Studi Etnografi Komunikasi Komunitas Penutur Bahasa Inggris Non-Native Speakers di Bandung

Ari Usman
{"title":"Studi Etnografi Komunikasi Komunitas Penutur Bahasa Inggris Non-Native Speakers di Bandung","authors":"Ari Usman","doi":"10.31294/jkom.v14i1.14786","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pentingnya bahasa Inggris telah mendorong Komunitas Ngabrink di Kota Bandung untuk menyelenggarakan program diskusi mingguan English Talk bagi masyarakat umum. Diskusi berlangsung dalam bahasa Inggris, meskipun para partisipannya bukanlah penutur asli bahasa tersebut. Sebagai bagian dari masyarakat tutur Inggris-Indonesia, peserta English Talk berkomunikasi dalam bahasa Inggris menurut kaidah dan variasi linguistiknya sendiri yang khas. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang terbentuk selama berlangsungnya kegiatan English Talk tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam. Informan penelitian terdiri dari Ketua Komunitas Ngabrink sebagai gatekeeper dan informan kunci, serta dibantu empat orang member lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa situasi komunikasi berupa diskusi kelompok membahas topik-topik yang dielaborasi menjadi tiga pertanyaan yang bertujuan agar member berani berbicara dalam bahasa inggris. Diskusi berlangsung secara kasual dan egaliter mengingat usia dan skema kognitif peserta yang relatif sama. Peserta diskusi juga berkomunikasi secara verbal dan nonverbal. The importance of mastering English language has motivated the Ngabrink Community in Bandung to initiate a weekly discussion program named English Talk. Discussion is conducted in English, even though all participants are not native speakers. As a part of English-Indonesian speech community, they have their own linguistic rules and varieties in communicating. So the aim of this research is to discover the communication pattern that is constructed during the English Talk activity. This study uses qualitative method with ethnography of communication approach. Data gathered by observation and in-depth interview. Informants in this research are: the chairman of Ngabrink Community as key informant and four other members. The result shows that communication situation in format of group discussion that discuss a topic elaborated into three discussion questions, intended for participants to talk confidently in English. They discuss in casual and egalitarian way, because they are almost in the same age and cognitive schema. Participants also communicate verbally and nonverbally.","PeriodicalId":34799,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31294/jkom.v14i1.14786","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pentingnya bahasa Inggris telah mendorong Komunitas Ngabrink di Kota Bandung untuk menyelenggarakan program diskusi mingguan English Talk bagi masyarakat umum. Diskusi berlangsung dalam bahasa Inggris, meskipun para partisipannya bukanlah penutur asli bahasa tersebut. Sebagai bagian dari masyarakat tutur Inggris-Indonesia, peserta English Talk berkomunikasi dalam bahasa Inggris menurut kaidah dan variasi linguistiknya sendiri yang khas. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang terbentuk selama berlangsungnya kegiatan English Talk tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam. Informan penelitian terdiri dari Ketua Komunitas Ngabrink sebagai gatekeeper dan informan kunci, serta dibantu empat orang member lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa situasi komunikasi berupa diskusi kelompok membahas topik-topik yang dielaborasi menjadi tiga pertanyaan yang bertujuan agar member berani berbicara dalam bahasa inggris. Diskusi berlangsung secara kasual dan egaliter mengingat usia dan skema kognitif peserta yang relatif sama. Peserta diskusi juga berkomunikasi secara verbal dan nonverbal. The importance of mastering English language has motivated the Ngabrink Community in Bandung to initiate a weekly discussion program named English Talk. Discussion is conducted in English, even though all participants are not native speakers. As a part of English-Indonesian speech community, they have their own linguistic rules and varieties in communicating. So the aim of this research is to discover the communication pattern that is constructed during the English Talk activity. This study uses qualitative method with ethnography of communication approach. Data gathered by observation and in-depth interview. Informants in this research are: the chairman of Ngabrink Community as key informant and four other members. The result shows that communication situation in format of group discussion that discuss a topic elaborated into three discussion questions, intended for participants to talk confidently in English. They discuss in casual and egalitarian way, because they are almost in the same age and cognitive schema. Participants also communicate verbally and nonverbally.
万隆以非母语英语为母语的社区交流民族志研究
英语的重要性促使万隆的Ngabrink社区主持每周为公众进行的英语谈话计划。讨论是用英语进行的,尽管参与者并不是母语为英语的人。作为英语口语社区的一部分,参与者根据自己独特的语言规范和不同的语言进行英语会话交流。因此,本研究的目的是了解在英语会话中形成的沟通模式。该研究采用一种定性的交流民族志方法。通过深入的观察和采访获得的数据收集。该研究的线人是由Ngabrink社区的主席,作为守门人和关键线人,以及其他四名成员的支持。研究结果表明,小组讨论的沟通情况将讨论讨论的话题归结为三个问题,目的是让会员大胆地说英语。考虑到参与者相对年龄和认知模式,讨论是随意和平等的。参加者也有口头和非口头交流。精通英语的人的重要性激励了万隆的Ngabrink社区,以一个叫做英语的讨论计划为基础。讨论是基于英语的,尽管所有的参与者都不是本地人。作为英语演讲社区的一部分,他们有自己的语言规则和交流多样化。因此,这项研究的目的是发现在英语谈话活动中建立的交流模式。这个研究uses有协调一致的方法。天文台和国务院采访的数据收集。这项研究的线人是布林克社区的主席,就像关键情报人员和其他四名成员一样。所谓的交流状态是小组讨论的形式,该问题提出了三个问题,目的是参与英语对话。他们以随意和漫不经心的方式分手,因为他们几乎在同一个年龄和认知schema上。Participants还可以用动词和非动词进行交流。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
9
审稿时长
13 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信