P. Suryatmana, Andi Hana Mufidah Elmirasari, R. Hindersah, Betty Natalie Fitriatin, Mieke Rochimi Setiawati
{"title":"Pengaruh bahan pembawa terhadap efektifitas bakteri pelarut fosfat pada pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max L.) pada inceptisol","authors":"P. Suryatmana, Andi Hana Mufidah Elmirasari, R. Hindersah, Betty Natalie Fitriatin, Mieke Rochimi Setiawati","doi":"10.15575/25039","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Attempt to increase soybean production while maintaining soil health can be done by utilizing biofertilizers. However, the application of biological fertilizers on Inceptisols which tend to be acidic often go to meet the problems in its effectiveness. So it is necessary to maintain the effectiveness of inoculants through the selection of appropriate carrier materials. The experiment aimed to determine the effect of the application of Phosphate Solubilizing Bacteria (PSB) in carrier materials from agricultural waste (molasses, coconut water, and bran) to increase BPF viability, growth and yield of soybean (Glycine max L.) on Inceptisols in Jatinangor. The experimental design used was a randomized block design (RBD) consisting of a control treatment (without BPF inoculant), BPF without organic matter; BPF combined with three types of organic matter (each: molasses, coconut water, and rice bran and their mixtures). Experimental results showed that coconut water and rice bran could potentially maintain the viability of the BPF population. Coconut water could significantly increase the number and weight of seeds per soybean plant, with an increase in yield of 41.176% and 18.823%, respectively. Coconut water is an organic substance that has the most potential as a stimulant material compared with molasses or bran.ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan produksi kedelai sekaligus mempertahankan kesehatan tanah dapat dilakukan dengan memanfaatkan pupuk hayati (biofertilizers). Namun aplikasi pupuk hayati pada Inceptisol yang cenderung masam sering mengalami kendala dalam efektifitasnya. Sehingga perlu upaya untuk menjaga efektifitas inokulan melalui pemilihan bahan pembawa yang tepat. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) dalam bahan pembawa dari limbah pertanian (molase, air kelapa, dan dedak) untuk meningkatkan viabilitas BPF, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) pada Inceptisols di Jatinangor. Percobaan dilakukan di rumah kaca kebun percobaan Fakultas Pertanian Unpad. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak kelompok (RAK) yang terdiri dari perlakuan kontrol (tanpa inokulan BPF), BPF tanpa bahan organik; BPF dikombinasikan dengan tiga jenis bahan organik (masing-masing: molase, air kelapa, dedak padi, dan campurannya). Hasil percobaan menunjukkan bahwa air kelapa dan dedak padi berpotensi dapat mempertahankan viabilitas populasi BPF. Air kelapa dapat meningkatkan jumlah dan bobot biji per tanaman kedelai secara signifikan, dengan peningkatan hasil masing-masing sebesar 41,176% dan 18,823%. Air kelapa merupakan bahan organik yang paling potensial sebagai bahan stimulan dibandingkan molase maupun dedak. Air kelapa mengandung glukosa, fruktosa, dan sukrosa, asam glutamat dan asam aspartat yang dapat berperan dalam memacu aktifitas BPF.","PeriodicalId":34207,"journal":{"name":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","volume":"95 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agro Industri Perkebunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/25039","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Attempt to increase soybean production while maintaining soil health can be done by utilizing biofertilizers. However, the application of biological fertilizers on Inceptisols which tend to be acidic often go to meet the problems in its effectiveness. So it is necessary to maintain the effectiveness of inoculants through the selection of appropriate carrier materials. The experiment aimed to determine the effect of the application