Trio Pendi Setiawan, Elok Ebrilyani, Erina Nur Azilla
{"title":"MODAL SOSIAL DALAM KEBERLANJUTAN PERTANIAN DI TENGAH ALIH FUNGSI LAHAN DI KELURAHAN BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER","authors":"Trio Pendi Setiawan, Elok Ebrilyani, Erina Nur Azilla","doi":"10.24198/agricore.v5i1.27464","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sektor pertanian merupakan sektor terpenting dalam menghasilkan perekonomian, namun bahwasanya sektor pertanian setiap tahunnya telah mengalami alih fungsi lahan menjadi non pertanian. Kelurahan Bintoro Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah yang telah mengalami perubahan di dalam penggunaan lahan. Lahan yang menjadi kunci di dalam kegiatan pertanian telah mengalami penyempitan akibat pengalihfungsian lahan. Pengalihfungsian lahan ini menjadikan banyak para petani yang mengami keresahan berupa munculnya beberapa kesulitan di dalam menjalani kehidupannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Hasil dari penelitian bahwa Modal sosial dalam keberlanjutan pertanian di tengah alih fungsi lahan di Kelurahan Bintoro terdiri dari beberapa kategori, yaitu kepercayaan (trust), norma (norm), dan jaringan (network). Kepercayaan sangat dibutuhkan untuk memberikan dorongan untuk saling memperkuat. Norma memberikan aturan di dalam kehidupan masyarakat. Jaringan menandakan kekuatan di dalam membangun sutau relasi. Bentuk konkrit dukungan modal sosial seperti terjalinnya hubungan harmonis di dalam kehidupan pertanian, tercipta rasa saling tolong menolong, berjalannya kegiatan pertanian, kemudahan di dalam memperoleh input atau fasilitas pertanian, dan beberapa bentuk lainnya. Berdasar kondisi tersebut kegiatan pertanian masih terus dapat berjalan karena dasar kehidupan masyarakat petani yang masih kokoh di dalam mempertahankan usaha pertanian mereka.Kata Kunci: alih fungsi lahan, modal sosial, pertanianAbstractLand use change is a problem of the agricultural sector, one of which occurred in Bintoro Village, Patrang District, Jember Regency. Land conversion has led to the concern of the farming community in Bintoro. Social capital is something that can support the sustainability of agriculture in the midst of land conversion. The purpose of this research is to study how social capital can support the sustainability of agriculture in the midst of land conversion in the Bintoro Village.This research method uses descriptive qualitative method with a case study approach with the technique of determining informants using purposive sampling. The results of the study that social capital in the sustainability of agriculture in the middle of land use change in Kelurahan Bintoro consists of several categories, namely trusts, norms, and networks. Trust is needed to provide encouragement to strengthen each other. Norms provide rules in people's lives. Networks signify strength in building relationships. Concrete forms of social capital support such as establishing harmonious relationships in agricultural life, creating mutual assistance to help, the running of agricultural activities, ease in obtaining agricultural inputs or facilities, and several other forms. Based on these conditions agricultural activities can continue to run because the basic community life of farmers who are still strong in maintaining their agricultural business.Keywords: Agricilture, Conversion of land, Social Capital.","PeriodicalId":7520,"journal":{"name":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/agricore.v5i1.27464","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Sektor pertanian merupakan sektor terpenting dalam menghasilkan perekonomian, namun bahwasanya sektor pertanian setiap tahunnya telah mengalami alih fungsi lahan menjadi non pertanian. Kelurahan Bintoro Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah yang telah mengalami perubahan di dalam penggunaan lahan. Lahan yang menjadi kunci di dalam kegiatan pertanian telah mengalami penyempitan akibat pengalihfungsian lahan. Pengalihfungsian lahan ini menjadikan banyak para petani yang mengami keresahan berupa munculnya beberapa kesulitan di dalam menjalani kehidupannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Hasil dari penelitian bahwa Modal sosial dalam keberlanjutan pertanian di tengah alih fungsi lahan di Kelurahan Bintoro terdiri dari beberapa kategori, yaitu kepercayaan (trust), norma (norm), dan jaringan (network). Kepercayaan sangat dibutuhkan untuk memberikan dorongan untuk saling memperkuat. Norma memberikan aturan di dalam kehidupan masyarakat. Jaringan menandakan kekuatan di dalam membangun sutau relasi. Bentuk konkrit dukungan modal sosial seperti terjalinnya hubungan harmonis di dalam kehidupan pertanian, tercipta rasa saling tolong menolong, berjalannya kegiatan pertanian, kemudahan di dalam memperoleh input atau fasilitas pertanian, dan beberapa bentuk lainnya. Berdasar kondisi tersebut kegiatan pertanian masih terus dapat berjalan karena dasar kehidupan masyarakat petani yang masih kokoh di dalam mempertahankan usaha pertanian mereka.Kata Kunci: alih fungsi lahan, modal sosial, pertanianAbstractLand use change is a problem of the agricultural sector, one of which occurred in Bintoro Village, Patrang District, Jember Regency. Land conversion has led to the concern of the farming community in Bintoro. Social capital is something that can support the sustainability of agriculture in the midst of land conversion. The purpose of this research is to study how social capital can support the sustainability of agriculture in the midst of land conversion in the Bintoro Village.This research method uses descriptive qualitative method with a case study approach with the technique of determining informants using purposive sampling. The results of the study that social capital in the sustainability of agriculture in the middle of land use change in Kelurahan Bintoro consists of several categories, namely trusts, norms, and networks. Trust is needed to provide encouragement to strengthen each other. Norms provide rules in people's lives. Networks signify strength in building relationships. Concrete forms of social capital support such as establishing harmonious relationships in agricultural life, creating mutual assistance to help, the running of agricultural activities, ease in obtaining agricultural inputs or facilities, and several other forms. Based on these conditions agricultural activities can continue to run because the basic community life of farmers who are still strong in maintaining their agricultural business.Keywords: Agricilture, Conversion of land, Social Capital.