Aster Rahayu, Lindi Juliantri, Rahma Yunita Amalia
{"title":"Degradasi remazol yellow FG dengan katalis oksida besi/karbon aktif dengan metode fotokatalis","authors":"Aster Rahayu, Lindi Juliantri, Rahma Yunita Amalia","doi":"10.36706/jtk.v28i3.1222","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di Indonesia, industri tekstil dan produk tekstil adalah salah satu penyumbang terbesar dalam peningkatan perekonomian. Namun perkembangan industri yang pesat ini berbanding terbalik dengan keseimbangan lingkungan hidup. Salah satu yang menjadi masalah utama dari limbah cair yang dihasilkan industri tekstil yaitu berupa zat warna. Umumnya limbah cair yang dibuang industri tekstil termasuk senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dengan cepat sehingga dapat menyebabkan polutan bagi lingkungan terutama ekosistem perairan. Beberapa metode yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kandungan zat warna dalam limbah industri tekstil antara lain metode biologi, koagulasi, elektrokoagulasi, adsorpsi, ozonisasi, klorinasi. Namun, dari beberapa metode tersebut kurang efektif dalam mengatasi limbah zat warna tekstil bahkan seringkali menimbulkan persoalan baru bagi lingkungan. Salah satu metode pengolahan yang saat ini sedang dikembangkan untuk mendegradasi warna pada limbah cair yakni metode fotokatalis lampu UV-sinar matahari. Metode fotokatalis lampu UV-sinar matahari ini menggunakan oksidasi besi/karbon aktif sebagai katalis. Pengolahan sample warna dilakukan dengan memvariasikan waktu penyinaran, konsentrasi katalis dan memvariasikan jenis sinar yang di aplikasikan ke larutan sampel 200 ml dengan penambahan katalis sebesar 0,1 gram terhadap waktu penyinaran selama 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam penyinaran lampu UV dan sinar matahari sehingga didapat persentase penurunan absorbansi tertinggi pada konsentrasi katalis 4% FE dalam katalis karbon aktif dan lama penyinaran matahari selama 5 jam dengan penurunan sebesar 97,06% pada sampel limbah tenun.","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36706/jtk.v28i3.1222","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Di Indonesia, industri tekstil dan produk tekstil adalah salah satu penyumbang terbesar dalam peningkatan perekonomian. Namun perkembangan industri yang pesat ini berbanding terbalik dengan keseimbangan lingkungan hidup. Salah satu yang menjadi masalah utama dari limbah cair yang dihasilkan industri tekstil yaitu berupa zat warna. Umumnya limbah cair yang dibuang industri tekstil termasuk senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dengan cepat sehingga dapat menyebabkan polutan bagi lingkungan terutama ekosistem perairan. Beberapa metode yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kandungan zat warna dalam limbah industri tekstil antara lain metode biologi, koagulasi, elektrokoagulasi, adsorpsi, ozonisasi, klorinasi. Namun, dari beberapa metode tersebut kurang efektif dalam mengatasi limbah zat warna tekstil bahkan seringkali menimbulkan persoalan baru bagi lingkungan. Salah satu metode pengolahan yang saat ini sedang dikembangkan untuk mendegradasi warna pada limbah cair yakni metode fotokatalis lampu UV-sinar matahari. Metode fotokatalis lampu UV-sinar matahari ini menggunakan oksidasi besi/karbon aktif sebagai katalis. Pengolahan sample warna dilakukan dengan memvariasikan waktu penyinaran, konsentrasi katalis dan memvariasikan jenis sinar yang di aplikasikan ke larutan sampel 200 ml dengan penambahan katalis sebesar 0,1 gram terhadap waktu penyinaran selama 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam penyinaran lampu UV dan sinar matahari sehingga didapat persentase penurunan absorbansi tertinggi pada konsentrasi katalis 4% FE dalam katalis karbon aktif dan lama penyinaran matahari selama 5 jam dengan penurunan sebesar 97,06% pada sampel limbah tenun.