Rasidi R, Hasan A, Rukmono B, Pribadi W, M. M, M. F
{"title":"A Study on Community Participation in Malaria Control : I. First Year Pre-control Survey of Malaria in Berakit Village, Riau Province, Sumatra","authors":"Rasidi R, Hasan A, Rukmono B, Pribadi W, M. M, M. F","doi":"10.22435/bpk.v13i3&4 Des.155.","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Survai malariometrik dan sosiobudaya telah dilakukan di 5 RT, RK I dan 2 RT, RK II di Berakit, Propinsi Riau, Sumatra dalam bulan Mei/Juni 1982 dan Oktober/November 1982. Jumlah penduduk yang diperiksa adalah 586 orang dan penelitian sosial dilakukan dengan cara wawancara dengan 150 orang kepala keluarga desa Berakit. Dengan kuesioner dan observasi dapat dikumpulkan data-data mengenai keadaan ekonomi dan pendidikan, serta kegiatan masyarakat, dampak malaria terhadap kehidupan sehari-hari, parameter untuk pendidikan kesehatan dan fasilitasnya. Survai malariometrik dilakukan dengan pengambilan darah dengan cara menusuk jari tangan untuk dibuat sediaan darah tebal dan tipis yang kemudian dipulas dengan Giemsa. Pemeriksaan limpa dilakukan menurut cara Hackett (1944). Di samping itu darah juga diambil untuk pemeriksaan kadar hemoglobin yang diukur secara spektrofotometrik. Hasil survai sosiologis menunjukkan bahwa penduduk desa Berakit sadar adanya penyakit malaria dan dalam batas-batas tertentu juga mengetahui sebab dan cara pencegahannya. Dari segi etnik, 49% dari penduduk desa ini berasal dari suku Melayu, 21% dari suku Bugis, 12% dari keturunan Cina, 9% dari suku Jawa, sisanya dari suku-suku lain di Indonesia. Keadaan pendidikan menunjukkan 68% dari penduduk tamat sekolah dasar, 2% sempat melanjutkan sekolah yang lebih tinggi dan sisanya masih buta huruf atau putus sekolah. Keadaan ekonomi menggambarkan bahwa penduduk desa ini hidup dari hasil pertanian kelapa di samping mata pencaharian tambahan lain. Di desa ini juga terdapat infrastruktur untuk kegiatan masyarakat dan komunikasi audiovisual melalui radio dan televisi yang dipunyai oleh penduduk desa ini. Fasilitas kesehatan di desa Berakit belum digunakan sebagaimana yang diharapkan tetapi penduduk menyadari akan kegunaan fasilitas tersebut. Pada bulan Juni 1982 pemeriksaan limpa dilakukan pada 323 orang penduduk yang digolongkan menurut 3 golongan umur (1 tahun; 2 — 9 tahun; dan 14 tahun) di 5 RT, RK I dan 122 penduduk di 2 RT, RK II yang juga digolongkan menurut golongan umur yang sama seperti di atas. Angka limpa di RK I adalah 27.3%, 52.5 % dan 38.5% dan di RK II 22.2%, 65.2 % dan 38.8% pada ketiga golongan umur. Bila dilihat angka limpa secara keseluruhan, maka tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kedua RK ini, yaitu 43.3% dan 47.5%.Pada bulan Juni 1982 angka parasit pada 323 orang penduduk yang diperiksa limpanya di RK I dan 122 orang penduduk di RK n, menunjukkan angka secara berturut-turut menurut ketiga golongan umur sebesar 54.5%, 33.3% dan 11.5% dan di RK II angkanya adalah 22.2%, 54.3% dan 23.9%. Ternyata terdapat perbedaan jelas pada angka parasit secara keseluruhan yaitu 21.1% di RK I dan 35.2% di RK II. Pada bulan November 1982 dilakukan survai ulang pada 586 orang di RK I. Angka parasitnya cenderung untuk menurun pada bulan November 1982 yang tampak jelas pada ketiga golongan umur ini di samping angka parasit secara keseluruhan, bila dibandingkan dengan angka parasit pada bulan Juni 1982 di RK I. Tiga spesies parasit malaria ditemukan dengan Plasmodium falciparum yang terbanyak, yaitu 71,6%, sedangkan P. vivax 25,0 % dan P. malariae hanya 1.1 % dan infeksi campuran