Kebesaran Agama dalam Negara (Studi atas Pandangan Emile Durkheim)

Kuat Ismanto, R. A. Mulia
{"title":"Kebesaran Agama dalam Negara (Studi atas Pandangan Emile Durkheim)","authors":"Kuat Ismanto, R. A. Mulia","doi":"10.21580/JISH.V5I2.5665","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini berusaha untuk menjawab pertanyaan apakah sebuah agama itu perlu menjadi besar? dan jika perlu menjadi besar, apa yang menjadi ukurannya. Data-data penelitian ini diperoleh melalui pembacaan atas buku, artikel jurnal, website, dokumen-dokumen lain yang sesuai dengan tema. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode analisis isi. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa agama perlu untuk menjadi besar, sebab agama diturunkan oleh Tuhan sebagai pedoman hidup bagi penganutnya. Agama mengajarkan kebaikan, kemanusian, perdamaian, dan lainnya, serta memerintahkan kepada penganutnya untuk mewujudkannnya. Meskipun menurut Dukheim, agama adalah sesuatu yang individual, tetapi untuk mewujudkan kemanfaatann perlu diwujudkan pelembagaan. Ukuran kebesaran agama tak sepatutnya diukur melalui jumlah penganut semata, tetapi sejauhmana agama itu mampu memberi kebaikan atas persoalan yang sedang dialami manusia. Atau diperluas, agama yang baik adalah agama yang mampu menjadi problem solver, bukan saja bagi penganutnya tetapi juga penganut agama lain. Meminjam pemikiran Weber bahwa agama bisa difungsikan sebagai pranata sosial yang baik.","PeriodicalId":33507,"journal":{"name":"IJISH International Journal of Islamic Studies and Humanities","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"IJISH International Journal of Islamic Studies and Humanities","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21580/JISH.V5I2.5665","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Tulisan ini berusaha untuk menjawab pertanyaan apakah sebuah agama itu perlu menjadi besar? dan jika perlu menjadi besar, apa yang menjadi ukurannya. Data-data penelitian ini diperoleh melalui pembacaan atas buku, artikel jurnal, website, dokumen-dokumen lain yang sesuai dengan tema. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode analisis isi. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa agama perlu untuk menjadi besar, sebab agama diturunkan oleh Tuhan sebagai pedoman hidup bagi penganutnya. Agama mengajarkan kebaikan, kemanusian, perdamaian, dan lainnya, serta memerintahkan kepada penganutnya untuk mewujudkannnya. Meskipun menurut Dukheim, agama adalah sesuatu yang individual, tetapi untuk mewujudkan kemanfaatann perlu diwujudkan pelembagaan. Ukuran kebesaran agama tak sepatutnya diukur melalui jumlah penganut semata, tetapi sejauhmana agama itu mampu memberi kebaikan atas persoalan yang sedang dialami manusia. Atau diperluas, agama yang baik adalah agama yang mampu menjadi problem solver, bukan saja bagi penganutnya tetapi juga penganut agama lain. Meminjam pemikiran Weber bahwa agama bisa difungsikan sebagai pranata sosial yang baik.
这篇文章是为了回答一个问题,宗教是否有必要伟大?如果它必须是大的,它必须是大的。这些研究数据是通过阅读书籍、期刊文章、网站和其他符合主题的文件获得的。所获得的数据是用内容分析的方法分析的。这项研究表明,宗教需要变得伟大,因为宗教是由上帝传承下来的,是信徒的生活指南。宗教教导善良、人道、和平等等,并指示信徒遵守。尽管根据Dukheim的说法,宗教是独立的,但要实现制度化需要制度化。衡量宗教伟大的标准不应该仅仅用信徒的数量来衡量,而是用它对人类所经历的事情的好处来衡量。或者更广泛地说,好的宗教是一种能够成为solver问题的宗教,不仅对信徒,而且对其他宗教的信徒。借用韦伯的观点,宗教可以成为一个好的社会阶层。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
6
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信