{"title":"ADAB KOMUNIKASI DALAM ISLAM;BIJAK DALAM BERMEDIA SOSIAL","authors":"Kemas Ridho Aufa","doi":"10.24952/hik.v16i2.6492","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia telah menemukan isu hoaxs priode Agustus 2018 – 31 Maret 2020 sebanyak 5.156 berita hoaxs dengan kategori: bidang politik berjumlah 1.025, pemerintahan 922, kesehatan 853, kejahatan 390, fitnah 292, ujaran kebencian 283, bencana alam 258, penipuan 265, agama 208, mitos 182, perdagangan 34, pendidikan 33 dan lain-lain 411 isu. Kenyataan di atas menunjukkan bahwa adab komunikasi di media sosial perlu dibangun agar hubungan antar netizen di media sosial bisa terjalin harmonis dan damai. penelitian ini membahas mengenai adab komunikasi di media sosial menurut pandangan Islam dan bagaimana membangun sikap bijak dalam bermedia sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adab komunikasi dalam Islam bertujuan membentuk sikap bijak bermedia sosial. Sikap ini dianggap mampu menjadi tameng untuk menjaga kualitas informasi dan memelihara stabilitas media agar tidak kehilangan arah tujuannya. Sehingga, pesan tidak menjadi desecend class. Persoalan adab komunikasi di media sosial diatur dalam Al-Quran dan Hadits. Untuk membangun sikap bijak bermedia sosial maka dapat dilakukan langkah-langkah berikut: 1. Menggunakan Perkataan yang Baik dan Santun. 2. Menyebarluaskan Informasi yang Bermanfaat. 3. Tidak Menyebarkan Kebohongan, Fitnah, dan Ujaran Kebencian. 4. Meluruskan Informasi yang Salah dan Memberikan nasihat.Kata kunci: Komunikasi, Media Sosial, Islam","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24952/hik.v16i2.6492","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia telah menemukan isu hoaxs priode Agustus 2018 – 31 Maret 2020 sebanyak 5.156 berita hoaxs dengan kategori: bidang politik berjumlah 1.025, pemerintahan 922, kesehatan 853, kejahatan 390, fitnah 292, ujaran kebencian 283, bencana alam 258, penipuan 265, agama 208, mitos 182, perdagangan 34, pendidikan 33 dan lain-lain 411 isu. Kenyataan di atas menunjukkan bahwa adab komunikasi di media sosial perlu dibangun agar hubungan antar netizen di media sosial bisa terjalin harmonis dan damai. penelitian ini membahas mengenai adab komunikasi di media sosial menurut pandangan Islam dan bagaimana membangun sikap bijak dalam bermedia sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adab komunikasi dalam Islam bertujuan membentuk sikap bijak bermedia sosial. Sikap ini dianggap mampu menjadi tameng untuk menjaga kualitas informasi dan memelihara stabilitas media agar tidak kehilangan arah tujuannya. Sehingga, pesan tidak menjadi desecend class. Persoalan adab komunikasi di media sosial diatur dalam Al-Quran dan Hadits. Untuk membangun sikap bijak bermedia sosial maka dapat dilakukan langkah-langkah berikut: 1. Menggunakan Perkataan yang Baik dan Santun. 2. Menyebarluaskan Informasi yang Bermanfaat. 3. Tidak Menyebarkan Kebohongan, Fitnah, dan Ujaran Kebencian. 4. Meluruskan Informasi yang Salah dan Memberikan nasihat.Kata kunci: Komunikasi, Media Sosial, Islam