{"title":"Educational Partners’ Perception Towards Inclusive Education","authors":"Martin Iryayo, Devi Anggriyani, L. Herawati","doi":"10.14421/IJDS.050102","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims at investigating the perceptions of educational partners towards managing and implementing inclusive education, ensuring whether special need students can be wholly admitted and facilitated, and probing on the integration and management of students with physical, moral, and mental problems. The strategy used is centered on a case study with qualitative approach. The researchers applied a semi-structured interview and analyzed the data using content analysis with descriptive-interpretation-pattern coding model. For choosing the participants, quota sampling technique was applied whereby four participants were chosen from every school to represent the sections. The population is made up of all students, teachers, staff, and parents from SMA Yogyakarta, SMA Wates, and SMK Imogiri. Based on the interviews, all the subjects confirmed that inclusive education in the respective schools is critical. Besides, the perceptions of all subjects towards management and implementation of inclusive education does not prove its satisfactory level.[Penelitian bertujuan melihat persepsi orang tua, siswa, guru, dan staf terhadap pengelolaan dan penerapan pendidikan inklusif, memastikan apakah siswa berkebutuhan khusus dapat diterima dan difasilitasi oleh sekolah, dan meyakinkan cara untuk mengintegrasikan dan mengelola siswa dengan masalah fisik, moral, dan mental. Penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan wawancara semi-struktural dan menganalisis data dengan analisis konten. Untuk memilih peserta, teknik kuota sampling diterapkan di mana empat peserta dipilih dari setiap sekolah untuk mewakili yang lain. Populasi terdiri dari semua siswa, guru, staf, dan orang tua dari SMA Yogyakarta, SMA Wates, dan SMK Imogiri. Berdasarkan wawancara, semua subjek menegaskan bahwa pendidikan inklusif di sekolah masing-masing masih belum mapan. Selain itu, persepsi semua yang diwawancarai terhadap manajemen dan pelaksanaan pendidikan inklusif tidak benar-benar mengkonfirmasi tingkat pendidikan inklusif yang memuaskan.]","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"C-35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INKLUSI Journal of Disability Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/IJDS.050102","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
This study aims at investigating the perceptions of educational partners towards managing and implementing inclusive education, ensuring whether special need students can be wholly admitted and facilitated, and probing on the integration and management of students with physical, moral, and mental problems. The strategy used is centered on a case study with qualitative approach. The researchers applied a semi-structured interview and analyzed the data using content analysis with descriptive-interpretation-pattern coding model. For choosing the participants, quota sampling technique was applied whereby four participants were chosen from every school to represent the sections. The population is made up of all students, teachers, staff, and parents from SMA Yogyakarta, SMA Wates, and SMK Imogiri. Based on the interviews, all the subjects confirmed that inclusive education in the respective schools is critical. Besides, the perceptions of all subjects towards management and implementation of inclusive education does not prove its satisfactory level.[Penelitian bertujuan melihat persepsi orang tua, siswa, guru, dan staf terhadap pengelolaan dan penerapan pendidikan inklusif, memastikan apakah siswa berkebutuhan khusus dapat diterima dan difasilitasi oleh sekolah, dan meyakinkan cara untuk mengintegrasikan dan mengelola siswa dengan masalah fisik, moral, dan mental. Penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan wawancara semi-struktural dan menganalisis data dengan analisis konten. Untuk memilih peserta, teknik kuota sampling diterapkan di mana empat peserta dipilih dari setiap sekolah untuk mewakili yang lain. Populasi terdiri dari semua siswa, guru, staf, dan orang tua dari SMA Yogyakarta, SMA Wates, dan SMK Imogiri. Berdasarkan wawancara, semua subjek menegaskan bahwa pendidikan inklusif di sekolah masing-masing masih belum mapan. Selain itu, persepsi semua yang diwawancarai terhadap manajemen dan pelaksanaan pendidikan inklusif tidak benar-benar mengkonfirmasi tingkat pendidikan inklusif yang memuaskan.]
本研究旨在探讨教育合作伙伴对全纳教育管理与实施的看法,确保特殊需要学生能否被全部录取和促进,并探讨身体、道德和心理问题学生的整合与管理。所使用的策略以案例研究为中心,采用定性方法。研究人员采用半结构化访谈法,采用描述-解释-模式编码模型对数据进行内容分析。在选择参与者时,采用配额抽样技术,从每个学校中选出四名参与者代表各个部门。人口是由所有的学生,教师,员工和家长来自SMA日惹,SMA水,和SMK伊莫吉里。基于访谈,所有的受试者都确认了各自学校的全纳教育是至关重要的。此外,各主体对全纳教育管理和实施的认知程度也不尽如人意。[Penelitian bertujuan melihat persepi orang tua, siswa, guru, dan sthadap penelolaan danpenerapan pendidikan inklusif, memastikan apakah berkebutuhan khusus dapat diterima dan difasilitasi oleh sekolah, dan meyakinkan cara untuk mengintegrasikan dan mengelola siswa dengan masalah fisik, moral, dan mental]。Penelitian ini adalah研究kasus dengan pendekatan quality。Peneliti menggunakan wawanancara半结构dan menganalysis数据,dengan分析内容。Untuk memilie pesta, teknik kuta,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样,抽样。Populasi terdiri dari semua siswa,大师,员工,dan orang tua dari SMA日惹,SMA Wates, dan SMK Imogiri。Berdasarkan wawancara, semua subjek menegaskan bahwa pendidikan inklusif di sekolah masing masih belum mapan。[j] [Selain itu, persepsi semua yang diwawancarai, terhadap管理,pelaksanaan pendidikan inklusif tidak -benar mengkonfirmasi tingkat pendidikan inklusif yang memuaskan。]