KONSEPSI ISLAM TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASINYA PADA PENDIDIKAN

Khairuddin Khairuddin
{"title":"KONSEPSI ISLAM TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASINYA PADA PENDIDIKAN","authors":"Khairuddin Khairuddin","doi":"10.32520/judek.v10i1.1972","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Secara tegas Allah menyatakan bahwa manusia merupakan puncak ciptaan-Nya dengan tingkat kesempurnaan dan keunikannya yang prima dibanding makhluk lainnya (QS.At-Tin:4). Namun begitu Allah juga memperingatkan bahwa kualitas kemanusiaannya masih belum selesai (setengah jadi), sehingga masih harus berjuang untuk menyempurnakan dirinya (QS.Asy-Syams:7-10). Proses penyempurnaan ini amat dimungkinkan karena pada dasarnya manusia itu fitri, hanif dan berakal ditambah lagi dengan datangnya para Rasul Tuhan pembawa kitab suci sebagai petunjuk hidup manusia (QS.An-Nisa:174). Kesempurnaan itu tidak akan tercapai bilamana manusia tidak mempergunakan akal secara baik dan benar serta tidak mengimplementasikan petunjuk Allah, maka derajat manusia sama dengan hewan (QS.al-A’raf: 179). Pendidikan secara sederhana adalah sebagai sebuah proses memanusiakan manusia, “man is the core of the educational process”, bahwa manusia adalah inti dari sebuah proses pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa manusia adalah obyek dan sekaligus pelaku pendidikan. Oleh sebab itu formulasi dan implementasi pendidikan harus selalu disandarkan pada konsepsi tentang hakekat manusia. Potensi akal yang dimiliki oleh manusia mampu menghasilkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut harus ditumbuhkembangkan  secara optimal dan terpadu melalui proses pendidikan. Pendidikan hendaklah mengembangkan potensi manusia secara simultan dan seimbang sehingga membimbing dan mengarahkan manusia agar mampu mengemban amanat dari Allah yaitu menjalankan tugas-tugas hidupnya sebagai ‘abdullah” (hamba Allah) dan sebagai “Khalifatullah” (wakil Allah) dimuka bumi","PeriodicalId":31280,"journal":{"name":"Jurnal Edukasi","volume":"70 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Edukasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32520/judek.v10i1.1972","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Secara tegas Allah menyatakan bahwa manusia merupakan puncak ciptaan-Nya dengan tingkat kesempurnaan dan keunikannya yang prima dibanding makhluk lainnya (QS.At-Tin:4). Namun begitu Allah juga memperingatkan bahwa kualitas kemanusiaannya masih belum selesai (setengah jadi), sehingga masih harus berjuang untuk menyempurnakan dirinya (QS.Asy-Syams:7-10). Proses penyempurnaan ini amat dimungkinkan karena pada dasarnya manusia itu fitri, hanif dan berakal ditambah lagi dengan datangnya para Rasul Tuhan pembawa kitab suci sebagai petunjuk hidup manusia (QS.An-Nisa:174). Kesempurnaan itu tidak akan tercapai bilamana manusia tidak mempergunakan akal secara baik dan benar serta tidak mengimplementasikan petunjuk Allah, maka derajat manusia sama dengan hewan (QS.al-A’raf: 179). Pendidikan secara sederhana adalah sebagai sebuah proses memanusiakan manusia, “man is the core of the educational process”, bahwa manusia adalah inti dari sebuah proses pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa manusia adalah obyek dan sekaligus pelaku pendidikan. Oleh sebab itu formulasi dan implementasi pendidikan harus selalu disandarkan pada konsepsi tentang hakekat manusia. Potensi akal yang dimiliki oleh manusia mampu menghasilkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut harus ditumbuhkembangkan  secara optimal dan terpadu melalui proses pendidikan. Pendidikan hendaklah mengembangkan potensi manusia secara simultan dan seimbang sehingga membimbing dan mengarahkan manusia agar mampu mengemban amanat dari Allah yaitu menjalankan tugas-tugas hidupnya sebagai ‘abdullah” (hamba Allah) dan sebagai “Khalifatullah” (wakil Allah) dimuka bumi
神强调说,人类是他创造的顶峰,与其他生物相比,他的完美和独特程度(QS At-Tin:4)。然而,上帝也警告说,他的人性还没有完成(一半),因此仍在努力完善自己(QS. ashy - syams:7-10)。这种完美的过程之所以成为可能,是因为它本质上是菲特丽、哈尼夫和理性的,加上主的圣书使者作为人类生命的向导的出现(QS An-Nisa:174)。如果人类没有正确地运用理性,没有执行上帝的指示,人类就无法达到完美。al-A 'raf: 179)。教育仅仅是使人人性化的一个过程,“人是教育过程的核心”,人类是教育过程的核心。它表明,人类既是一个物体,也是一个教育工作者。因此,教育的公式和实施必须始终以人类实体的概念为基础。人类具有产生科学的智力潜能。该知识必须通过教育过程充分发展和综合。教育应该同时、平衡地发展人类的潜力,引导和指导人类能够执行上帝的使命,以‘阿卜杜拉’(上帝的仆人)和“上帝的代理人”(上帝的代理人)的身份生活
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
4 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信