How the Asian and European Communities Accept Negative Numbers

T. Maryati, K. Aisah, Ramdani Miftah
{"title":"How the Asian and European Communities Accept Negative Numbers","authors":"T. Maryati, K. Aisah, Ramdani Miftah","doi":"10.15408/tjems.v8i2.25042","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThis research is based on several inquiries from mathematics educators on the origins of negative numbers and their acceptance in the community. This study used library research, or more precisely, bibliographical studies, as a method. The research examined how the Asian and European communities accept negative numbers. The study's findings indicated that the Asian and European communities accept negative numbers differently. In comparison to the Asian population, the European populace takes a long time to accept negative figures. It resulted in numerous contrasts between the Asian and European Communities, one of which is in terms of religiosity. This study established that religiosity has an effect on the Asian and European communities' acceptance of negative numbers.AbstrakPenelitian ini didasarkan pada beberapa pertanyaan dari pendidik matematika tentang asal-usul bilangan negatif dan penerimaannya di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan atau lebih tepatnya studi kepustakaan. Penelitian tersebut mengkaji bagaimana masyarakat Asia dan Eropa menerima angka negatif. Temuan studi menunjukkan bahwa komunitas Asia dan Eropa menerima angka negatif secara berbeda. Dibandingkan dengan penduduk Asia, penduduk Eropa membutuhkan waktu lama untuk menerima angka negatif. Hal ini mengakibatkan banyak perbedaan antara Komunitas Asia dan Eropa, salah satunya dalam hal religiositas. Studi ini menetapkan bahwa religiusitas berpengaruh pada penerimaan masyarakat Asia dan Eropa terhadap angka negatif. How to Cite: Maryati, T. K., Aisah, K., Miftah, R. (2021). How the Asian and European Communities Accept Negative Numbers. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 8(2), 167-178. doi:10.15408/tjems.v8i2.25042.","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/tjems.v8i2.25042","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

AbstractThis research is based on several inquiries from mathematics educators on the origins of negative numbers and their acceptance in the community. This study used library research, or more precisely, bibliographical studies, as a method. The research examined how the Asian and European communities accept negative numbers. The study's findings indicated that the Asian and European communities accept negative numbers differently. In comparison to the Asian population, the European populace takes a long time to accept negative figures. It resulted in numerous contrasts between the Asian and European Communities, one of which is in terms of religiosity. This study established that religiosity has an effect on the Asian and European communities' acceptance of negative numbers.AbstrakPenelitian ini didasarkan pada beberapa pertanyaan dari pendidik matematika tentang asal-usul bilangan negatif dan penerimaannya di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan atau lebih tepatnya studi kepustakaan. Penelitian tersebut mengkaji bagaimana masyarakat Asia dan Eropa menerima angka negatif. Temuan studi menunjukkan bahwa komunitas Asia dan Eropa menerima angka negatif secara berbeda. Dibandingkan dengan penduduk Asia, penduduk Eropa membutuhkan waktu lama untuk menerima angka negatif. Hal ini mengakibatkan banyak perbedaan antara Komunitas Asia dan Eropa, salah satunya dalam hal religiositas. Studi ini menetapkan bahwa religiusitas berpengaruh pada penerimaan masyarakat Asia dan Eropa terhadap angka negatif. How to Cite: Maryati, T. K., Aisah, K., Miftah, R. (2021). How the Asian and European Communities Accept Negative Numbers. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 8(2), 167-178. doi:10.15408/tjems.v8i2.25042.
亚洲和欧洲共同体如何接受负数
摘要本研究基于数学教育工作者对负数的起源及其在社会上的接受程度的若干询问。这项研究使用了图书馆研究,或者更准确地说,书目研究作为一种方法。这项研究考察了亚洲和欧洲社会是如何接受负数的。研究结果表明,亚洲和欧洲社会对负数的接受程度不同。与亚洲人口相比,欧洲民众需要很长时间才能接受负数。它导致了亚洲和欧洲共同体之间的许多差异,其中之一就是宗教信仰。本研究证实,宗教信仰对亚洲和欧洲社会对负数的接受程度有影响。[摘要]penpentitian ini didasarkan pada beberapa pertanyaand dari pendidik matematika tentenas - usulbilangand negative dan penerimaannya di masyarakat。Penelitian ini menggunakan方法Penelitian kepustakan和atau lebih tepatnya研究kepustakan。Penelitian tersebut mengkaji bagaimana masyarakat亚洲和欧洲的menerima angka阴性。在亚洲和欧洲的研究中,我们发现了一种消极的经济现象。Dibandingkan dengan penduduk Asia, penduduk Eropa menbutuhkan waktu lama untuk menerima angka阴性。在亚洲和欧洲,我们都有自己的宗教信仰。在亚洲和欧洲,对宗教学者的研究表明,这是一种消极的态度。如何引用:Maryati, t.k., Aisah, K, Miftah, R.(2021)。亚洲和欧洲共同体如何接受负数。[j] .教育学报,2008(2),37 - 43。doi: 10.15408 / tjems.v8i2.25042。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
4
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信