{"title":"Proses Penyembuhan Gejala Kejiwaan Berbasis Islamic Intervention Of Psychology","authors":"S. Sumarni","doi":"10.23971/NJPPI.V3I2.1677","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini mengkaji tentang bagaimana proses penyembuhan gejala kejiwaan melalui intervensi psikologi Islam. Menurut data yang dikeluarkan Riskesda pada tahun 2013, menunjukkan bahwa provalensi gangguan mental emosional, yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas yang mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% jumlah dari penduduk Indonesia sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk ini menunjukkan betapa tingkat depresi di Indonesia sangat tinggi dan membutuhkan penanganan yang serius. Artikel ini menggunakan jenis penelitian berbasis studi literatur yang dilakukan melalui pengumpulan data dan dokumentasi, dengan teknik analisis menggunakan reduksi data dan penarikan kesimpulan dan melalui praksis kepustakaan mulai dari buku, jurnal ilmiah, e-book, internet dan berbagai fakta yang ada, Hasil dan pembahasan bahwa Psikoterapi Islam dinilai mampu untuk dijadikan sebagai salah satu terapi yang sangat efektif terhadap gangguan kejiwa yang ada pada seorang klien. Tujuan dari psikoterapi tersendiri yakni untuk meningkatkan kualitas hidup manusia baik secara fisik maupun psikis, sehingga mampu menurunkan tingkat kecemasan yang tinggi menjadi memiliki perasaan yang tenang dengan hadirnya Tuhan sebagi pemberi penyembuhan. Adapun terapi yang dilakukan dibedakan menjadi beberapa macam terapi di antaranya terapi yang berbasis ibadah dan terapi yang berbasis akhlak. Terapi yang berbasis ibadah meliputi dzikir, do’a, membaca/memahami al-Qur;an, sholat, puasa, zakat, dan haji. Terapi yang berbasis akhlak yakni ikhlas, ridha, syukur, qanaah, sabar, pemaaf, husnudzon, tawakal, muhasabah, dan tafakur. This article examines the process of healing psychiatric symptoms through the intervention of Islamic psychology. According to data released by Riskesda in 2013, it shows that the prevalence of emotional mental disorders, as indicated by symptoms of depression and anxiety for the age of 15 years and over, reaches around 14 million people or 6% of the population of Indonesia while the prevalence of severe mental disorders, such as schizophrenia reaches around 400,000 people or as many as 1.7 per 1,000 population this shows how the level of depression in Indonesia is very high and requires serious treatment. This article uses a type of research based on literature studies conducted through data collection and documentation, with analysis techniques using data reduction and drawing conclusions and through the praxis of literature ranging from books, scientific journals, e-books, the internet and various available facts, results and discussion that Islamic psychotherapy is considered capable of being used as one of the most effective therapies for psychological disorders in a client. The purpose of psychotherapy alone is to improve the quality of human life both physically and psychologically, so as to reduce the high level of anxiety to have a calm feeling in the presence of God as a giver of healing. The therapy is divided into several types of therapy including worship-based therapy and moral-based therapy. Worship-based therapy includes dhikr, prayer, reading/understanding of the Qur'an, prayer, fasting, almsgiving, and pilgrimage. Moral-based therapy that is sincere, happy, thankful, qanaah, patient, forgiving, husnudzon, tawakal, muhasabah, and tafakur. Kata Kunci: Psikoterapi Islam, Ibadah, Akhlak","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23971/NJPPI.V3I2.1677","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Artikel ini mengkaji tentang bagaimana proses penyembuhan gejala kejiwaan melalui intervensi psikologi Islam. Menurut data yang dikeluarkan Riskesda pada tahun 2013, menunjukkan bahwa provalensi gangguan mental emosional, yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas yang mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% jumlah dari penduduk Indonesia sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk ini menunjukkan betapa tingkat depresi di Indonesia sangat tinggi dan membutuhkan penanganan yang serius. Artikel ini menggunakan jenis penelitian berbasis studi literatur yang dilakukan melalui pengumpulan data dan dokumentasi, dengan teknik analisis menggunakan reduksi data dan penarikan kesimpulan dan melalui praksis kepustakaan mulai dari buku, jurnal ilmiah, e-book, internet dan berbagai fakta yang ada, Hasil dan pembahasan bahwa Psikoterapi Islam dinilai mampu untuk dijadikan sebagai salah satu terapi yang sangat efektif terhadap gangguan kejiwa yang ada pada seorang klien. Tujuan dari psikoterapi tersendiri yakni untuk meningkatkan kualitas hidup manusia baik secara fisik maupun psikis, sehingga mampu menurunkan tingkat kecemasan yang tinggi menjadi memiliki perasaan yang tenang dengan hadirnya Tuhan sebagi pemberi penyembuhan. Adapun terapi yang dilakukan dibedakan menjadi beberapa macam terapi di antaranya terapi yang berbasis ibadah dan terapi yang berbasis akhlak. Terapi yang berbasis ibadah meliputi dzikir, do’a, membaca/memahami al-Qur;an, sholat, puasa, zakat, dan haji. Terapi yang berbasis akhlak yakni ikhlas, ridha, syukur, qanaah, sabar, pemaaf, husnudzon, tawakal, muhasabah, dan tafakur. This article examines the process of healing psychiatric symptoms through the intervention of Islamic psychology. According to data released by Riskesda in 2013, it shows that the prevalence of emotional mental disorders, as indicated by symptoms of depression and anxiety for the age of 15 years and over, reaches around 14 million people or 6% of the population of Indonesia while the prevalence of severe mental disorders, such as schizophrenia reaches around 400,000 people or as many as 1.7 per 1,000 population this shows how the level of depression in Indonesia is very high and requires serious treatment. This article uses a type of research based on literature studies conducted through data collection and documentation, with analysis techniques using data reduction and drawing conclusions and through the praxis of literature ranging from books, scientific journals, e-books, the internet and various available facts, results and discussion that Islamic psychotherapy is considered capable of being used as one of the most effective therapies for psychological disorders in a client. The purpose of psychotherapy alone is to improve the quality of human life both physically and psychologically, so as to reduce the high level of anxiety to have a calm feeling in the presence of God as a giver of healing. The therapy is divided into several types of therapy including worship-based therapy and moral-based therapy. Worship-based therapy includes dhikr, prayer, reading/understanding of the Qur'an, prayer, fasting, almsgiving, and pilgrimage. Moral-based therapy that is sincere, happy, thankful, qanaah, patient, forgiving, husnudzon, tawakal, muhasabah, and tafakur. Kata Kunci: Psikoterapi Islam, Ibadah, Akhlak