of Phosphate Solubilizing Bacteria (PSB) in carrier materials from agricultural waste (molasses, coconut water, and bran) to increase BPF viability, growth and yield of soybean (Glycine max L.) on Inceptisols in Jatinangor. The experimental design used was a randomized block design (RBD) consisting of a control treatment (without BPF inoculant), BPF without organic matter; BPF combined with three types of organic matter (each: molasses, coconut water, and rice bran and their mixtures). Experimental results showed that coconut water and rice bran could potentially maintain the viability of the BPF population. Coconut water could significantly increase the number and weight of seeds per soybean plant, with an increase in yield of 41.176% and 18.823%, respectively. Coconut water is an organic substance that has the most potential as a stimulant material compared with molasses or bran.ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan produksi kedelai sekaligus mempertahankan kesehatan tanah dapat dilakukan dengan memanfaatkan pupuk hayati (biofertilizers). Namun aplikasi pupuk hayati pada Inceptisol yang cenderung masam sering mengalami kendala dalam efektifitasnya. Sehingga perlu upaya untuk menjaga efektifitas inokulan melalui pemilihan bahan pembawa yang tepat. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) dalam bahan pembawa dari limbah pertanian (molase, air kelapa, dan dedak) untuk meningkatkan viabilitas BPF, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) pada Inceptisols di Jatinangor. Percobaan dilakukan di rumah kaca kebun percobaan Fakultas Pertanian Unpad. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak kelompok (RAK) yang terdiri dari perlakuan kontrol (tanpa inokulan BPF), BPF tanpa bahan organik; BPF dikombinasikan dengan tiga jenis bahan organik (masing-masing: molase, air kelapa, dedak padi, dan campurannya). Hasil percobaan menunjukkan bahwa air kelapa dan dedak padi berpotensi dapat mempertahankan viabilitas populasi BPF. Air kelapa dapat meningkatkan jumlah dan bobot biji per tanaman kedelai secara signifikan, dengan peningkatan hasil masing-masing sebesar 41,176% dan 18,823%. Air kelapa merupakan bahan organik yang paling potensial sebagai bahan stimulan dibandingkan molase maupun dedak. Air kelapa mengandung glukosa, fruktosa, dan sukrosa, asam glutamat dan asam aspartat yang dapat berperan dalam memacu aktifitas BPF.
在保持土壤健康的同时增加大豆产量的尝试可以通过施用生物肥料来实现。然而,生物肥料在具有酸性的土壤上施用往往会遇到效果问题。因此,有必要通过选择合适的载体材料来保持孕育剂的有效性。本试验旨在研究在农业废弃物载体材料(糖蜜、椰子水和麸皮)中添加磷酸盐增溶菌(PSB)对大豆(Glycine max L.)在印尼贾丁南戈尔(Jatinangor)上提高BPF活力、生长和产量的影响。实验设计采用随机区组设计(RBD),包括对照处理(不含BPF孕育剂)、不含有机物的BPF;BPF结合了三种有机物(每种:糖蜜、椰子水和米糠及其混合物)。实验结果表明,椰子水和米糠能潜在地维持BPF种群的活力。椰子水能显著提高大豆单株种子数和种子重,产量分别提高41.176%和18.823%。与糖蜜或麸皮相比,椰子汁是一种最有可能成为兴奋剂的有机物质。【摘要】生物肥料Upaya untuk meningkatkan produksi kedelai sekaligus mempertahankan kesehatan tanah dapat dilakukan dengan memanfaatkan pupuk hayati。Namun applikasi pupuk hayati pada ineptitisol yang cenderung masam服务于mengalami kendala dalam efektifitasya。西兴伽,巴哈,巴哈,巴哈,巴哈,巴哈,巴哈,巴哈,巴哈,巴哈。Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh applikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) dalam bahan pembawa dari limbah pertanian (molase, air kelapa, dan dedak) untuk meningkatkan viabilitas BPF, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) padineptisols di jatiinangor。Percobaan dilakukan di rumah kaca kebun Percobaan Fakultas Pertanian Unpad。ranangan Acak kelompok (RAK) yang terdiri dari perlakuan control (tanpa inokulan BPF), BPF tanpa bahan organik;BPF dikombinasikan dengan tiga jenis bahan organik (masing-masing: molase, air kelapa, dedak padi, dan campurannya)。Hasil percobaan menunjukkan bahwa air kelapa dan dedeak padi berpotensi, dapat mempertahankan populabilitas BPF。Air kelapa dapat meningkatkan jumlah dan bobot biji per tanaman kedelai secara signikan, dengan peningkatan hasil masing-masing sebesar 41,176% dan 18,823%。空气kelapa merupakan bahan有机阳paling潜在sebagai bahan刺激dibandingkan molase maupun dedak。空气枇杷,山梨,丹参,山参谷氨酸,山参天冬氨酸,山梨,山梨,山梨。