Perbandingan Kadar Kortisol Dalam Serum Pasien Psoriasis Vulgaris Dengan Bukan Pasien Psoriasis Vulgaris

D. Putri, E. Effendy, I. D. Roesyanto
{"title":"Perbandingan Kadar Kortisol Dalam Serum Pasien Psoriasis Vulgaris Dengan Bukan Pasien Psoriasis Vulgaris","authors":"D. Putri, E. Effendy, I. D. Roesyanto","doi":"10.33820/MDVI.V45I2.11","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Psoriasis adalah suatu penyakit kulit kronis yang secara klasik ditandai oleh daerah kulit memerah dan menebal, ditutupi skuama keperakan. Etiopatogenesisnya kompleks, melibatkan faktor genetik, imunologik dan lingkungan. Kemungkinan adanya kontribusi neuroendokrin pada patogenesis psoriasis cukup menarik perhatian. Kortisol merupakan salah satu profil neuroendokrin yang berinteraksi dengan banyak jalur dalam mencetuskan psoriasis, antara lain regulasi kompartemen epidermis, modulasi respons imun, dan stres.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar kortisol dalam serum antara pasien psoriasis vulgaris dengan bukan pasien psoriasis vulgaris, menggunakan rancangan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian dilakukan sejak bulan Juni sampai Oktober 2016 di RSUP H. Adam Malik Medan. Kadar kortisol dalam serum subyek diperiksa dengan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Digunakan uji T-independen untuk menilai perbandingan kadar kortisol dalam serum antara kedua kelompok.Selama 5 bulan penelitian didapatkan 40 subyek penelitian yang terdiri atas 20 pasien psoriasis vulgaris dan 20 bukan pasien psoriasis vulgaris. Ditemukan kadar rerata kortisol yang lebih rendah dalam serum pasien psoriasis vulgaris (7,185  5,04 g/dL) dibandingkan dengan bukan pasien psoriasis vulgaris (10,390  3,74 g/dL) yang bermakna secara statistik (p<0,05).Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada nilai rerata kadar kortisol dalam serum antara pasien psoriasis vulgaris dengan bukan pasien psoriasis vulgaris.","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I2.11","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Psoriasis adalah suatu penyakit kulit kronis yang secara klasik ditandai oleh daerah kulit memerah dan menebal, ditutupi skuama keperakan. Etiopatogenesisnya kompleks, melibatkan faktor genetik, imunologik dan lingkungan. Kemungkinan adanya kontribusi neuroendokrin pada patogenesis psoriasis cukup menarik perhatian. Kortisol merupakan salah satu profil neuroendokrin yang berinteraksi dengan banyak jalur dalam mencetuskan psoriasis, antara lain regulasi kompartemen epidermis, modulasi respons imun, dan stres.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar kortisol dalam serum antara pasien psoriasis vulgaris dengan bukan pasien psoriasis vulgaris, menggunakan rancangan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian dilakukan sejak bulan Juni sampai Oktober 2016 di RSUP H. Adam Malik Medan. Kadar kortisol dalam serum subyek diperiksa dengan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Digunakan uji T-independen untuk menilai perbandingan kadar kortisol dalam serum antara kedua kelompok.Selama 5 bulan penelitian didapatkan 40 subyek penelitian yang terdiri atas 20 pasien psoriasis vulgaris dan 20 bukan pasien psoriasis vulgaris. Ditemukan kadar rerata kortisol yang lebih rendah dalam serum pasien psoriasis vulgaris (7,185  5,04 g/dL) dibandingkan dengan bukan pasien psoriasis vulgaris (10,390  3,74 g/dL) yang bermakna secara statistik (p<0,05).Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada nilai rerata kadar kortisol dalam serum antara pasien psoriasis vulgaris dengan bukan pasien psoriasis vulgaris.
皮质醇与非皮质醇患者血清皮质醇水平的比较
银屑病是一种慢性皮肤疾病,其典型特征是皮肤变红和变厚,覆盖着银球菌。复杂的遗传病理,包括遗传、免疫和环境因素。黄疸引起了人们的注意。皮质醇是一种神经内分泌介质,与许多内分泌介质相互作用,包括表皮调节、免疫反应调节和压力。本研究旨在确定病原和非病原患者血清皮质醇的水平差异,采用经纬度测定的分析研究方法。这项研究于2016年6月至10月在亚当·马利克·梅兰进行。受试者血清中的皮质醇水平与酶结合assay (ELISA)进行了检测。用于独立的t测试来评估这两组血清中皮质醇的比较。在5个月的研究中,有40个由20名外型牛皮癣患者和20名非外皮癣患者组成的研究对象。平均皮质醇水平较低的病人血清中发现寻常牛皮癣(7,1855.04g / dL)相比,不是寻常牛皮癣病人(10,3903.74g / dL)的统计学意义(p < 0。05)。从这项研究可以得出结论,皮质醇在血清中皮质醇水平的统计学上与皮质醇非患者之间存在显著差异。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信