试图描述妇女经济赋权以及瓦希德基金会以“Kampung Damai”的名义在Gemlegan村促进和平的结果。本文采用定性描述的方法进行研究。检举人采用滚雪球抽样法。资料收集采用观察法、访谈法和文献法。对于效度数据,我使用的是三角法数据源,它可以通过还原数据、显示数据、结论过程进行分析。根据收集的数据分析,我发现Gemlegan村的妇女经济赋权有三个部分,即UKM (Usaha Kecil Menengah)的建立,能力建设和发展企业。同时,妇女经济赋权与促进和平是一样的。因此,妇女赋权的结果可以从个人方面(参与经济发展的妇女)、父母和社区以及村政府方面看到。从瓦希德基金会开展的活动来看,总的来说,它带来了一个大的想法,即和谐与和平的生活。作为通过增加家庭经济来加强可容忍生活的基础。[印尼语]多元文化的Berangkat dari hal tersebut, tak jarang konflik yang mengarah pada tindakan不容忍服务kali terjadi。(仇恨言论)。瓦希德基金会(walhid Foundation)表示:“我是不宽容的人,我是不宽容的人。”Kegiatan yang dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan经济perempuan dan dikemas dalam konsep“Kampung Damai”。Artikel ini mencoba mendeskprisikan bagaimana pendaman和pemberdayan经济perempuan yang dilakukan olhid基金会dan implikasinya menjadi desa inklusi untuk mempromosikan perdamaian。纸是一种纸媒,是一种纸媒,是一种纸媒,是一种纸媒。Teknik penarikan告密者孟古纳坎雪球取样。彭普兰资料,孟古那坎方法观测站,瓦万卡拉,丹文献。有效性数据yang digunakan adalah triangulasi sum dandiananalysis melalui处理reduksi数据,penyajian数据,danpenarikan kespulan。企鹅分析数据yang terhimpun dapat ditemukan bahwa penberdayaan ekonomi perempuan di Desa Gemlegan penulis bagi menjadi tiga, yitu penbentukan kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM),企鹅和kapasitas, dan pengembangan Usaha。Sementara itu, pemberdayan an economy, perempuan berjalan seingan和dengan perddaman。Pada gilirannya, hasil pemberdayaan bagi perempuan dataan ekonomi, perempuan yang terlibat dalam pemberdayaan ekonomi, keluarga dan komunitas, serta pemberdayaan desa。达里基加坦杨狄拉克坎瓦希德基金会,西卡拉乌姆,苏达孟加拉克帕达迦萨,雅图基加坦杨狄拉克坎丹达麦。[参考译文][Sebagai basis untuk menguatkan kehidupan yang penuh toleranmelalui peningkatan economykeluga]