{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN MONOGLISERIDA MINYAK NABATI TERHADAP SIFAT MEKANIS BIOPLASTIK TAPIOKA","authors":"Permatasari Putri Benedicta, Sri Sutanti","doi":"10.32493/JITK.V5I2.8761","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Minyak nabati adalah minyak yang berasal dari tumbuhan yang selama ini penggunaannya terbatas sebagai bahan makanan dan flavor. Contoh minyak nabati adalah minyak kelapa dan minyak sawit. Pada penelitian ini, dilakukan teknologi pengolahan lanjut dari minyak kelapa dan minyak sawit menjadi monogliserida. Monogliserida kemudian diaplikasikan pada teknologi bioplastik tapioka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah monogliserida dapat meningkatkan sifat mekanis bioplastik tapioka. Parameter sifat mekanis bioplastik meliputi sifat ketahanan air, kuat tarik, persen elongasi, dan morfologi. Metode penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok 2 faktor yaitu jenis minyak nabati untuk pembuatan monogliserida (minyak kelapa sawit dan minyak kelapa) dan presentase penambahan monogliserida (0%; 0,2%; 0,4%; 0,6%; 0,8%, dan 1%). Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa faktor jenis dan presentase monogliserida mempengaruhi sifat mekanis bioplastik tapioka. Hasil ketahanan air terbaik BDPMK dan BDPMS pada presentase 1%, kuat tarik terbaik pada presentase 0,6%, persen elongasi terbaik pada presentase 0,8%, dan morfologi BDPMK lebih halus dibandingkan morfologi film BDPMS. Dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan bahwa monogliserida dapat menggantikan fungsi minyak nabati, gliserol dan emulsifier secara bersamaan dengan jenis monogliserida minyak kelapa lebih dianjurkanKata kunci : BioplastiK, minyak kelapa, minyak nabati, minyak sawit, monogliserida","PeriodicalId":20973,"journal":{"name":"Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32493/JITK.V5I2.8761","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Minyak nabati adalah minyak yang berasal dari tumbuhan yang selama ini penggunaannya terbatas sebagai bahan makanan dan flavor. Contoh minyak nabati adalah minyak kelapa dan minyak sawit. Pada penelitian ini, dilakukan teknologi pengolahan lanjut dari minyak kelapa dan minyak sawit menjadi monogliserida. Monogliserida kemudian diaplikasikan pada teknologi bioplastik tapioka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah monogliserida dapat meningkatkan sifat mekanis bioplastik tapioka. Parameter sifat mekanis bioplastik meliputi sifat ketahanan air, kuat tarik, persen elongasi, dan morfologi. Metode penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok 2 faktor yaitu jenis minyak nabati untuk pembuatan monogliserida (minyak kelapa sawit dan minyak kelapa) dan presentase penambahan monogliserida (0%; 0,2%; 0,4%; 0,6%; 0,8%, dan 1%). Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa faktor jenis dan presentase monogliserida mempengaruhi sifat mekanis bioplastik tapioka. Hasil ketahanan air terbaik BDPMK dan BDPMS pada presentase 1%, kuat tarik terbaik pada presentase 0,6%, persen elongasi terbaik pada presentase 0,8%, dan morfologi BDPMK lebih halus dibandingkan morfologi film BDPMS. Dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan bahwa monogliserida dapat menggantikan fungsi minyak nabati, gliserol dan emulsifier secara bersamaan dengan jenis monogliserida minyak kelapa lebih dianjurkanKata kunci : BioplastiK, minyak kelapa, minyak nabati, minyak sawit, monogliserida