Pengaruh Ibn Arabi dalam Kosmologi Hamzah Faansuri

Fuad Mahbub Siraj
{"title":"Pengaruh Ibn Arabi dalam Kosmologi Hamzah Faansuri","authors":"Fuad Mahbub Siraj","doi":"10.51353/jpb.v1i1.493","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu perkara penting yang banyak disebut dalam al-Qur’an adalah persoalan alam semesta. Ayat al-Qur’an mengajak manusia agar memperhatikan dan memikirkan tentang penciptaan alam semesta, karena  di dalamnya terdapat tanda-tanda keberadaan dan kekuasaan Allah. prinsip kosmologi Islam ialah menetapkan keesaan Tuhan dan martabatwujud, yang secara metafisik menegaskan bahwa realitas pada dasarnya hanya satu, namun secara kosmologis, alam yang dapat dirasa dan difikirkan ini merupakan salah satu dari beragam wujud yang ada. Pemikiran Ibn Arabi tentang penciptaan alam menempatkannya dalam mainstream pemikiran Islam. Dalam pemahaman Ibn Arabi makna alam adalah segala sesuatu selain Allah (ma siwa Allah) atau segala sesuatu selain al-Haqq. Ia menggunakan istilah tajalli dalam penciptaan. Tajalli bermaknapenampakan wujud Tuhan pada berbagai bentuk, oleh karena itu Tuhan selalu hadir dalam segala sesuatu. Ajaran tentang penciptaan alam Hamzah Fansuri dapat dihubungkan dengan ajaran tentang penciptaan alam IbnArabi. Kedua ajaran ini sama-sama berpendapat bahwa alam diciptakan dari yang ada menjadi ada, bukan diciptakan dari yang tidak ada menjadi ada (creatio ex nihilo). Hamzah Fansuri menggambarkan tentang proses penciptaan alam semesta yang terus berlaku di mana alam muncul sebagai manifestasi dari zat-zat Allah yang spiritual pada awalnya kemudiandilanjutkan ke fisik. Hamzah Fansuri menyebut derajat itu dengan ta'ayyun. Pada dasarnya, Hamzah Fansuri juga membedakan antara Tuhan dan alam, meskipun Tuhan dan alam adalah sama, tetapi ia memiliki sifat yang berbeda, di mana Tuhan sendiri memiliki esensi yang berbeda dengan alam","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51353/jpb.v1i1.493","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Salah satu perkara penting yang banyak disebut dalam al-Qur’an adalah persoalan alam semesta. Ayat al-Qur’an mengajak manusia agar memperhatikan dan memikirkan tentang penciptaan alam semesta, karena  di dalamnya terdapat tanda-tanda keberadaan dan kekuasaan Allah. prinsip kosmologi Islam ialah menetapkan keesaan Tuhan dan martabatwujud, yang secara metafisik menegaskan bahwa realitas pada dasarnya hanya satu, namun secara kosmologis, alam yang dapat dirasa dan difikirkan ini merupakan salah satu dari beragam wujud yang ada. Pemikiran Ibn Arabi tentang penciptaan alam menempatkannya dalam mainstream pemikiran Islam. Dalam pemahaman Ibn Arabi makna alam adalah segala sesuatu selain Allah (ma siwa Allah) atau segala sesuatu selain al-Haqq. Ia menggunakan istilah tajalli dalam penciptaan. Tajalli bermaknapenampakan wujud Tuhan pada berbagai bentuk, oleh karena itu Tuhan selalu hadir dalam segala sesuatu. Ajaran tentang penciptaan alam Hamzah Fansuri dapat dihubungkan dengan ajaran tentang penciptaan alam IbnArabi. Kedua ajaran ini sama-sama berpendapat bahwa alam diciptakan dari yang ada menjadi ada, bukan diciptakan dari yang tidak ada menjadi ada (creatio ex nihilo). Hamzah Fansuri menggambarkan tentang proses penciptaan alam semesta yang terus berlaku di mana alam muncul sebagai manifestasi dari zat-zat Allah yang spiritual pada awalnya kemudiandilanjutkan ke fisik. Hamzah Fansuri menyebut derajat itu dengan ta'ayyun. Pada dasarnya, Hamzah Fansuri juga membedakan antara Tuhan dan alam, meskipun Tuhan dan alam adalah sama, tetapi ia memiliki sifat yang berbeda, di mana Tuhan sendiri memiliki esensi yang berbeda dengan alam
古兰经中被广泛提及的最重要的事情之一是宇宙。古兰经要求人们关注和思考宇宙的创造,因为它包含了上帝存在和力量的迹象。伊斯兰宇宙学的原则是定义上帝的统一和尊严,从形而上来说,现实本质上是一种,但从宇宙学上来说,它是一种可以感知和思考的自然,它是现存的众多实体之一。伊本·阿拉比对自然创造的看法使他成为伊斯兰思想的主流。在伊本·阿拉比(Ibn Arabi)的理解中,自然的意义是除了上帝(ma shava god)或除al-Haqq以外的一切。他在创造中使用了tajalli这个词。Tajalli以各种形式呈现上帝,因此上帝总是存在于万物之中。Hamzah Fansuri自然创造的教义可以与IbnArabi自然创造的教义相联系。这两种教义都一致认为,宇宙是由存在创造的,而不是由不存在创造的。Hamzah Fansuri描述了宇宙创造的持续过程,大自然最初是上帝精神物质的表现,然后继续到物质。[咒语]从本质上讲,Hamzah Fansuri也区分了上帝和自然,虽然上帝和自然是一样的,但它有不同的性质,而上帝本身的本质与自然是不同的
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信