{"title":"Potensi Trichoderma asperellum TKD dalam Menghambat Phytophthora spp. pada Benih Kakao Selama Masa Penyimpanan","authors":"Kadek Dian Lila Sawitri Kumala Lila, Meitini Wahyuni Proborini, Febri Eka Wijayanti","doi":"10.24002/biota.v8i1.6076","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Benih berkualitas sangat diperlukan dalam perbanyakan tanaman kakao. Adanya infeksi Phytophthora spp. menjadikan kualitas benih kakao menurun yang berdampak pada kemampuan tumbuh tanaman. Cendawan T. asperellum TKD dapat menghambat pertumbuhan patogen. Tujuan penelitian ini yaitu menguji kemampuan T. asperellum TKD dalam menghambat Phytophthora spp. secara in vitro dan in vivo, menentukan konsentrasi spora T. asperellum TKD yang optimum dan uji viabilitas benih. Perlakuan in vitro dilakukan dengan kultur ganda, dan perlakuan in vivo dilakukan pada benih kakao. Parameter yang diamati meliputi persentase daya hambat dengan kultur ganda, daya kecambah, indeks kecepatan perkecambahan dan penurunan populasi Phytophtora spp. Hasil penelitian menunjukan T. asperellum TKD menghambat Phytophthora spp. secara in vitro dan in vivo (P≤0,05). Rerata daya hambat in vitro adalah 58,74±4,58%. Konsentrasi spora T. asperellum TKD hingga 104 efektif menurunkan populasi Phytophthora spp secara in vivo. Konsentrasi spora T. asperellum TKD yang dapat menghambat pertumbuhan Phytophthora spp. yang optimum adalah konsentrasi T1,70x106. Mekanisme penghambat T. asperellum TKD adalah kompetisi dimana terjadi interaksi dengan mekanisme mikoparasit dan antibiosis. Pemberian T. asperellum TKD menyebabkan benih memiliki daya perkecambahan lebih dari 80% dengan diikuti indeks kecepatan kecambah yang tinggi. Pemberian T. asperellum TKD mampu menghambat pertumbuhan Phytophthora spp. secara in vitro dan in vivo dan benih kakao dapat berkecambah optimal hingga hari ke-7 penyimpanan setelah pemberian T. asperellum TKD. ","PeriodicalId":8967,"journal":{"name":"Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati","volume":"82 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24002/biota.v8i1.6076","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Benih berkualitas sangat diperlukan dalam perbanyakan tanaman kakao. Adanya infeksi Phytophthora spp. menjadikan kualitas benih kakao menurun yang berdampak pada kemampuan tumbuh tanaman. Cendawan T. asperellum TKD dapat menghambat pertumbuhan patogen. Tujuan penelitian ini yaitu menguji kemampuan T. asperellum TKD dalam menghambat Phytophthora spp. secara in vitro dan in vivo, menentukan konsentrasi spora T. asperellum TKD yang optimum dan uji viabilitas benih. Perlakuan in vitro dilakukan dengan kultur ganda, dan perlakuan in vivo dilakukan pada benih kakao. Parameter yang diamati meliputi persentase daya hambat dengan kultur ganda, daya kecambah, indeks kecepatan perkecambahan dan penurunan populasi Phytophtora spp. Hasil penelitian menunjukan T. asperellum TKD menghambat Phytophthora spp. secara in vitro dan in vivo (P≤0,05). Rerata daya hambat in vitro adalah 58,74±4,58%. Konsentrasi spora T. asperellum TKD hingga 104 efektif menurunkan populasi Phytophthora spp secara in vivo. Konsentrasi spora T. asperellum TKD yang dapat menghambat pertumbuhan Phytophthora spp. yang optimum adalah konsentrasi T1,70x106. Mekanisme penghambat T. asperellum TKD adalah kompetisi dimana terjadi interaksi dengan mekanisme mikoparasit dan antibiosis. Pemberian T. asperellum TKD menyebabkan benih memiliki daya perkecambahan lebih dari 80% dengan diikuti indeks kecepatan kecambah yang tinggi. Pemberian T. asperellum TKD mampu menghambat pertumbuhan Phytophthora spp. secara in vitro dan in vivo dan benih kakao dapat berkecambah optimal hingga hari ke-7 penyimpanan setelah pemberian T. asperellum TKD.