{"title":"SETAN SETAN SEBAGAI MAF’UL BIH (OBJEK) DAN MAKNANYA DALAM AL-QUR’AN","authors":"St. Fauziah","doi":"10.35905/alishlah.v21i1.5179","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nPenelitian ini membahas tentang posisi Setan sebagai maf’ul bih (objek) di dalam Al-Qur’an perspektif pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali makna setan selaku maf’ul bih (objek) di dalam kalimat. Permasalahan tersebut dapat dijawab menggunakan pendekatan semantik leksikal dan semantik gramatikal untuk melihat nilai-nilai Pendidikan Islam di dalam Al-Qur’an. Penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan (library research). Data dikumpulkan kemudian dihimpun dan dianalisis dari literatur yang representatif serta mempunyai relevansi dengan masalah yang dibahas, kemudian diulas, lalu disimpulkan (verification). Pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri berbagai literatur, buku-buku bahasa Arab serta hasil-hasil penelitian, baik dari data primer maupun sekunder. \nHasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata setan sebagai maf’ul bih (objek) di dalam Al-Qur’an secara keseluruhan membahas tentang: larangan mengikuti langkah-langkah setan dalam segala hal baik sikap, karakter, dan perbuatannya; serta mengungkapkan rahasia tentang kerugian bagi para pelakunya (orang yang menjadikan setan sebagai pelindung); cara untuk menghilangkan gagguan setan, yaitu dengan bersyukur atas Nikmat Allah dan pada penelitian ini juga diungkapkan apa akibatnya jika patuh kepada Allah yaitu akan menguatkan hati, dan memperteguh telapak kaki manusia, selanjutnya deskripsi golongan yang akan dimasukkan ke neraka jahannam adalah orang-orang yang mengikuti ucapan dan bisikan setan ternyata mengandung nilai-nilai Pendidikan Islam: akidah, ibadah, akhlak, dan sosial. \n ","PeriodicalId":32470,"journal":{"name":"AlIshlah Jurnal Pendidikan","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlIshlah Jurnal Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35905/alishlah.v21i1.5179","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang posisi Setan sebagai maf’ul bih (objek) di dalam Al-Qur’an perspektif pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali makna setan selaku maf’ul bih (objek) di dalam kalimat. Permasalahan tersebut dapat dijawab menggunakan pendekatan semantik leksikal dan semantik gramatikal untuk melihat nilai-nilai Pendidikan Islam di dalam Al-Qur’an. Penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan (library research). Data dikumpulkan kemudian dihimpun dan dianalisis dari literatur yang representatif serta mempunyai relevansi dengan masalah yang dibahas, kemudian diulas, lalu disimpulkan (verification). Pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri berbagai literatur, buku-buku bahasa Arab serta hasil-hasil penelitian, baik dari data primer maupun sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata setan sebagai maf’ul bih (objek) di dalam Al-Qur’an secara keseluruhan membahas tentang: larangan mengikuti langkah-langkah setan dalam segala hal baik sikap, karakter, dan perbuatannya; serta mengungkapkan rahasia tentang kerugian bagi para pelakunya (orang yang menjadikan setan sebagai pelindung); cara untuk menghilangkan gagguan setan, yaitu dengan bersyukur atas Nikmat Allah dan pada penelitian ini juga diungkapkan apa akibatnya jika patuh kepada Allah yaitu akan menguatkan hati, dan memperteguh telapak kaki manusia, selanjutnya deskripsi golongan yang akan dimasukkan ke neraka jahannam adalah orang-orang yang mengikuti ucapan dan bisikan setan ternyata mengandung nilai-nilai Pendidikan Islam: akidah, ibadah, akhlak, dan sosial.