Pandemi Covid-19 dalam Diskursus Teologi Islam

Lukmanul Hakim
{"title":"Pandemi Covid-19 dalam Diskursus Teologi Islam","authors":"Lukmanul Hakim","doi":"10.22373/substantia.v25i1.16904","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The emergence of the COVID-19 pandemic has had the most significant impact on human life in this century and has become the subject of study for various disciplines. However, a discussion on the existence of the pandemic from the perspective of Islamic theology has not been adequately addressed. This article aims to discuss how Islamic theological discourse interprets the COVID-19 pandemic and the influence of theological beliefs in responding to the pandemic mitigation efforts. This study uses a descriptive analytical method to examine the phenomenon within the framework of Islamic theology. The study shows that Islam theologically views disasters from two perspectives; first, as an absolute decree of God believed to have wisdom and education for human beings, and secondly, as part of the sunnatullah that can be explored scientifically. The study also reveals that three theological patterns have emerged in responding to the COVID-19 pandemic. First, the fatalistic pattern (Jabariah) that entirely surrenders to the will of Allah SWT without attempting to resist it. Second, the freewill pattern (Qadariyah) that believes that humans have the full ability to resist and eliminate COVID-19. Third, the Ahlusunah Wal Jamaah pattern that regards COVID-19 as sunnatullah; thus, in addition to accepting it as part of fate, humans need to perfect their efforts to avoid this deadly epidemic.Abstrak: Munculnya pandemi covid-19 telah memberi dampak terdahsyat bagi kehidupan manusia di abad ini dan telah menjadi objek kajian dari berbagai disiplin keilmuan, Namun kajian dari perspektif teologi Islam terkait keberadaan pandemi belum terdiskusikan secara memadai. Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan tentang bagaimana diskursus teologi Islam dalam memaknai pandemi covid-19 dan bagaimana pengaruh corak keyakinan teologis dalam merespons upaya mitigasi pandemi ini. Kajian ini menggunakan metode deskriptif analisis dalam melihat fenomena ini dalam kerangka pikir teologi Islam. Kajian ini menunjukkan bahwa secara teologis Islam memandang bencana dari dua sisi; yaitu sebagai sebuah ketetapan Tuhan yang mutlak yang diyakini memiliki hikmah dan edukasi bagi manusia, serta dipahami sebagai bagian dari sunnatullah yang dapat dieksplorasi secara saintifik. Kajian ini juga menunjukkan bahwa tiga corak teologi muncul dalam konteks merespons pandemi Covid-19; Pertama, corak fatalisme (Jabariah) yang menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT tanpa harus berusaha untuk melawannya. Kedua, corak freewill (Qadariyah) yang menganggap bahwa manusia memiliki kemampuan penuh untuk melakukan perlawanan dan membasmi Covid-19. Ketiga, corak Ahlusunah Wal Jamaah yang memandang bahwa Covid-19 ini adalah sunnatullah, karenanya selain manusia harus menerimanya sebagai bagian dari takdir tetapi juga manusia perlu menyempurnakan ikhtiar untuk menghindari wabah yang mematikan ini.","PeriodicalId":33284,"journal":{"name":"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/substantia.v25i1.16904","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The emergence of the COVID-19 pandemic has had the most significant impact on human life in this century and has become the subject of study for various disciplines. However, a discussion on the existence of the pandemic from the perspective of Islamic theology has not been adequately addressed. This article aims to discuss how Islamic theological discourse interprets the COVID-19 pandemic and the influence of theological beliefs in responding to the pandemic mitigation efforts. This study uses a descriptive analytical method to examine the phenomenon within the framework of Islamic theology. The study shows that Islam theologically views disasters