{"title":"TEORI SASTRA TERBARU PERSPEKTIF TRANSDISIPLINER","authors":"Suwardi Endraswara","doi":"10.37304/enggang.v3i1.4936","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Artikel ini mengulas mengenai teori sastra terbaru yang bisa dijadikan dasar kajian dalam menganalisis karya sastra. Teori sastra terbaru ini meliputi: (a) Teori Matematika Sastra, (b) Teori Fisiologi Sastra, (c) Teori Fisika Sastra, dan (d) Teori Imunologi Sastra. Metode yang digunakan adalah library research atau riset kepustakaan dengan memanfaatkan penelusuran pustaka. Riset kepustakaan tidak sekadar membaca literatur atau membaca buku-buku yang dibutuhkan untuk bahan penulisan artikel. Metode pengumpulan data kepustakaan dilakukan dengan membaca, mencatat, mengkaji, dan mengolah bahan penelitian yang sudah didapat. Hasil penelitian Teori Sastra Terbaru Perspektif Transdisipliner menunjukan: (a) Teori Matematika Sastra dengan memanfaatkan simbol matematika, ternyata bisa menggugah agar hubungan keluarga semakin bagus. (b)Teori Fisiologi Sastra merupakan perspektif pemahaman transdisipliner sastra yang membahas tentang ekspresi tubuh. Konon, manusia itu mirip binatang, yang sering tergiur pada ekspresi tubuh. (c) Teori Fisika Sastra, Alam itu menyuguhkan fisika. Alam itu guru fisika bagi pengarang. Pengarang sering menyuntikkan pesan melalui sebuah puisi. Puisi itu mencoba merangkai getaran fisika sastra. (d) Teori Imunologi Sastra adalah teori yang muncul ketika virus covid-19 merebak, sehingga terpikir daya imun. Imun berarti ketangguhan atau kekebalan. Imunologi adalah ilmu tentang kekebalan tubuh. Sastra itu mirip tubuh, membutuhkan imun. \nKata kunci: teori sastra terbaru, perspektif, dan transdisipliner","PeriodicalId":55791,"journal":{"name":"Bahasa dan Seni Jurnal Bahasa Sastra Seni dan Pengajarannya","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bahasa dan Seni Jurnal Bahasa Sastra Seni dan Pengajarannya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37304/enggang.v3i1.4936","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
Abstract
Abstrak Artikel ini mengulas mengenai teori sastra terbaru yang bisa dijadikan dasar kajian dalam menganalisis karya sastra. Teori sastra terbaru ini meliputi: (a) Teori Matematika Sastra, (b) Teori Fisiologi Sastra, (c) Teori Fisika Sastra, dan (d) Teori Imunologi Sastra. Metode yang digunakan adalah library research atau riset kepustakaan dengan memanfaatkan penelusuran pustaka. Riset kepustakaan tidak sekadar membaca literatur atau membaca buku-buku yang dibutuhkan untuk bahan penulisan artikel. Metode pengumpulan data kepustakaan dilakukan dengan membaca, mencatat, mengkaji, dan mengolah bahan penelitian yang sudah didapat. Hasil penelitian Teori Sastra Terbaru Perspektif Transdisipliner menunjukan: (a) Teori Matematika Sastra dengan memanfaatkan simbol matematika, ternyata bisa menggugah agar hubungan keluarga semakin bagus. (b)Teori Fisiologi Sastra merupakan perspektif pemahaman transdisipliner sastra yang membahas tentang ekspresi tubuh. Konon, manusia itu mirip binatang, yang sering tergiur pada ekspresi tubuh. (c) Teori Fisika Sastra, Alam itu menyuguhkan fisika. Alam itu guru fisika bagi pengarang. Pengarang sering menyuntikkan pesan melalui sebuah puisi. Puisi itu mencoba merangkai getaran fisika sastra. (d) Teori Imunologi Sastra adalah teori yang muncul ketika virus covid-19 merebak, sehingga terpikir daya imun. Imun berarti ketangguhan atau kekebalan. Imunologi adalah ilmu tentang kekebalan tubuh. Sastra itu mirip tubuh, membutuhkan imun.
Kata kunci: teori sastra terbaru, perspektif, dan transdisipliner