{"title":"PENGGUNAAN DUA MODEL POLATANAM PADI (Oryza sativa) DAN KACANG TANAH (Arachis hipogea) DENGAN DASAR KELAPA DI KABUPATEN SUKABUMI - JAWA BARAT","authors":"Saefudin, D. Pranowo, Dewi Listyati","doi":"10.21082/LITTRI.V8N4.2002.132-139","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Produktivitas lahan, tanaman dan pendapatan pctani pekebun kelapa pada umumnya rendah. Salah satu usaha untuk mengatasinya adalah dengan menanam berbagai jenis tanaman sela di antara kelapa atau disebut polatanam campuran. Untuk mengetahui penggunaan dua model pola¬ tanam padi dan kacang tanah di antara kelapa yang lebih produktif dan menguntungkan telah dilakukan penelitian di Desa Caringinnunggal, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat dengan jenis tanah podsolik merah kuning, tipe iklim Cl (Oldeman), dan kctinggian tempat 250 m dpi. Penelitian dilaksanakan secara on farm dengan menggunakan mctode observasi dimulai dai bulan Juni 1999 sampai dengan Maret 2000. Perlakuan yang diuji adalah dua model polatanam yaitu : (1) padi dan kacang tanah (75% : 25%); (2) padi dan kacang tanah (50% 50%) dengan dasar kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dua model polatanam (padi + kacang tanah) campuran berpengaruh positif terhadap tanaman pokok kelapa, khususnya pada karaktcr jumlah daun, jumlah bunga betina, setting buah dan produksi nira. Produktivitas tanaman sela padi pada dua model yang diuji sangat rendah. Produktivitas padi pada model satu adalah 798 kg dan model dua 496 kg gabah kenngpanen atau masing-masing setara dengan 1 064 kg dan 992.0 kg gabah keing panen/ha petanaman kelapa. Produktivitas tanaman sela kacang tanah pada dua model yang diuji cukup tinggi. Produktivitas kacang tanah pada model satu adalah 670 kg dan model dua I 220 kg polong basah atau masing-masing setara dengan 2 680 kg dan 2 440 kg polong basah/ha petanaman kelapa. Hasil. analisis finansial menunjukkan, bahwa model polatanam satu memberikan keuntungan Rp. 904 300/ha/th, B/C ratio 1.12 dan LKM 0.0495, sedang model dua membei keuntungan Rp. 1 367 800/ha/th, B/C ratio 1.17 dan LKM 0.0333.Kata kunci: Cocos nucifera, Oryza saliva, Arachis hipogea, polatanam campuran, Sukabumi ABSTRACT Two model of rice (Oryza sativa> and peanut (Arachis hipogea) cropping system on coconut land in Sukabumi Regency -West JavaThe productivity of coconut smallholder's income, in general, is still low. One of the solutions to overcome this problem is to introduce some intercrops in the coconut land. This study was conducted in Cainginnunggal Village, Ciracap, Sukabumi Regency, West Java Province, rom June 1999 to March 2000. The soil is red yellow podsolic, the climate is C (Oldeman), the altitude is 250 m above sea level. This research used on-farm method with two models, namely (1) ice and peanut 75%: The results of the research showed that the intercropping of rice and peanut on coconut land had good effect on coconut as the main crop, particularly on the coconut leaf number, female lower number, ruit setting, and toddy production. The productivity of ice as the intercrop was very low. On the first model was 798 kg and on the second model was 496 kg harvest dry seed or eqivalent to 1.046 kg and 992 kg harvest dry seed/ha of coconut land. The productivity of peanut as Ihe intercrop was better. On the first model was 670 kg and on the second model was I 220 kg resh pods/ha of coconut land. The results of the financial analysis indicated that the first model gave profit Rp. 904 300/ha/year, B/C ratio 1. 