Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening

Fitri Amelia, M.Yasir Anhar
{"title":"Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening","authors":"Fitri Amelia, M.Yasir Anhar","doi":"10.36406/jemi.v28i01.260","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dengan menggunakan data susenas tahun 2004, 2009, 2014, dan 2017, penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya ukuran kemiskinan agregat dan sektoral selama periode kebijakan pembangunan pada tiga masa pemerintahan Indonesia tahun 2004-2017, serta mengidentifikasi sektor apa saja yang berkontribusi terhadap perubahan kemiskinan agregat di Indonesia. Analisis yang digunakan adalah analisis dekomposisi kemiskinan sektoral. Hasil analisis diperoleh bahwa pada ketiga periode kebijakan terjadi penurunan kemiskinan agregat (P0), sedangkan kedalaman kemiskinan (P1) dan keparahan kemiskinan (P2) penurunan hanya terjadi pada masa kebijakan RPJMN-I dan II akan tetapi pada masa kebijakan RPJMN-III mengalami peningkatan. Pada masa kebijakan RPJMN-I kemiskinan P0 menurun 2.53 dari 16.68 menjadi 14.15, P1 menurun 0.57 dari 3.06 menjadi 2.49, dan P2 menurun 0.23 dari 0.90 menjadi 0.67, pada masa kebijakan RPJMN-II kemiskinan P0 menurun 2.9 dari 14.15 menjadi 11.25, P1 menurun 0.74 dari 2.49 menjadi 1.75, dan P2 menurun 0.23 dari 0.67 menjadi 0.44. Penyebab terjadinya penurunan kemiskinan agregat P0, P1, dan P2 secara dominan pada RPJMN-I dan RPJMN-II diakibatkan oleh pengaruh intra-sektoral dan antar-sektoral, pada RPJMN-III penurunan kemiskinan agregat P0 diakibatkan oleh pengaruh intra-sektoral dan inter-sektoral sedangkan peningkatan P1 dan P2 diakibatkan oleh pengaruh interaksi. Pengentasan kemiskinan pada masa kebijakan RPJMN-I, RPJMN-II dan RPJMN-III penurunan tingkat kemiskinan agregatnya secara signifikan dikontribusi oleh empat sektor lapangan pekerjaan utama yaitu pada RPJMN-I oleh sektor pertanian informal, perdagangan formal/informal, transportasi formal/informal, dan konstruksi formal/informal, pada RPJMN-II oleh sektor pertanian formal, perdagangan formal, transportasi formal/informal, dan keuangan informal, dan pada RPJMN-III oleh sektor pertanian informal, perdagangan formal, transportasi formal/informal, dan keuangan formal/informal.","PeriodicalId":17804,"journal":{"name":"Jurnal STEI Ekonomi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"10","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal STEI Ekonomi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36406/jemi.v28i01.260","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 10

Abstract

Dengan menggunakan data susenas tahun 2004, 2009, 2014, dan 2017, penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya ukuran kemiskinan agregat dan sektoral selama periode kebijakan pembangunan pada tiga masa pemerintahan Indonesia tahun 2004-2017, serta mengidentifikasi sektor apa saja yang berkontribusi terhadap perubahan kemiskinan agregat di Indonesia. Analisis yang digunakan adalah analisis dekomposisi kemiskinan sektoral. Hasil analisis diperoleh bahwa pada ketiga periode kebijakan terjadi penurunan kemiskinan agregat (P0), sedangkan kedalaman kemiskinan (P1) dan keparahan kemiskinan (P2) penurunan hanya terjadi pada masa kebijakan RPJMN-I dan II akan tetapi pada masa kebijakan RPJMN-III mengalami peningkatan. Pada masa kebijakan RPJMN-I kemiskinan P0 menurun 2.53 dari 16.68 menjadi 14.15, P1 menurun 0.57 dari 3.06 menjadi 2.49, dan P2 menurun 0.23 dari 0.90 menjadi 0.67, pada masa kebijakan RPJMN-II kemiskinan P0 menurun 2.9 dari 14.15 menjadi 11.25, P1 menurun 0.74 dari 2.49 menjadi 1.75, dan P2 menurun 0.23 dari 0.67 menjadi 0.44. Penyebab terjadinya penurunan kemiskinan agregat P0, P1, dan P2 secara dominan pada RPJMN-I dan RPJMN-II diakibatkan oleh pengaruh intra-sektoral dan antar-sektoral, pada RPJMN-III penurunan kemiskinan agregat P0 diakibatkan oleh pengaruh intra-sektoral dan inter-sektoral sedangkan peningkatan P1 dan P2 diakibatkan oleh pengaruh interaksi. Pengentasan kemiskinan pada masa kebijakan RPJMN-I, RPJMN-II dan RPJMN-III penurunan tingkat kemiskinan agregatnya secara signifikan dikontribusi oleh empat sektor lapangan pekerjaan utama yaitu pada RPJMN-I oleh sektor pertanian informal, perdagangan formal/informal, transportasi formal/informal, dan konstruksi formal/informal, pada RPJMN-II oleh sektor pertanian formal, perdagangan formal, transportasi formal/informal, dan keuangan informal, dan pada RPJMN-III oleh sektor pertanian informal, perdagangan formal, transportasi formal/informal, dan keuangan formal/informal.
资本结构和企业增长对企业价值的影响,企业盈利能力作为变量的影响
利用2004年、2009年、2014年和2017年的数据,本研究旨在计算2004-2017年印尼政府第三个发展政策时期的总贫困和部门规模,并确定哪些部门导致了总贫困的改变。所使用的分析是部门贫困率分解分析。分析发现,在三段政策时期内,总贫困(P0)出现,而贫困深度(P1)和贫困率(P2)下降只发生在RPJMN-I和II政策期间,但在rpjm- iii政策有所增加。RPJMN-I P0贫困政策时期2 . 16 . 68的53下降14 15分,P1从3。0。57 06下降2。49,P2下降0。23 90成为0从0。67 RPJMN-II P0贫困政策时期,从15 14。2 . 9下降11 . 25,P1 0。2 . 49的74下降1。75,P2 23从0 0。67下降0。44。总贫困率下降的原因主要是在RPJMN-I和RPJMN-II的影响下,在RPJMN-III中,总贫困率下降是由部门和部门间的影响造成的,而P1和P2的增加是由相互作用的影响造成的。减贫政策时期RPJMN-I, RPJMN-II RPJMN-III贫困率下降显著agregatnya dikontribusi由四个主要的就业部门,即在RPJMN-I农业,贸易正式/非正式、正式/非正式交通和建筑正式/非正式的,由农业部门正式于RPJMN-II正式、正式/非正式交通和贸易,由农业部门于RPJMN-III非正式金融,正式的商业,正式的交通,和正式的财务。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信