from two perspectives; first, as an absolute decree of God believed to have wisdom and education for human beings, and secondly, as part of the sunnatullah that can be explored scientifically. The study also reveals that three theological patterns have emerged in responding to the COVID-19 pandemic. First, the fatalistic pattern (Jabariah) that entirely surrenders to the will of Allah SWT without attempting to resist it. Second, the freewill pattern (Qadariyah) that believes that humans have the full ability to resist and eliminate COVID-19. Third, the Ahlusunah Wal Jamaah pattern that regards COVID-19 as sunnatullah; thus, in addition to accepting it as part of fate, humans need to perfect their efforts to avoid this deadly epidemic.Abstrak: Munculnya pandemi covid-19 telah memberi dampak terdahsyat bagi kehidupan manusia di abad ini dan telah menjadi objek kajian dari berbagai disiplin keilmuan, Namun kajian dari perspektif teologi Islam terkait keberadaan pandemi belum terdiskusikan secara memadai. Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan tentang bagaimana diskursus teologi Islam dalam memaknai pandemi covid-19 dan bagaimana pengaruh corak keyakinan teologis dalam merespons upaya mitigasi pandemi ini. Kajian ini menggunakan metode deskriptif analisis dalam melihat fenomena ini dalam kerangka pikir teologi Islam. Kajian ini menunjukkan bahwa secara teologis Islam memandang bencana dari dua sisi; yaitu sebagai sebuah ketetapan Tuhan yang mutlak yang diyakini memiliki hikmah dan edukasi bagi manusia, serta dipahami sebagai bagian dari sunnatullah yang dapat dieksplorasi secara saintifik. Kajian ini juga menunjukkan bahwa tiga corak teologi muncul dalam konteks merespons pandemi Covid-19; Pertama, corak fatalisme (Jabariah) yang menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT tanpa harus berusaha untuk melawannya. Kedua, corak freewill (Qadariyah) yang menganggap bahwa manusia memiliki kemampuan penuh untuk melakukan perlawanan dan membasmi Covid-19. Ketiga, corak Ahlusunah Wal Jamaah yang memandang bahwa Covid-19 ini adalah sunnatullah, karenanya selain manusia harus menerimanya sebagai bagian dari takdir tetapi juga manusia perlu menyempurnakan ikhtiar untuk menghindari wabah yang mematikan ini.
新冠肺炎疫情的出现是本世纪对人类生活影响最大的疫情,已成为各学科研究的课题。然而,从伊斯兰神学的角度对该流行病存在的讨论尚未得到充分处理。本文旨在讨论伊斯兰神学话语如何解释COVID-19大流行以及神学信仰在应对大流行缓解工作中的影响。本研究采用描述性分析方法,在伊斯兰神学的框架内考察这一现象。研究表明,伊斯兰教在神学上从两个角度看待灾难;首先,作为上帝的绝对命令,被认为对人类具有智慧和教育,其次,作为sunnatullah的一部分,可以科学地探索。该研究还显示,在应对COVID-19大流行方面出现了三种神学模式。首先,宿命论模式(Jabariah)完全臣服于安拉的意志,而不试图抵抗它。第二,自由意志模式(Qadariyah),认为人类完全有能力抵抗和消除COVID-19。三是将COVID-19视为sunnatullah的Ahlusunah Wal Jamaah模式;因此,除了接受它是命运的一部分之外,人类还需要完善他们的努力,以避免这种致命的流行病。摘要/ abstract摘要:2019冠状病毒病(covid-19)在蒙古国流行,蒙古国流行,蒙古国流行,蒙古国流行,蒙古国流行,蒙古国流行,蒙古国流行,蒙古国流行,蒙古国流行。Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan tentang bagaimana diskursus teologi Islam dalam memaknai大流行covid-19 dan bagaimana pengaruh corak keyakinan teologi dalam meespas upaya mitigasi大流行。Kajian ini menggunakan metode deskriptif分析dalam melihat fenomena ini dalam kerangka pikir teologi伊斯兰教。Kajian ini menunjukkan bahwa secara teologis伊斯兰教memandang bencandari dua sisi;yytu sebagai sebuah ketetapan Tuhan yang diyakini memoriliki hikmah dan edukasi bagi manusia, serta dipahami sebagai bagian dari sunnatullah yang dapat dieksplorasi secara santifik。新冠肺炎疫情防控研究进展;Pertama, corak宿命论(Jabariah) yang menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT tanpa harus berusaha untuk melawannya。Kedua, corak freewill (Qadariyah)杨梦刚(音译),bahwa manusia memiliki kemampuan penuh untuk melakukan perlawanan dan membasi Covid-19。Ketiga, corak Ahlusunah Wal Jamaah yang memandang bahwa, 2019冠状病毒Covid-19, adalah sunnatullah, karenanya selain manuia harus menerimanya sebagai bagian dari takdir tetapi juga manuia perlu menyempurnakan ikkhtiar untuk menghindari wabah yang mematikan ini。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
14
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信