12 and minimum farm size is 0.0495; while me second model gave Rp. 1 367 800/ha/year, B/C ratio 1.17 and minimum farm size 0.0333.Key words : Cocos nucifera, Oryza sativa, Arachis hipogea, coconut cropping pattern, Sukabumi","PeriodicalId":17774,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","volume":"25 1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Tanaman Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/LITTRI.V8N4.2002.132-139","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Produktivitas lahan, tanaman dan pendapatan pctani pekebun kelapa pada umumnya rendah. Salah satu usaha untuk mengatasinya adalah dengan menanam berbagai jenis tanaman sela di antara kelapa atau disebut polatanam campuran. Untuk mengetahui penggunaan dua model pola¬ tanam padi dan kacang tanah di antara kelapa yang lebih produktif dan menguntungkan telah dilakukan penelitian di Desa Caringinnunggal, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat dengan jenis tanah podsolik merah kuning, tipe iklim Cl (Oldeman), dan kctinggian tempat 250 m dpi. Penelitian dilaksanakan secara on farm dengan menggunakan mctode observasi dimulai dai bulan Juni 1999 sampai dengan Maret 2000. Perlakuan yang diuji adalah dua model polatanam yaitu : (1) padi dan kacang tanah (75% : 25%); (2) padi dan kacang tanah (50% 50%) dengan dasar kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dua model polatanam (padi + kacang tanah) campuran berpengaruh positif terhadap tanaman pokok kelapa, khususnya pada karaktcr jumlah daun, jumlah bunga betina, setting buah dan produksi nira. Produktivitas tanaman sela padi pada dua model yang diuji sangat rendah. Produktivitas padi pada model satu adalah 798 kg dan model dua 496 kg gabah kenngpanen atau masing-masing setara dengan 1 064 kg dan 992.0 kg gabah keing panen/ha petanaman kelapa. Produktivitas tanaman sela kacang tanah pada dua model yang diuji cukup tinggi. Produktivitas kacang tanah pada model satu adalah 670 kg dan model dua I 220 kg polong basah atau masing-masing setara dengan 2 680 kg dan 2 440 kg polong basah/ha petanaman kelapa. Hasil. analisis finansial menunjukkan, bahwa model polatanam satu memberikan keuntungan Rp. 904 300/ha/th, B/C ratio 1.12 dan LKM 0.0495, sedang model dua membei keuntungan Rp. 1 367 800/ha/th, B/C ratio 1.17 dan LKM 0.0333.Kata kunci: Cocos nucifera, Oryza saliva, Arachis hipogea, polatanam campuran, Sukabumi ABSTRACT Two model of rice (Oryza sativa> and peanut (Arachis hipogea) cropping system on coconut land in Sukabumi Regency -West JavaThe productivity of coconut smallholder's income, in general, is still low. One of the solutions to overcome this problem is to introduce some intercrops in the coconut land. This study was conducted in Cainginnunggal Village, Ciracap, Sukabumi Regency, West Java Province, rom June 1999 to March 2000. The soil is red yellow podsolic, the climate is C (Oldeman), the altitude is 250 m above sea level. This research used on-farm method with two models, namely (1) ice and peanut 75%: The results of the research showed that the intercropping of rice and peanut on coconut land had good effect on coconut as the main crop, particularly on the coconut leaf number, female lower number, ruit setting, and toddy production. The productivity of ice as the intercrop was very low. On the first model was 798 kg and on the second model was 496 kg harvest dry seed or eqivalent to 1.046 kg and 992 kg harvest dry seed/ha of coconut land. The productivity of peanut as Ihe intercrop was better. On the first model was 670 kg and on the second model was I 220 kg resh pods/ha of coconut land. The results of the financial analysis indicated that the first model gave profit Rp. 904 300/ha/year, B/C ratio 1. 12 and minimum farm size is 0.0495; while me second model gave Rp. 1 367 800/ha/year, B/C ratio 1.17 and minimum farm size 0.0333.Key words : Cocos nucifera, Oryza sativa, Arachis hipogea, coconut cropping pattern, Sukabumi