sebesar 2.3 %.","PeriodicalId":13470,"journal":{"name":"Indonesian Bulletin of Health Research","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1985-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Bulletin of Health Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/bpk.v13i3&4 Des.155.","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Survai malariometrik dan sosiobudaya telah dilakukan di 5 RT, RK I dan 2 RT, RK II di Berakit, Propinsi Riau, Sumatra dalam bulan Mei/Juni 1982 dan Oktober/November 1982. Jumlah penduduk yang diperiksa adalah 586 orang dan penelitian sosial dilakukan dengan cara wawancara dengan 150 orang kepala keluarga desa Berakit. Dengan kuesioner dan observasi dapat dikumpulkan data-data mengenai keadaan ekonomi dan pendidikan, serta kegiatan masyarakat, dampak malaria terhadap kehidupan sehari-hari, parameter untuk pendidikan kesehatan dan fasilitasnya. Survai malariometrik dilakukan dengan pengambilan darah dengan cara menusuk jari tangan untuk dibuat sediaan darah tebal dan tipis yang kemudian dipulas dengan Giemsa. Pemeriksaan limpa dilakukan menurut cara Hackett (1944). Di samping itu darah juga diambil untuk pemeriksaan kadar hemoglobin yang diukur secara spektrofotometrik. Hasil survai sosiologis menunjukkan bahwa penduduk desa Berakit sadar adanya penyakit malaria dan dalam batas-batas tertentu juga mengetahui sebab dan cara pencegahannya. Dari segi etnik, 49% dari penduduk desa ini berasal dari suku Melayu, 21% dari suku Bugis, 12% dari keturunan Cina, 9% dari suku Jawa, sisanya dari suku-suku lain di Indonesia. Keadaan pendidikan menunjukkan 68% dari penduduk tamat sekolah dasar, 2% sempat melanjutkan sekolah yang lebih tinggi dan sisanya masih buta huruf atau putus sekolah. Keadaan ekonomi menggambarkan bahwa penduduk desa ini hidup dari hasil pertanian kelapa di samping mata pencaharian tambahan lain. Di desa ini juga terdapat infrastruktur untuk kegiatan masyarakat dan komunikasi audiovisual melalui radio dan televisi yang dipunyai oleh penduduk desa ini. Fasilitas kesehatan di desa Berakit belum digunakan sebagaimana yang diharapkan tetapi penduduk menyadari akan kegunaan fasilitas tersebut. Pada bulan Juni 1982 pemeriksaan limpa dilakukan pada 323 orang penduduk yang digolongkan menurut 3 golongan umur (1 tahun; 2 — 9 tahun; dan 14 tahun) di 5 RT, RK I dan 122 penduduk di 2 RT, RK II yang juga digolongkan menurut golongan umur yang sama seperti di atas. Angka limpa di RK I adalah 27.3%, 52.5 % dan 38.5% dan di RK II 22.2%, 65.2 % dan 38.8% pada ketiga golongan umur. Bila dilihat angka limpa secara keseluruhan, maka tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kedua RK ini, yaitu 43.3% dan 47.5%.Pada bulan Juni 1982 angka parasit pada 323 orang penduduk yang diperiksa limpanya di RK I dan 122 orang penduduk di RK n, menunjukkan angka secara berturut-turut menurut ketiga golongan umur sebesar 54.5%, 33.3% dan 11.5% dan di RK II angkanya adalah 22.2%, 54.3% dan 23.9%. Ternyata terdapat perbedaan jelas pada angka parasit secara keseluruhan yaitu 21.1% di RK I dan 35.2% di RK II. Pada bulan November 1982 dilakukan survai ulang pada 586 orang di RK I. Angka parasitnya cenderung untuk menurun pada bulan November 1982 yang tampak jelas pada ketiga golongan umur ini di samping angka parasit secara keseluruhan, bila dibandingkan dengan angka parasit pada bulan Juni 1982 di RK I. Tiga spesies parasit malaria ditemukan dengan Plasmodium falciparum yang terbanyak, yaitu 71,6%, sedangkan P. vivax 25,0 % dan P. malariae hanya 1.1 % dan infeksi campuran sebesar 2.3 %.